Luar Negeri

Korea Utara Luncuran Rudal Balistik Antarbenua Hwasong-15, Mampu Serang Balik Secara Cepat

Korea Utara mengonfirmasi uji peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 pada Sabtu (18/2/2023) dalam latihan dadakan.

Editor: Faisal Zamzami
KCNA via KNS/AP PHOTO
Foto yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara ini menunjukkan apa yang dikatakan sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 sebelum uji tembak, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 24 Maret 2022. 

SERAMBINEWS.COM, PYONGYANGKorea Utara mengonfirmasi uji peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 pada Sabtu (18/2/2023) dalam latihan dadakan.

Peluncuran dadakan tersebut menurut Korea Utara dilakukan sebagai bukti bahwa pasukannya bisa melancarkan serangan balik yang mobile dan kuat terhadap musuh.

Hwasong-15 diluncurkan sebagai respons atas rencana latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Reuters melaporkan, rudal tersebut jatuh di laut lepas pantai barat Jepang.

“Latihan peluncuran ICBM yang mengejutkan adalah bukti nyata dari upaya konsisten kekuatan nuklir strategis DPRK (nama resmi Korea Utara) untuk mengubah kapasitas serangan balik nuklirnya yang fatal terhadap pasukan musuh menjadi sesuatu yang tak tertahankan,”lapor KCNA, Minggu (19/2/2023).

Dalam pernyataan terpisah pada Minggu, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengecam AS.

Kim Yo Jong menuding AS karena mencoba mengubah Dewan Keamanan (DK) PBB menjadi alat untuk kebijakan permusuhannya yang keji terhadap Pyongyang.

“Saya peringatkan bahwa kita akan mengawasi setiap gerakan musuh dan melakukan tindakan balasan yang sesuai dan sangat kuat dan luar biasa terhadap setiap gerakan yang memusuhi kita,” ucap Kom Yo Jong.

Baca juga: Korea Utara Larang Anak Perempuan Miliki Nama Sama Dengan Putri Kim Jong Un, Jika Ada, Wajib Diganti

Peluncuran Hwasong-15 yang dilakukan pada Sabtu adalah penembakan rudal pertama dari Korea Utara sejak 1 Januari tahun ini.

KCNA mengatakan, rudal itu terbang 989 km selama 4.015 detik hingga ketinggian maksimum 5.768 km sebelum mengenai target yang telah ditentukan di perairan terbuka.

 Hwasong-15 pertama kali diuji pada 2017.

Media resmi Pemerintah Korea Utara itu menambahkan, peluncuran Hwasong-15 dipandu oleh Biro Umum Rudal.

 
Adanya Biro Umum Rudal yang diumumkan KCNA tersebut menunjukkan bahwa Korea Utara kemungkinan membentuk unit militer yang bertugas khusus mengoperasikan ICBM.

“Bagian penting di sini adalah bahwa latihan itu diperintahkan pada hari itu, tanpa peringatan kepada awak yang terlibat,” kata Ankit Panda, pakar rudal di lembaga think tank Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS.

“Jarak waktu antara perintah dan peluncuran kemungkinan akan berkurang dengan pengujian tambahan,” sambung Panda.

Sejumlah analis mengatakan, Korea Utara kemungkinan akan melakukan lebih banyak pengujian senjata, termasuk kemungkinan rudal berbahan bakar padat baru.

Adanya rudal berbahan bakar padat dapat membantu Korea Utara meluncurkan rudal-rudalnya lebih cepat jika terjadi perang.

Baca juga: Presiden Korea Selatan Sampai Presiden AS Janjikan Bantuan ke Korban Gempa Turkiye dan Suriah

 

PM Kishida: Rudal Balistik Korea Utara Mendarat di ZEE Jepang

 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, rudal balistik yang diduga ditembakkan dari Korea Utara diyakini telah mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang pada Sabtu (18/2/2023).

"Tampaknya rudal balistik yang ditembakkan oleh Korea Utara mendarat di ZEE Jepang, sebelah barat Hokkaido," kata Kishida kepada wartawan, dikutip dari AFP.

Sebelumnya, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang sempat menyebut rudal Korea Utara itu diperkirakan akan mendarat sekitar 200 kilometer di barat pulau Oshima di Hokkaido, Jepang utara.

Korea Selatan juga mengonfirmasi pelucuran rudal oleh Korea Utara.

"Korea Utara menembakkan rudal balistik tak teridentifikasi ke Laut Timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengacu pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, Sabtu. 

Ketegangan militer telah meningkat di semenanjung Korea dalam setahun terakhir setelah Korea Utara menyatakan diri sebagai negara nuklir yang tidak dapat diubah dan melakukan uji coba rudal hampir setiap bulan.

Sebagai tanggapan, Korea Selatan telah meningkatkan latihan militer bersama dengan sekutu keamanan utamanya, Amerika Serikat (AS)..

Jika terkonfirmasi, peluncuran rudal pada Sabtu ini nyatanya terjadi hanya berselang beberapa hari sebelum Korea Selatan dan AS akan memulai latihan berbasis diskusi di Washington.

Mereka pun diagendakan akan turut membahas cara menanggapi penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara.

 

Baca juga: Pangdam IM Pimpin Istighosah Kubro Israk Mikraj di Mayonif Raider Tualang Cut Aceh Tamiang

Baca juga: Bupati Aceh Selatan Lepas Ribuan Peserta Jalan Sehat Bersama BUMN

Baca juga: Kisah Korban Selamat dari Reruntuhan di Turkiye dan Suriah, Minum Tetesan Air dan Air Kencing

Kompas.com: Korea Utara Luncurkan ICBM dari Perintah Dadakan, Mampu Serang Balik Secara Cepat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved