Viral Medsos
Viral Dua Anak Bermain Lato-Lato saat Jamaah Khusyuk Shalat, Netizen : Tolong Orangtua Ajarkan Adab
Viral video yang menampilkan 2 orang anak memainkan lato-lato saat jamaah wanita tengah khusyuk shalat hingga menuai kecaman dari warganet.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Hal itu disampaikan, Kepala Disdik Kabupaten Tanahbumbu, Eka Sapruddin, Jumat (13/1/2023).
Ia menjelaskan, larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dinas Pendidikan Tanahbumbu Nomor: B/420/410/Disdik-Das.2/I/2023 yang dikeluarkan pada 11 Januari 2023.
Disdik Tanahbumbu secara resmi melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah, dikarenakan bertujuan membuat para siswa agar fokus belajar dan dikawatirkan mengganggu.
"Khusus penggunaan lato-lato untuk lingkungan sekolah tidak diperbolehkan karena dianggap mengganggu proses kegiatan belajar mengajar,” kata Eka dikutip dari Tribun Kalteng.
Disdik Kabupaten Tapin melalui surat edaran No 800/281/Disdik/2023, perihal edaran larangan penggunaan permainan lato-lato di lingkungan sekolah.
Ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Tapin, Irnawati, edaran mengenai permainan dengan bunyi pletak- pletak ini dinilai tidak sesuai tempat jika digunakan di lingkungan sekolah.
Terlebih lagi berpotensi menimbulkan dampak negatif, seperti cidera fisik, maupun kerusakan sarana pra sarana sekolah.
Untuk itu, Disdik Tapin pun menghimbau satuan pendidikan agar membuat edaran tertulis yang sifatnya persuasif supaya peserta didik tidak membawa lato-lato ke lingkungan sekolah.
Di samping itu, secara umum himbauan juga disampaikan kepada orang tua siswa untuk mengawasi dan memastikan keamanan anak-anak permainan viral ini.
Menurut sejumlah kalangan termasuk pendidik dan psikolog, lato-lato mengistirahatkan anak-anak dari telepon seluler. Soalnya selama ini banyak anak-anak yang sangat tergantung pada permainan di ponsel.
Bangun tidur, pegang ponsel. Sambil makan mengotak-atik ponsel. Sekolah bawa ponsel. Bahkan kerap orangtua harus menyita ponsel anaknya agar mereka tidur malam. Kesibukan bermain ponsel membuat mereka tak bersosialisasi.
Dengan adanya lato-lato, mereka bermain dengan teman-teman, belajar cara memainkannya dan beradu. Mereka bergerak. Tentu ini harus disambut gembira para orangtua.
Bahkan para orangtua dan guru perlu mendorong anak-anak melakukan permainan lain yang membuat mereka bergerak dan bersosialisasi.
Ada banyak permainan tradisional yang bisa diviralkan seperti engrang, badaku atau congklak dan main tali.
Seperti halnya lato-lato, tentu permainan tersebut akan menimbulkan suara.
viral
media sosial
permainan lato-lato
anak
jamaah wanita
Netizen
warganet
orangtua
adab
Serambi Indonesia
Serambinews.com
berita serambi
shalat
Ibadah
Satria Arta Kumbara Rela Jadi Tentara Rusia Demi Impian Anak Jadi Dokter: Wakafa Billahi Syahida |
![]() |
---|
Satria Arta Kumbara: Antara Nafkah di Rusia dan Hati untuk Indonesia |
![]() |
---|
Jadi Serdadu Rusia, Satria Kumbara Ingin Kembali Jadi WNI, Ini Prosedur Hukum yang Harus Ditempuh |
![]() |
---|
Lagunya Viral Berkat Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Tampil di Riau 20-24 Agustus, Ini Profilnya |
![]() |
---|
Buntut Bocorkan Data dan Ejek Penyakit Dara Arafah, Petugas Asuransi Nadia Venika Langsung Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.