Info Tani

Pj Gubernur Aceh Terima Penghargaan Inovasi PSR dari Menteri Pertanian

selain Pj Gubernur dan Kadistanbun Aceh, sebanyak 13 bupati/ wali kota juga diundang ke acara tersebut

Editor: IKL
For Serambinews.com
Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, mewakili Pj Gubernur, Aceh Achmad Marzuki, menerima penghargaan Inovasi Program PSR dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk Pj Gubernur Aceh, pada acara Rakor Sawit Nasional di Jakarta, Senin (27/2). 

MENTERI Pertanian, Prof Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH, memberikan penghargaan Inovasi Pengembangan Produk Samping dari Program Perkebunan Sawit Rakyat (PSR) kepada Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, yang diwakili Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh, Ir Cut Huzaimah MP. Penyerahan penghargaan itu berlangsung dalam Rapat Koordinasi Sawit Nasional di Pullman Hotel, Jakarta Barat, pada Senin (27/2/2023).

Dalam acara tersebut, daerah-daerah yang memiliki kebun kelapa sawit juga diundang untuk mendengar penjelasan program PSR nasional dari Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alamsyah STP MT. Untuk Aceh, selain Pj Gubernur dan Kadistanbun Aceh, sebanyak 13 bupati/ wali kota yang menjadi daerah sentra pengembangan tanaman kelapa sawit juga diundang ke acara tesebut, Ke 13 bupati/wali kota itu adalah Bupati Aceh Selatan, Abdya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Pidie Jaya, Aceh Singkil, dan Bupati Simeulue, serta Wali Kota Subulussalam.

Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, didampingi Kabid Perkebunan, Fakhrurrazi, mengatakan, untuk Aceh, Menteri Pertanian hanya memberikan tiga penghargaan yaitu kepada Pj Gubernur, Kadistanbun Aceh, dan untuk Aceh Tamiang. Penghargaan kepada Pj Gubernur Aceh, kata Cut Huzaimah, diberikan untuk kriteria percontohan inovasi pengembangan produk samping dari program PSR. Penghargaan yang diberikan Kementan untuk Kadistanbun Aceh Ir Cut Huzaimah MP, atas inovasi dan kreativitas pemikirannya dalam pembinaan anggota kelompok tani sawit di Aceh.

Setiap berkunjung ke daerah sentra tanaman sawit, ia mengatakan, banyak produk samping yang bisa diproduksi dari tanaman sawit, dari mulai TBS, cangkang sawit, kernel sawit, daun sawit, lidi sawit, bisa di buat berbagai produk yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya nira sawit menjadi gula sawit, lidi sawit bisa jadi sapu sawit, dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dalam Rakor tersebut, ada 20 Gubernur yang diundang.

Sementara yang diberikan penghargaan hanya tiga Gubernur yaitu Aceh, Riau, dan Sumatera Selatan. Begitu juga kepada bupati/wali kota. Daerah yang dinilai inovatif fan kreatif dalam pelaksanaan program PSR, Kementan memberikan penghargaan sebagai rasa terima kasih karena sudah menjalankan dan membantu program peremajaan sawit nasional. Setiap tahun, pemerintah melalui Kementan menargetkan perluasan tanaman kelapa sawit untuk peremajaan seluas 180.000 hektare. Dalam pelaksanaannya, banyak tantangan yang dihadapi.

Untuk mengatasi tantangan itu, menurut Cut Huzaimah, sangat tergantung dari cara dan seni kepala daerah setempat memberi penjelasan kepada stakeholder lain, agar semangat petani dan lembaga kemitraan bertambah untuk menyukseskan program PSR di daerahnya. Kabid Perkebunan, Fakhrurazi, menyebutkan, program PSR di Aceh dimulai sejak tahun 2018. Usulan sampai 2022 sudah mencapai 36.547 hektare, sementara yang sudah ditanam 24.791 hektare atau 67,83 persen. Sisanya sekitar 11.756 hektare, sedang proses pekerjaan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved