Bersiap Hadapi Kemarau, BMKG Ingatkan Pemda soal Siaga Kebakaran Hutan, Catat Prakiraannya
Bersiap hadapi kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) soal siaga kebakaran hutan.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Bersiap hadapi kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) soal siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan potensi ancaman karhutla semakin tinggi memasuki musim kemarau yang diprakirakan akan dimulai pada April - Mei mendatang.
Terutama daerah-daerah yang yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut.
"Pemerintah Daerah harus bersiap, masyarakat pun perlu diedukasi dan diberikan sosialisasi agar juga melakukan pencegahan dan antisipasi dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan," ungkap Dwikorita dilansir dari laman resmi BMKG, Jumat (27/1/2023).
Berdasarkan prediksi BMKG, terdapat potensi terjadinya penurunan curah hujan setelah 3 tahun terakhir 2020, 2021, 2022 terjadi La Nina dan kondisi curah hujan di atas normal.
Baca juga: Bahas Karhutla yang Kerap Terjadi, Pemkab Nagan Raya Adakan Konsultasi Kebencanaan
Baca juga: Harga Emas Perhiasan di Langsa Bertahan & Emas Batangan Turun, Ini Rinciannya Jumat 27 Januari 2023
Sehingga dikhawatirkan dapat terjadi peningkatan potensi Karhutla seperti yang terjadi di tahun 2019.
Musim kemarau tersebut, sesuai dengan prediksi yang pernah disampaikan BMKG pada Oktober tahun 2022 lalu dimana diprediksikan kondisi La Nina akan makin melemah dan transisi menuju kondisi netral.
"BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Pemprov, dan Pemkab setempat terus berkoordinasi dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan persiapan, serta peringatan dini menghadapi karhutla," kata Dwikorita.
"Termasuk menyiapkan skenario operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)," imbuhnya.
Baca juga: Polres Aceh Selatan Gelar Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla, Ini Poin-poin Disepakati
Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan potensi karhutla ini perlu diantisipasi lebih tinggi.
Karena pada tahun 2023, Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan memperoleh mandat untuk memimpin KTT ASEAN.
KTT tersebut rencananya akan dilaksanakan pada bulan Mei dan September yang diperkirakan merupakan puncak musim kemarau 2023.
Selanjutnya Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menerangkan bahwa hingga enam bulan ke depan, BMKG memprediksi sifat curah hujan bulanan akan didominasi oleh kategori normal.
Baca juga: Petugas Butuh 5 Jam Padamkan Karhutla di Perbukitan Blang Panyang Lhokseumawe, Api Lalap 10 Ha Lahan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.