Jual Sabu Milik Teddy Minahasa, Mantan Kapolsek: Saya Tertarik karena Barang Jenderal Bintang Dua
Setelah mengetaui dari mana asal narkoba tersebut, Kasranto merasa lebih aman untuk menjual 1 kilogram sabu yang dia dapatkan dari Linda pada Juni
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Eks Kapolsek Kalibaru Kompol Kasranto mengaku tertarik menerima tawaran Linda Pujiastuti untuk menjual sabu karena barang haram itu dia ketahui milik seorang jenderal bintang dua.
Setelah mengetaui dari mana asal narkoba tersebut, Kasranto merasa lebih aman untuk menjual 1 kilogram sabu yang dia dapatkan dari Linda pada Juni 2022.
Hal ini diungkapkan Kasranto saat menjadi saksi mahkota dalam persidangan AKBP Dody Prawiranegara dan Linda Pujiastuti di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (22/2/2023).
"Karena saya menanyakan ke Linda, bahwa barang (sabu) itu punya jenderal. (Katanya) 'Aman Mas'. Maka dari itu saya bisa tertarik, itu karena barang jenderal, (sehingga) aman," ucap Kasranto dalam persidangan.
Kala itu Linda mengatakan kepada Kasranto bahwa sabu tersebut berasal dari seorang jenderal yang bertugas di Padang, Sumatera Barat.
Namun, Linda tidak menyebutkan secara rinci siapa sosok jenderal yang menjual sabu kepadanya.
Linda juga menawarkan kepada Kasranto untuk menjual sabu tersebut.
Setelah bersepakat, Linda meminta Kasranto untuk datang ke kediamannya.
"Saya ke rumahnya Linda di Kedoya, Jakarta Barat. Sampai di sana saudara Linda sudah menunggu dan langsung memberikan satu paperbag kembang-kembang warna coklat langsung dikasihkan ke saya, saya langsung balik ke kantor," ujarnya.
Baca juga: Sidang Perkara Narkoba AKBP Dody Prawiranegara, Irjen Teddy Minahasa Jadi Saksi Mahkota
Kasranto yang kala itu menjabat sebagai Kapolsek Kalibaru langsung meminta eks anggota Polsek Muara Baru, Aiptu Janto Situmorang untuk mencari pembeli sabu seberat 1 kilogram tersebut.
Dia meminta Janto datang ke Mapolsek Kalibaru.
Atas dasar tersebut, Janto menjual 1 kilogram sabu kepada bandar narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara yakni Alex Bonpis senilai Rp 500 juta.
"Saya sisihkan Rp 400 juta, yang Rp 100 juta saya sisihkan, yang Rp 50 saya buka saya tanya ke Janto 'To kamu mau ngambil berapa?' (katanya) 'saya ambil Rp 20 aja komandan'," sebut Kasranto.
Kemudian dia menyerahkan uang penjualan sabu sebesar Rp 400 juta kepada Linda Pujiastuti.
Menurut jaksa dalam dakwaannya, Teddy terbukti bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.
Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram.
Dalam persidangan terungkap bahwa Teddy meminta AKBP Dody mengambil sabu itu lalu menggantinya dengan tawas.
Awalnya, Dody sempat menolak. Namun, pada akhirnya Dody mengiakan permintaan Teddy.
Dody kemudian memberikan sabu tersebut kepada Linda. Setelah itu, Linda menyerahkan sabu tersebut kepada Kasranto untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba.
Total, ada 11 orang yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba ini, termasuk Teddy Minahasa.
Sementara itu, 10 orang lainnya adalah Hendra, Aril Firmansyah, Aipda Achmad Darmawan, Mai Siska, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pujiastuti, Syamsul Ma'arif, Muhamad Nasir, dan AKBP Dody Prawiranegara.
Teddy dan para terdakwa lainnya didakwa melanggar Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Baca juga: Beredar Video Klarifikasi Diduga Gadis yang Dilamar Pemuda India Tapi Ditolak Orangtua, Ini Katanya
Jual Sabu ke Bandar, Eks Kapolsek Kalibaru Sebut "Barang Punya Jenderal Bintang Dua
Anak buah Irjen Teddy Minahasa menjual sabu ke Alex Bonpis, bandar narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara.
Hal ini terungkap saat Aiptu Janto Situmorang hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jumat (17/2/2023).
Janto menyampaikan, pada Agustus 2022, Kasranto yang masih menjabat Kapolsek Kalibaru memintanya untuk mencari pembeli sabu.
"Waktu itu kata Pak Kasranto bilang, 'Ini barang punya jenderal bintang dua'. Begitu, Yang Mulia," kata Janto dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jumat (17/2/2023).
Janto mengaku tak mengetahui siapa sosok jenderal bintang dua yang dimaksud oleh eks Kapolsek Kalibaru itu. Dia hanya diperintahkan Kasranto untuk menjual 1 kilogram sabu tersebut.
"Saya enggak ingin tahu juga siapa jenderal bintang itu. Kasranto cuma (bilang) ini barang punya jenderal bintang dua," ucap Janto.
Dalam sidang itu, Janto mengaku diberi upah sebesar Rp 20 juta oleh Kasranto untuk menjual sabu yang disimpannya. Janto kemudian menemukan Alex sebagai pembeli sabu. Alex menghubungi Janto menggunakan nomor pribadi.
"Di awal bulan sembilan (September 2022), kalau enggak salah, Yang Mulia, ada private number dari saudara Alex menanyakan, 'Bang, katanya ada sabu 1 kilogram, berapa harganya, Bang?'" sebut Janto.
Usai bersepakat mengenai pembayaran, Janto mengantarkan sabu seberat 1 kilogram tersebut kepada Alex di Kampung Bahari. Janto lalu menyerahkan uang hasil penjualan sabu sebesar Rp 500 juta kepada Kasranto.
"Setelah saya serahkan duitnya, pas saya mau keluar, Kasranto manggil, 'Eh To!' dikasih saya duit Rp 20 juta," ungkap Janto
Dalam perkara ini, Teddy Minahasa didakwa telah bekerja sama dengan anak buahnya di kepolisian dan warga sipil dalam bisnis gelap peredaran narkoba.
Menurut jaksa dalam dakwaannya, Teddy terbukti bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.
Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram.
Dari hasil penyelidikan polisi sebelumnya, terungkap bahwa Teddy meminta AKBP Dody mengambil sabu itu lalu menggantinya dengan tawas.
Awalnya, Dody sempat menolak. Namun, pada akhirnya Dody mengiyakan permintaan Teddy.
Total, Polda Metro Jaya menetapkan 11 orang sebagai tersangka kasus dugaan peredaran narkoba jenis sabu, termasuk Teddy Minahasa.
Sementara itu, 10 orang lainnya adalah Hendra, Aril Firmansyah, Aipda Achmad Darmawan, Mai Siska, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pudjiastuti, Syamsul Ma'arif, dan AKBP Dody Prawiranegara.
Teddy dan para tersangka dijerat Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Baca juga: Bocah Lhokseumawe Ini Derita Penyakit Jantung, Orang Tua Kesulitan Biaya Harus Bolak Balik ke Medan
Baca juga: 5 Fakta Menarik Usai Real Madrid Bungkam Liverpool di Liga Champions
Baca juga: Dijodohkan Warganet Pasca Fuji Putus dari Thariq, Haji Fasial: Kita Belum Buka Lembaran Baru
Kompas.com: Jual Sabu Teddy Minahasa, Eks Kapolsek Kalibaru: Saya Tertarik karena Barang Jenderal
VIDEO Yaman Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik ke Bandara Ben Gurion Bertubi - Tubi |
![]() |
---|
Harumkan Nama Aceh, Ustadz Takdir Feriza Disambut Kalungan Bunga oleh Pemerintah |
![]() |
---|
Karhutla di Nagan Raya Sudah Padam, Luas 5,5 Hektare |
![]() |
---|
Naik Terus, Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam dan Antam per Gram, Kamis 28 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Spanduk Penolakan PT Abdya Mineral Prima Terbentang di Kecamatan Kuala Batee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.