Berita Aceh Barat
DLHK Aceh dan SUPA Latih Calon Manggala Agni Daops Aceh, Untuk Pemadaman Kebakaran Hutan
keberadaan Manggala Agni Daops Aceh sangatlah dibutuhkan mengingat tingginya frekuensi kebakaran hutan dan lahan terutama di kawasan area gambut
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Proyek Sustainable Use of Peatland and Haze Mitigation in ASEAN (SUPA) Komponen 1 dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Aceh menyelenggarakan pelatihan untuk calon personel Manggala Agni Daops Aceh pada 20-25 Februari 2023 di Meulaboh, Aceh Barat.
Untuk memastikan bahwa petugas terkait dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam bidangnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di 2023 akan lebih kering jika dibandingkan dengan periode tiga tahun terakhir (2020-2022).
Kondisi ini berpotensi memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Aceh, yang hingga saat ini belum memiliki badan resmi pemadam kebakaran hutan, akan membentuk Manggala Agni Daops Aceh pertama di Nagan Raya.
Rikky Mulyawan S. Hut, M.Si mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Aceh mengatakan, keberadaan Manggala Agni Daops Aceh sangatlah dibutuhkan mengingat tingginya frekuensi kebakaran hutan dan lahan terutama di kawasan area gambut.
Baca juga: Bersiap Hadapi Kemarau, BMKG Ingatkan Pemda soal Siaga Kebakaran Hutan, Catat Prakiraannya
Aceh berada di wilayah kerja Sumatera I Daops Sibolangit. Selama ini, bantuan pemadaman api datang dari Sumatera I Daops Sibolangit yang jarak tempuh menuju ke lokasi mencapai hampir 15 jam perjalanan.
Hal ini sangat tidak efektif, terutama pada kondisi darurat.
Saat ini, proses pembentukan Manggala Agni Daops Aceh sudah mulai berjalan.
Namun satu hal yang terpenting adalah memastikan kapasitas sumber daya manusia dan personel yang nantinya akan ditempatkan di Daops ini.
Oleh karena itu, DLHK Aceh bersama dengan proyek SUPA Komponen 1 yang memiliki area percontohan di Aceh ini melaksanakan kegiatan Pelatihan Personel Manggala Agni Daops Aceh.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan kepada 30 calon personel Manggala Agni Daops Aceh. Peralatan juga telah disediakan.
“Beberapa ekosistem gambut telah rusak, dan saat musim kemarau sangat rentan pada kebakaran. Karena itu, keberadaan Manggala Agni Daops Aceh sangat dibutuhkan.
Kami berterima kasih kepada SUPA atas fasilitasi pelatihan ini, yang merupakan langkah awal terbentuknya Manggala Agni Daops Aceh,” kata Rikky Mulyawan.
Baca juga: Ditanya Kenapa Percaya Syarifah hingga Datang ke Indonesia, Ini Kata Pria India Ditolak Calon Mertua
Selama enam hari, narasumber dan instruktur dari BPPI (Balai Pengendalian dan Perubahan Iklim) Sumatera I, Manggala Agni Daops Sibolangit memberikan pelatihan dan peserta belajar tentang teori dasar Karhutla, teknik pencegahan dan pengandalian Karhutla, aplikasi pemantauan hotspot api, sistem pelaporan berbasis Android, dan tentunya simulasi dan praktik langsung di lapangan.
SUPA Komponen 1 adalah program yang dibiayai bersama oleh Uni Eropa dan Republik Federal Jerman untuk mendukung upaya ASEAN dalam memerangi kabut asap lintas batas dan kebakaran lahan gambut.
Area kerja 3 dari SUPA Komponen 1 adalah menggali pengalaman percontohan dari Indonesia dan Malaysia. Area percontohan di Indonesia adalah di Aceh Barat dan Nagan Raya. (mun)
Baca juga: Wali Nanggroe Ingatkan Kader PA tak Lalai dengan Peng Griek, Tapi Perjuangkan Kepentingan Aceh
Mawardi Basyah Bantah Dakwaan Jaksa dalam Kasus Dugaan Kekerasan Terhadap Anak |
![]() |
---|
Bupati Aceh Barat Lepas Keberangkatan Kontingen Pramuka Berkebutuhan Khusus ke Nasional di Cibubur |
![]() |
---|
Jauhi Predikat Kotor, Aceh Barat Siap Wujudkan Lingkungan Bersih |
![]() |
---|
SNWI Desak Pemerintah Aceh Segera Usulkan PPPK Paruh Waktu Sebelum 20 Agustus |
![]() |
---|
CFD Aceh Barat Meriah Meski Diguyur Gerimis, Doorprize Umrah Jadi Pemikat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.