Misi Kemanusian untuk Turkiye
Bagian 1- Turkiye, Kamu tidak Sendiri
Terlihat banyak mata tertuju ke rombongan kamI yang kebetulan memakai seragam tebal untuk menahan dingin Istanbul yang saat itu berada di atas 5 deraj
Laporan: Dr dr Safrizal Rahman SpOT dari Adana, Turkiye
SETELAH menempuh perjalanan kurang lebih 14 jam, akhirnya kami tiba di Sabiha Gokcen Istanbul.
Alhamdulillah, proses keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta berjalan lancar walau sempat terjadi perdebatan kecil terkait jumlah bagasi yang lumayan banyak, sehingga sempat menyebabkan proses panjang di counter pesawat.
Selain membawa pakaian secukupnya, yang paling banyak kami bawa adalah peralatan medis.
Ya, namanya saja misi kemanusiaan dari Aceh yang akan membantu mengurangi beban derita saudara-saudara kita di Turkiye yang cedera, patah tulang, atau sakit akibat terimbas gempa darat berkuatan 7,8 skala Richter pada 6 Februari lalu.
• Hampir Capai 1 Milyar, Ini Update Donasi Aceh Peduli Turki Hingga Jumat 17 Februari 2023
Ikut melepas keberangkatan tim kami dari Bandara Soekarno-Hatta adalah Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Adib Khumaidi SpOT; Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Maimun Syukri SpPD (K) yang kebetulan sedang berada di Jakarta; Ketua IDI Gayo Lues; dan perwakilan IDI Kabupaten Pidie.
Tim yang berjumlah enam orang berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat komersial menuju Istanbul.
Di dalam pesawat kami juga bertemu dengan relawan Indonesia yang bermaksud sama, yakni meringankan beban masyarakat Turkiye yang sedang tertimpa musibah.
Kebanyakan di antara mereka akan berangkat ke Hatay.
• VIDEO - Lebih 278 Jam Tertimpa Reruntuhan Gempa Turki, Pria 45 Tahun Berhasil Diselamatkan
Tim IDI Wilayah Aceh sendiri berencana untuk melakukan kegiatan tahap awal di Kahramanmaras.
Salah satu provinsi yang paling parah terdampak gempa ini terletak di selatan Turkiye.
Kota ini berada di dataran subur kaki Gunung Ahir, timur laut Adana.
Kota ini dekat bagian selatan tiga jalur penting yang membelah Pegunungan Taurus, mulai dari Goksun, Elbistan, dan Malatya.
Saat hendak berangkat dari Jakarta, kami bertemu dengan seorang warga Turkiye dan kebetulan bekerja di Indonesia, bahkan lama tinggal di Aceh sebagai General Manager Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Lamnyong, Banda Aceh, kemudian dipindahtugaskan ke Jakarta.
Namanya Mustafa Cakallioglu.
Misi Kemanusian
Tim Medis Aceh untuk Turkiye
Tim Medis Aceh
Turkiye
Kamu tidak Sendiri
gempa turki
Serambinews
Serambi Indonesia
Viral Fenomena Masyarakat Kibarkan Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI, Apa Artinya? |
![]() |
---|
Teknologi, Judi Online dan Kemiskinan |
![]() |
---|
Lahan Kebun Sawit di Nagan Capai 124.000 Hektare, Terluas di Aceh |
![]() |
---|
Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini Dijual Turun, Segini Harga Per Mayam pada 31 Juli 2025 |
![]() |
---|
Wangi, Gurih dan Tahan Lama! Ini Resep Nasi Tutug Tempe yang Cocok untuk Sajian Sehari-hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.