Internasional

Sentimen Anti-Suriah Meningkat di Turkiye, Dituduh Menjarah Toko dan Rumah Rusak Diguncang Gempa

Gempa dahsyat yang mengguncang Turkiye dan Suriah telah mengobarkan kebencian warga Turkiye terhadap jutaan pengungsi Suriah di negara itu.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kamp pengungsi Suriah di Turkiye yang direncanakan akan dikosongkan untuk dikembalikan ke negara asalnya, 

SERAMBINEWS.COM, ANTAKYA - Gempa dahsyat yang mengguncang Turkiye dan Suriah telah mengobarkan kebencian warga Turkiye terhadap jutaan pengungsi Suriah di negara itu.

Bahkan, secara anekdot disalahkan oleh beberapa orang karena penjarahan di tengah kehancuran dan kekacauan akibat gempa.

Beberapa orang Turkiye di kota-kota yang diguncang gempa menuduh warga Suriah merampok toko dan rumah yang rusak.

Slogan anti-Suriah seperti "Kami tidak ingin warga Suriah", "Imigran harus dideportasi", dan "Tidak lagi diterima" menjadi tren di Twitter.

Warga Suriah yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa mengatakan telah diusir dari kamp darurat .

Seorang pria Suriah terpaksa membuka tempat berlindung di kota Mersin, hanya untuk rekan senegaranya setelah mereka menghadapi cercaan dan rasis.

Baca juga: Bantuan Mulai Mengalir ke Korban Gempa Suriah, Assad Buka Dua Titik Perbatasan ke Pemberontak

"Kami berhenti pergi ke lokasi penyelamatan untuk menonton karena orang-orang mulai meneriaki kami dan mendorong kami ketika mendengar kami berbicara bahasa Arab," kata seorang pria Suriah.

"Orang-orang selalu menuduh kami melakukan penjarahan, tapi itu hanya untuk menciptakan perselisihan," tambahnya.

Korban tewas resmi gabungan Turki dengan Suriah akibat gempa sekarang mencapai lebih dari 37.000 orang.

Diperkirakan akan meningkat lebih jauh karena harapan untuk menemukan lebih banyak korban yang selamat memudar.

Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan telah menunggu berhari-hari di beberapa daerah untuk mendapatkan makanan dan tempat berlindung darurat.

Warga dan pekerja bantuan telah melaporkan penjarahan dan beberapa tim bantuan asing sempat berhenti bekerja karena situasi keamanan yang memburuk.

Baca juga: Korban Gempa Suriah Yang Dilanda Perang Berjuang Mendapatkan Bantuan, Kondisi Semakin Memburuk

Otoritas Turkiye menangkap 48 orang karena penjarahan, tanpa mengatakan dari mana mereka berasal.

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk menindak tegas para penjarah.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved