14 Hari Penyanderaan Pilot Susi Air di Papua, TNI-Polri Tutup Ruang Gerak KKB
"Yang pasti tim negosiasi yang kita kirim itu adalah orang yang bisa berbicara dengan Egianus," ujarnya di Mimika, Selasa (21/2/2023).
Kemudian Egianus membakar pesawat Susi Air dan menyandera pilot Philip Mark Merthens yang merupakan warga negara Selandi Baru, pada 7 Februari 2023.
Akibat aksi-aksi tersebut, warga DIstrik Paro memilih mengungsi ke Kenyam sehingga saat ini wilayah tersebut tidak berpenghuni.
Pada 18 dan 19 2022, Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di tiga lokasi berbeda.
Hasilnya, puluhan barang bukti berhasil diamankan, mulai dari senjata api hingga kamera video profesional, serta alat komunikasi.
Baca juga: VIDEO OPM Minta Negara Lepaskan Papua Sebagai Syarat Bebaskan Kapten Philips Pilot Susi Air
Markas KKB Dikepung untuk Evakuasi Pilot Susi Air, tetapi Selandia Baru Mohon Tanpa Kekerasan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, aparat sebenarnya sudah ingin mengepung markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk mengevakuasi pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).
Aparat gabungan TNI-Polri sebenarnya telah mengetahui titik koordinat Philips.
Namun, hal itu urung dilakukan setelah Selandia Baru meminta agar tidak ada tindakan kekerasan.
Hal itu diungkapkan Mahfud saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh, di antaranya Alwi Shihab, Fachry Ali, Asep Saifuddin, Komaruddin Hidayat, Makarim Wibisono, Lukman Hakim Saifuddin, hingga Dahlan Iskan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
“Tadi dari Pak Dahlan itu soal penculikan itu karena penahanan Lukas Enembe atau karena pembuatan Daerah Otonomi Baru (DOB)? Tidak, Pak,” kata Mahfud lewat keterangan video yang dikirimkan staf Kemenko Polhukam, Selasa petang.
Mahfud mengatakan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, penyandera Philips, sudah memberontak sebelum penahanan Lukas Enembe dan pembentukan DOB.
Mahfud juga menyebutkan bahwa KKB tidak akan melepas Philips hingga Indonesia mengakui kemerdekaan Papua.
“Ini masalahnya yang disandera orang asing dan begini pokoknya sandera ini “akan kami lepas kalau Papua dilepas,” kata Mahfud.
“Itu ancamannya. Saya katakanlah, loh kita sudah tahu itu tempatnya, di koordinat berapa sudah kita kepung. Tetapi begitu kita bergerak kan pemerintah Selandia Baru datang ke sini dan memohon tidak ada tindakan kekerasan karena itu warga kami (Selandia Baru) agar masalah ini tidak menjadi (masalah) internasional,” ujar Mahfud.
Saat ini, pemerintah masih mencari cara terbaik untuk membebaskan sandera tersebut.
LPPM UIA Bireuen dan INTI International University Perkuat Jalin Kerja Sama |
![]() |
---|
Demo di Mako Brimob Rusuh, Massa Bakar hingga Jarah Perkantoran di Jakpus |
![]() |
---|
Perjuangan Terhenti, Jenazah Cahaya, Balita Bocor Jantung Diantar ke Meulaboh |
![]() |
---|
Tari Ratoh Jaroe Sambut Kedatangan Delegasi Dunia di Pelabuhan Ulee Lheue |
![]() |
---|
Asyik Main Judi Online di Warkop, Dua Pria di Aceh Utara Kepergok Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.