Internasional

Warga di Negara asal Ronaldo Hidupnya Makin Sulit, Ribuan Orang Turun ke Jalanan di Lisbon

Mereka menuntut kondisi kehidupan yang lebih baik di saat inflasi yang tinggi membuat kehidupan semakin sulit bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

Editor: Muhammad Hadi
AFP/Patricia De Melo Moreira
Foto Ilustrasi - Pemandangan salah satu sudut Kota Lisbon, Portugal (14/7/2023) 

SERAMBINEWS.COM - Cristiano Ronaldo bintang sepakbola dunia lahir di Funchal, Madeira, Portugal 5 Februari 1985.

Saat ini Ronaldo bermain di klub Arab Saudi Al-Nassr FC.

Ronaldo merupakan striker tajam di dunia dan kapten kebanggan tim nasional Portugal.

Tapi kini kondisi negaranya Portugal sedang menjadi sorotan.

Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Lisbon pada hari Sabtu (25/2/2023).

Mereka menuntut kondisi kehidupan yang lebih baik di saat inflasi yang tinggi membuat kehidupan semakin sulit bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Baca juga: Isak Tangis Cristiano Ronaldo Usai Portugal Didepak Maroko dari Piala Dunia 2022

Mengutip Reuters, Portugal adalah salah satu negara termiskin di Eropa Barat.

Data pemerintah menunjukkan, lebih dari 50 persen pekerja berpenghasilan kurang dari 1.000 euro (US$ 1.054,60) per bulan tahun lalu.

Upah minimum bulanan adalah 760 euro.

Harga rumah di Portugal naik 18,7 % pada tahun 2022, kenaikan terbesar dalam tiga dekade.

Baca juga: BREAKING NEWS - Jubir Pemerintah Aceh MTA Pastikan Dirut Bank Aceh Berasal dari Internal

Tarif sewa rumah juga meningkat secara signifikan, sebagian karena aksi spekulatif yang menyebabkan gelembung properti.

Menurut sebuah studi oleh pialang asuransi CIA Landlords, upah yang rendah dan harga sewa yang tinggi membuat Lisbon menjadi kota ketiga yang paling tidak layak untuk ditinggali.

Tingkat inflasi Portugal 8,3 % telah memperburuk masalah.

Pada aksi unjuk rasa yang diorganisir oleh gerakan 'Fair Life', Vitor David, seorang programmer berusia 26 tahun, mengatakan bahwa dia ingin kembali ke Lisbon suatu hari nanti.

Akan tetapi sekarang dia harus tinggal lebih jauh karena biaya sewanya yang mahal. 

"Sampai suatu titik dalam hidup kami bahwa kami tidak memiliki harapan," katanya.

David menambahkan bahwa ia telah mempertimbangkan untuk pindah ke negara Eropa yang lebih kaya.

"Ini sangat sulit," imbuhnya.

Baca juga: China tak Ingin Bernasib Seperti Rusia Invasi Ukraina, Serangan Ke Taiwan Harus Cepat Berhasil

Data resmi menunjukkan sekitar 20 % warga Portugal tinggal di luar negeri.

“Kami di sini agar suara kami didengar,” kata Jose Reis, yang baru saja lulus dari universitas namun masih menganggur.

Gerakan 'Fair Life' digaungkan oleh orang-orang yang tinggal di pinggiran Lisbon yang lebih miskin.

Mereka mengatakan kelompok mereka paling rentan sebelum inflasi melonjak, dan kini, mereka yang paling terpukul oleh krisis biaya hidup yang sedang berlangsung.

Baca juga: Sifat Asli Syarifah Dibongkar Tetangga, Pantas Pemuda India Jatuh Cinta, Tapi Ditolak Calon Mertua

Mereka menginginkan upah yang lebih tinggi, pemberlakuan batas atas harga barang-barang dan kebijakan pemerintah terhadap perumahan.

Portugal pekan lalu mengumumkan paket langkah-langkah besar untuk mengatasi krisis perumahan.

Akan tetapi kelompok-kelompok HAM mengatakan proposal itu tidak akan berarti banyak jika pihak berwenang terus mempromosikan kebijakan lain untuk menarik orang asing kaya ke negara itu, seperti Digital Nomads Visa yang diperkenalkan pada Oktober.

Baca juga: 5 Rekor Spektakuler Cristiano Ronaldo Usai Cetak Hat-trick bagi Al Nassr, Kini Ungguli Lionel Messi

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Krisis Ekonomi Memburuk, Ribuan Warga Portugal Turun ke Jalanan ",

 

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved