Rocky Gerung Sebut Milenial tak Mau Pulang ke Indonesia karena Hal Ini
Rocky Gerung sebut banyak milenial dan diaspora di luar negeri tidak mau pulang ke Indonesia, disampaikan dalam diskusi di Banda Aceh, Kamis (16/2).
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung sebut banyak milenial dan diaspora di luar negeri tidak mau pulang ke Indonesia.
Hal itu diungkapkannya saat mengisi diskusi panel bertajuk Milenial dan Masa Depan Indonesia di Kuala Village, Kuta Alam Banda Aceh, Kamis (16/2/2023) malam.
Pengamat politik itu bercerita sekitar 3-4 bulan lalu pergi ke Jepang mengisi diskusi bersama diaspora Indonesia di sana.
Ketika bertemu dan berbicara dengan diaspora di luar negeri, Rocky berujar mereka tidak mau pulang ke Indonesia.
Alasannya karena rezim saat ini tidak memberi harapan, sementara pemerintah Jepang memberi harapan untuk para diaspora di sana.
Baca juga: Rocky Gerung: Saya Anggota GAM, Mau Ganti KTP dan Jadi Caleg dari Aceh
Secara pragmatis, menurut Rocky, mereka melihat bahwa kemakmuran, keadilan, kejujuran ada di Jepang buka di Indonesia.
"Kita bisa miris, tapi itu mereka bicara jujur dan faktual," kata Rocky.
"Jadi terlihat bahwa milenial sebetulnya menganggap di mana ada kebenaran, kejujuran dan keadilan, di situ negeri kami," tambahnya.
Baca juga: Peserta Diskusi Rocky Gerung di Banda Aceh Membeludak, Termasuk dari Luar Daerah
Bahayanya menurut Rocky, bila negeri ini ditinggalkan oleh mereka yang muda-muda dan diasuh oleh para koruptor.
"Kan anak-anak ini bersih pikirannya, dia tidak mau ikut dalam kekotoran republik, lalu dia minggat," kata Rocky.
"Nah kita musti tahan, bukan dengan mengabaikan keinginan mereka tapi dengan membatalkan keinginan para koruptor dan para pejabat daerah yang tidak peduli dengan masa depan milenial, jadi di situ tantangan kita," tambahnya.
Tak Paham Bonus Demografi
Bila melihat statistik, Rocky berujar kalau Presiden Jokowi berupaya memikat milenial supaya percaya ada bonus demografi.
Baca juga: Rocky Gerung Duga Anies Akan Sering ke KPK Jelang Pilpres: Catwalk di Rasuna Said Fashion Week
Milenial digembar-gemborkan bakal mengisi birokrat, teknokrat hingga CEO Indonesia di masa depan.
"Satu ide yang salah persepsi, pak Jokowi tidak mengerti apa itu bonus demografi," ungkap Rocky.
Menurutnya, tidak ada istilah bonus demografi, yang ada istilah demographic dividend.
"Artinya mesti ada investasi dahulu, baru ada dividen bagi milenial. Kalau bonus itu artinya gak ada investasi," sebut Rocky.
Baca juga: Jadi Penyelamat Bharada Eliezer hingga Divonis 1,5 Tahun Saja, Apa Itu Justice Collaborator
Kemudian yang paling penting adalah, peluang-peluang di luar negeri yang secara demografi tidak lagi produktif, akan diisi oleh orang-orang yang datang dari Indonesia.
Namun pada saat yang sama orang dari Indonesia akan datang bersaing dengan orang-orang yang dari Vietnam, Korea Selatan dan lain-lain.
"Jadi bonus demografi bukan untuk Indonesia, tapi SDM Indonesia dibuat laku di luar negeri. Itu namanya bonus demografi atau demographic dividend," kata Rocky.
Baca juga: Cara Menabung Investasi Emas Secara Online dengan Mudah dan Praktis, Mulai dari Rp 100 Ribu Saja
Ia berujar kerap mengkritik pemerintah karena kesalahan berpikirnya dan sering mendapat amarah orang karena mendungu-dungukan presiden.
Menurut pengamat politik itu, ia tidak menghina seorang Jokowi sebagai makhluk dan sebagai personal, tetapi kebijakannya yang ditentang.
Masyarakat Warung Kopi Embrio Demokrasi
Menurutnya diakui ada problem dengan stabilitas, tetapi tidak ada problem dengan disparitas ketika zaman Soeharto memimpin.
"Hari ini kalau kita klaim bahwa Aceh ada dalam kesulitan ekonomi, kita mau usut di mana kesulitan itu," ungkap Rocky.
"Apa karena rakyat Aceh malas? Setiap hari rakyat Aceh ngoceh di warung kopi itu. Kopi itu artinya komunitas pikiran. Kalau pikiran sudah jenuh, dia bisa berubah menjadi komando pikiran, lalu dimensi politiknya naik kan," tambahnya.
Pengamat politik itu menyampaikan, kalau terjadi keresahan, Aceh pasti mampu mengatasi itu karena ada kebiasaan untuk berargumentasi di warung kopi.
Ia bercerita, dalam peradaban demokrasi di awal abad ke-18, tumbuh kafe-kafe di Paris, Berlin dan Eropa pada umumnya.
Tempat-tempat tersebut di mana orang bicara politik untuk membahas kebijakan raja.
"Jadi masyarakat kafe ini atau coffee society adalah embrio dari demokrasi," ujar Rocky.
Karena di situ bertemu dosen yang pintar, jurnalis yang kritis, seniman yang absurd. Jadi, coffee society memang tempat mengolah pikiran publik.
Ia berujar, NKRI adalah hasil percakapan intelektual dari founding percent, sementara yang dipercakapkan adalah ide.
Di awal kemerdekaan orang bertengkar Indonesia mau jadi apa, ada yang ingin menjadi negara Islam, republik, kesultanan hingga komunis.
"Semua itu adalah ide yang dipercakapkan, tapi ada forum untuk menyelesaikannya yaitu perdebatan intelektual," kata Rocky.
"Itu yang hari ini gak ada, perdebatan intelektual," tambahnya.
Diketahui Rocky Gerung mengisi diskusi panel bertajuk Milenial dan Masa Depan Indonesia di Kuala Village, Kuta Alam Banda Aceh pada Kamis (16/2/2023) pukul 20.00 WIB.
Diskusi tersebut diselenggarakan oleh Satuan Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Aceh dan Yayasan Seulanga.
Panitia semula membuka pendaftaran bagi peserta umum dengan kuota 200 orang pada 12 Februari lalu.
Namun di luar dugaan, hanya dalam hitungan beberapa jam, kuota peserta yang dibuka untuk umum langsung penuh karena sudah 250 pendaftar yang masuk ke panitia.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh panitia, T Maury Darwin dan Maulidawati kepada Serambinews.com, Rabu kemarin.
Panitia terpaksa menolak sebagian peserta yang mendaftar karena lokasi acara hanya mampu menampung 400 orang.
Sementara panitia membuka kegiatan tersebut untuk umum sebanyak 200 peserta saja, sisa undangan khusus.
"Tak mampu dibendung sebagian peserta dari luar kota seperti pantai timur dan barat, akhirnya terpaksa diterima," kata panitia.
Akhirnya panitia dengan berat hati menutup pendaftaran pada 13 Februari kemarin.
Pihaknya meminta maaf kepada para calon peserta karena tak mampu mengakomodir semuanya akibat kapasitas lokasi yang sangat terbatas.
Bisa Saksikan Secara Online
Mengingat besarnya antusias masyarakat yang ingin melihat langsung acara Rocky Gerung, panitia mengimbau kepada publik untuk dapat mengakses secara online.
Publik dapat menonton diskusi Rocky Gerung melalui YouTube Serambinews melalui link berikut ini.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.