Berita Viral

Kenang Kisah Perjuangan Asib Ali, Syarifah Haerunnisa Beri Pesan Terakhir: Saya Cuma Mau Bilang

Bukan tanpa sebab, selain Syarifah sudah dijodohkan dengan seorang Imam Masjid, kedatangan Asib Ali pada tengah malam dinilai tidak punya tata krama.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Kolase Serambinews.com/Instagram/Istimewa
Potret Syarifah Haerunnisa (24) warga Desa Watangrumpia, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan yang menolak lamaran WNA asal India, Asib Ali Bhore (24) 

Dikutip dari akun Youtube Yoen D’spot, Syekh Agil mengatakan bahwa perilaku dan sikap Asib Ali saat pertama kali bertemulah yang membuat keluarga memutuskan tolak pinangan pemuda itu.

“Si Ali datang ke rumah, dia selalu hanya Nisa (Syarifah) saja yang terlalu mau dilihat. Dia tidak (mau bertemu) dengan orang tua,” ungkapnya.

Dalam wawancara tersebut, turut disaksikan oleh seorang anggota kepolisian Bhabinkamtibmas setempat.

Syekh Agil menyebut, keluarga menyambut baik kedatangan Asib Ali ke rumah mereka di Wajo.

“Iya (kami) persilahkan duduk. Dikasihkan kursi disitu (tapi dia) tidak mau duduk. Hanya jalan terus (mondar-mandir), hanya sebut-sebut nama ‘Nisa, Nisa, Nisa’,” ujar kepala keluarga itu.

Pada saat itu, pihak keluarga mengaku heran dengan pemuda ini karena terus memanggil nama Nisa, dan Bahasa yang digunakan juga tidak dimengerti.

“Kalau kita di Wajo, tidak bisa bila kalau kita mau kawin dengan anak orang, (maka) harus orang tuanya dulu kita temui. Bukan anaknya dulu. Memang begitu adat Wajo,” jelas Syekh Agil.

Karena sikap Asib Ali tersebutlah yang membuat pihak keluarga menolak keinginannya untuk menikahi Syarifah.

Diketahui, pemuda India ini mendatangi rumah keluarga Syarifah pada tengah malam, sekira pukul 00:00 WIB dan menunggu kehadiran gadis pujaanya itu hingga pukul 8 pagi.

Terkait rumor yang beredar bahwa Asib Ali tidak dilayani oleh keluarga Syarifah, Syekh Agil pun membantahnya.

“Tidak ada itu. Ketika dia datang kita kasihan itu kursi dan disuruh duduk, tapi dia tidak mau. Jam 1 malam dia jalan jalan terus disitu,” katanya.

Setelah Shalat Subuh, banyak warga yang sudah berkumpul, bahkan anggota kepolisian juga terjun ke lokasi untuk menjaga ketertiban masyarakat.

Syekh Agil mengatakan, Asib Ali sudah disuruh makan dan minum, tapi dia menolaknya.

Bahkan, anak laki-laki Syekh Agil sampai menajak Asib Ali ke hotel untuk istirahat dan membersikan badan, setelah itu baru berunding dengan pihak keluarga.

Namun penyelesaian dan perundingan tidak mendapatkan titik temu, akhirnya kedua pihak di bawa ke kantor polisi.

“Akhirnya ajak ke kantor saja. Saya bilang ke Asib Ali untuk pulang saja, karena kamu datang ke sini kurang sopan dan tidak mau menemui orang tua dulu,” terang Syekh Agil.

Bagi dia, Suku Bugis itu sangat kental dan menjunjung tinggi adat istiadat serta tata krama.

Ketika ditanya mengenai Asib Ali yang tentunya tidak mengetahui adat istiadat di Wajo, Syekh Agil mengatakan, seharusnya dia bertanya lebih dahulu bukannya langsung main begitu saja. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved