Motif Pelaku Bunuh Wanita Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi, Sakit Hati karena Perkataan Korban Ini

Dua pelaku pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat mengaku sakit hati dengan perkataan korban tentang gaji mereka.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
HK (21), salah satu pembunuh pengusaha ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/2/2023). 

SERAMBINEWS.COM - Dua pelaku pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat mengaku sakit hati dengan perkataan korban tentang gaji mereka.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, dalam konferensi pers Sabtu (18/2/2023).

"Motif sementara dari pengakuan tersangka adalah karena sakit hati, yaitu terkait dengan masalah gaji dan terkait dengan perlakuan (korban)," ujar Hengki, Sabtu (18/2) dilansir dari Kompas.com.

Senada, berdasarkan keterangan Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula, pelaku berinisial HK (21) dan MA (14) yang baru lima hari bekerja dengan korban itu mengaku kerap disebut tak bekerja sesuai harapan.

Menurut keterangan pelaku, korban mengatakan bahwa gaji mereka pada bulan pertama bekerja itu akan dipotong.

"Karena dalam jangka waktu 5 hari tersebut, pada tiga hari pertama dia sampaikan bahwa memang ada sakit hati akibat perkataan dari korban," jelas Eko.

Setelah itu, HK dan MA menyusun rencana pembunuhan terhadap korban berinisial I (30) pada hari kelima mereka bekerja, yakni Kamis (16/2).

"Gajinya sebulan itu akan dikasih Rp 1,25 juta. Tapi pas lihat kerjanya mungkin enggak bagus, korban menyampaikan 'yasudah kalau begini kerjamu, nanti kamu saya gaji saja Rp 1 juta,'" ungkap Eko yang menirukan perkataan korban.

HK kemudian mengajak MA yang masih di bawah umur untuk nekat memukul atasannya tersebut menggunakan tabung gas hingga tewas di dapur ruko.

Saat itu, Kamis (16/2) korban yang baru datang ke ruko untuk berjualan langsung menuju ke dapur. Tak lama kemudian, HK datang ke dapur dan langsung memukul kepala korban menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram. 

"Pada saat masuk ke dapur, langsung ada pemukulan menggunakan tabung gas pada korban di arah kepala berkali-kali," terang Hengki.

 
Usai membunuh I, HK dan MA mengambil barang berharga berupa ponsel dan uang sebesar Rp950 ribu.

Dua karyawan baru itu pun membawa anak korban yang masih berusia 1,5 tahun dengan dalih khawatir dicurigai tetangga.

"Karena anak korban (A) terus menangis, tersangka HK dan anak MA memutuskan membawa," kata Hengki. 

Kedua pelaku juga mengaku khawatir apabila tangisan A memancing kecurigaan tetangga untuk datang ke warung ayam goreng korban

"Jadi sementara ini pengakuannya agar tidak dicurigai dan memancing warga sekitar datang," jelas Hengki.

 
A ditemukan di pos ronda kawasan Jalan Pantura Sukamandi, Subang, Jawa Barat. 

Di sisi lain, dalam jarak kurang lebih 150 meter dari lokasi penemuan A, polisi juga berhasil menangkap HK dan MA yang akan kabur ke Yogyakarta.

HK dan MA akan melakukan perjalanan menuju Yogyakarta menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Hengki pun mengungkapkan bahwa penyidik tak langsung mempercayai keterangan kedua pelaku mengenai motif pembunuhan dan penculikan tersebut. 

Penyidik masih akan mendalami keterangan HK dan MA dengan melibatkan ahli psikolog forensik. 

"Kami akan melibatkan psikolog forensik untuk mengetahui motif sebenarnya dari pada pelaku-pelaku ini," ujar Hengki.

"Dalam pemeriksaan juga para tersangka ini merasa tidak bersalah dan biasa saja. Maka perlu kita lakukan psikolog forensik," imbuhnya.

Baca juga: Bos Ayam Dibunuh Karyawan & Anak Dibawa Kabur, Miris saat Ditemukan, Tangis Keluarga Pecah

Balita Anak Bos Ayam Goreng di Bekasi Saksikan Ibunya Dibunuh, Kini Jadi Yatim Piatu

 

 Balita berusia 1,5 tahun, anak dari perempuan pengusaha ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat, menyaksikan ibunya dibunuh dengan tabung gas. 

Korban meninggal diketahui dibunuh oleh dua karyawannya sendiri menggunakan sebuah tabung gas. 

"Anak itu berada di dalam (warung ayam goreng) dan menyaksikan orang tuanya sedang dianiaya dan dipukuli oleh pelaku," kata adik sepupu korban meninggal, Erik, dilansir dari program KOMPAS Petang, Sabtu (18/2/2023). 

Selain itu, sang balita juga disebut menjadi yatim piatu. Erik sang adik sepupu korban meninggal menyebut suami korban sudah meninggal sejak sang anak berusia tiga bulan. 

"Dia (balita dari korban) sudah mulai mengingat, selalu memanggil nama 'ibu, ibu, ibu'. Artinya kita sebagai keluarga, merasa sedih anak yang kecil seperti itu memanggil ibunya yang sudah tidak ada," sambung Erik. 

Lebih lanjut ia menyebut, anak korban kini berada bersama neneknya.

"Sekarang si balita ini bersama sang nenek, dari (pihak) ibunya," pungkas Erik. 

 

Sakit Hati Ditegur Masakan Tidak Enak
 
Menurut keterangan polisi, pelaku yang baru bekerja lima hari disebut tega membunuh korban lantaran sakit hati dan gaji yang dijanjikan dibayarkan, kurang. 

Setelah membunuh korban, pelaku menculik anak korban yang baru berusia 1,5 tahun itu. 

Pelaku mencoba kabur ke Yogyakarta. Tetapi, kekurangan ongkos dan meninggalkan anak korban di sebuah pos ronda kosong di daerah Subang, Jawa Barat. 

Kanit 2 Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula, menjelaskan bahwa pelaku sakit hati lantaran masakannya disebut tidak enak oleh korban

"Pada hari pertama bekerja, kenapa terjadi sampai motif sakit hati tersebut, pelaku masakannya tidak bagus sehingga ditegur oleh korban dan pelaku merasa sakit hati," kata Eko Bramula. 

 
Eko Bramula juga menjelaskan bahwa pelaku ditegur kembali pada hari kedua, lantaran setoran uang hasil jualan kurang. 

Pada hari ketiga, pelaku mencoba meminta kasbon kepada korban sebesar Rp65.000 untuk pengganti biaya perjalanan dari rumah pelaku di Subang ke Bekasi. Tetapi, korban tidak mengiyakan permintaan tersebut. 

Setelahnya, pelaku langsung merencanakan pembunuhan korban dengan menggunakan benda keras seperti balok. 

Pada hari kelima, pelaku akhirnya menghabisi nyawa korban dengan menggunakan tabung gas.

 

Baca juga: Heboh, Kaesang Hadiri Pesta Pernikahan Paspamres di Aceh Singkil, Ibu-ibu Berdesak Ingin Salaman

Baca juga: Buang Korban yang Ditabraknya, Pelaku Menangis hingga Sempat Curhat ke Istri Sebelum Ditangkap

Baca juga: Korea Utara Luncuran Rudal Balistik Antarbenua Hwasong-15, Mampu Serang Balik Secara Cepat

Kompas.tv: Motif Sementara Tersangka Pembunuhan Bos Ayam Goreng Bekasi: Sakit Hati karena Perkataan Korban Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved