Breaking News

Berita Banda Aceh

Tanggapi Kematian Satwa di Aceh Timur, Walhi Kritisi Kinerja Lembaga Konservasi Perlindungan Satwa

Walhi juga mengkritisi kinerja lembaga konservasi perlindungan satwa yang lebih banyak melaporkan saat kejadian, seperti pemadam kebakaran.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Amirullah
ist
Kadiv Advokasi dan Kampanye Walhi Aceh Afifuddin Acal 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh menanggapi kasus kematian harimau sumatera dan penangkapan warga yang ternaknya dimangsa harimau di Dusun Krueng Baung, Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron.

Kadiv Advokasi dan Kampanye Walhi Aceh Afifuddin Acal mengatakan penanganan konflik satwa harus terpadu melibatkan semua pihak terkait termasuk masyarakat setempat.

"Penyebab terjadinya konflik juga harus diselesaikan seperti perambahan yg merusak habitat satwa," kata Afif kepada Serambinews.com, Rabu (1/3/2023).

Hal itu disampaikan menanggapi kejadian penangkapan SY (38) warga Dusun Krueng Baung, Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron karena diduga meracuni harimau hingga mati.

Baca juga: Tanggapi Kasus di Aceh Timur, YARA: Kalau Manusia Mati Dimangsa Harimau Siapa yang Harus Ditangkap?

SY mengaku kesal karena sebelumnya empat kambingnya juga mati dimangsa harimau

Menurut Afif, untuk mengurangi konflik satwa maka peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kawasan dan satwa liar harus ditingkatkan.

"BKSDA harus lebih responsif dalam menyikapi persoalan ini sehingga masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri yang dikarenakan lambannya respon pihak terkait menangani kasus ini," imbuh.

Walhi juga mengkritisi kinerja lembaga konservasi perlindungan satwa yang lebih banyak melaporkan saat kejadian, seperti pemadam kebakaran.

Seharusnya harus ada upaya yang serius untuk melakukan pencegahan sejak awal, bukan sekedar menghitung jumlah kejadian dan angka kematian. 

"Kalau penanganan seperti pemadam kebakaran, persoalan konflik satwa ini tidak akan pernah selesai," tambah Afif.
Karenanya, penting bagaimana konflik satwa harus diselesaikan secara terpadu dan perlu ada pertanggungjawaban atas kinerjanya selama ini. 

Baca juga: 4 Kambingnya Dimangsa Harimau, Pemilik Oles Racun di Bangkainya, Harimau Mati, Pelaku Diamankan

"Sekarang terkesan hanya menghamburkan anggaran dan menjadikan isu kematian satwa untuk mengusulkan proposal baru, sementara kasus konflik satwa masih terus terjadi dan setiap tahunnya terus meningkat," tutupnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved