Kupi Beungoh
Kisah Asib Ali, Takdir Cinta Pria India, dan Taman Ghairah Sultan Iskandar Muda
Kisah Asib Ali, pemuda asal India, yang cintanya berujung ditolak oleh Syarifah, gadis asal Wajo serta keluarganya, hanya satu dari banyak kisah cinta
Kedekatan Aceh dengan India juga terlihat dari jejak asal ulama Aceh, Syech Nuruddin Ar Raniry.
Ulama akhir abad ke-16 ini adalah kelahiran Ranir, India.
Posisi dan pengaruh Syech Nuruddin Ar Raniry di Aceh sangat kuat.
Sebagai penasihat kesultanan sudah tentu ikut mempengaruhi perjalanan kerajaan Aceh di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani.
Salah satu kitab Syeck Nuruddin Ar Raniry adalah Bustanus Salatin yang di dalamnya ikut menerangkan tentang Tamah Ghairah yang dibangun oleh Iskandar Muda.
Saat ini Taman Ghairah dikenali Taman Putroe Phang.
Ar-Raniry dalam Kitab Bustanussalatin menulis: Syahdan dari kanan Sungai Darul Ishki itu suatu medan yang amat luas, kersiknya daripada batu Pelinggam, bergelar Medan Khairani, dan pada sama tengah medan itu sebuah gunung di atasnya menara tempat semayam, bergelar Gunongan Menara Permata, tiangnya terbuat dari perunggu dan atabnya bertutupkan perak. dan kemunchaknya suasa. Maka apabila saat terkena cahaya matahari, memantulkan sinar yang berkilau. Di dalamnya terdapat beberapa batu permata dengan bermacam warna, Sulaimani dan Yamani. Dan di dalam Gunongan terdapat pintu yang dilapisi perak.
Dan, Syech Nurudin Ar Raniry lah yang dengan argumennya membuka jalan bagi perempuan menjadi Sultanah di Aceh.
Paska meninggalnya Putra Bungsu (Iskandar Tsani), istrinya yang menjadi janda Salfiah diangkat menjadi Sultanah Aceh dengan gelar Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin.
Sultanah Safiatuddin juga membangun bangunan yang diberinama Kandang Gunongan yang melibatkan arsitektur asal Turki.
Kandang ini dipakai sebagai tempat makam suaminya (Iskandar Tsani) yang amat dicintainya.
Begitulah, kisah cinta memang senantiasa menarik untuk disimak, dan diikuti jalan ceritanya, baik kisah yang terjadi saat ini ataupun yang terjadi di masa silam, baik itu kisah pilu atau kisah yang berakhir bahagia.
Dan, publik pasti masih terus mengikuti kisah Asib Ali dan Syarifah karena pasti banyak cerita yang belum terungkap semuanya, dengan terang. (*)
*) PENULIS adalah penikmat kopi, berdomisili di Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.