Konflik Rusia vs Ukraina
Rusia Serang Apartemen 5 Lantai di Zaporizhzhia Ukraina, 3 Orang Tewas dan Enam Terluka
"Tiga orang tewas akibat serangan rudal Rusia di gedung lima lantai di Zaporizhzhia pada malam hari," jelas laporan tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Wali Kota Zaporizhzhia, Anatoly Kurtev menuturkan Rusia menyerang blok apartemen lima lantai pada Rabu (1/3/2023) malam.
Laporan awal menyebutkan dua orang tewas dalam serangan tersebut.
Media lokal Ukraina, Suspilne mewartakan jumlah korban tewas meningkat menjadi tiga.
"Tiga orang tewas akibat serangan rudal Rusia di gedung lima lantai di Zaporizhzhia pada malam hari," jelas laporan tersebut.
"Enam orang terluka dirawat di rumah sakit, penyemamat terus bekerja di tempat," papar laporan itu.
"Bangunan itu hampir hancur total," kata Kurtev, dikutip dari Guardian.
Administrasi militer Zaporizhzhia mengatakan Rusia tampaknya mengerahkan rudal S-300 untuk menghancurkan bangunan tersebut.
Baca juga: Majelis Umum PBB Adopsi Resolusi yang Diajukan Ukraina, Desak Rusia Keluar dari Ukraina
Ibu hamil diselamatkan dari reruntuhan
Layanan darurat Ukraina merilis beberapa foto dari lokasi serangan rudal tersebut.
Terlihat kendaraan tertimpa pohon dan reruntuhan dan tim SAR bekerja bahu membahu.
Tim SAR juga membantu seorang wanita hamil yang dievakuasi dari apartemen lima lantai itu.
Diyakini masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan.
Pejabat pro-Rusia klaim serangan dari tembakan pertahanan udara Ukraina
Sementara itu, pejabat pro-Rusia, yang mengetuai organisasi We Are Together with Russia, Vladimir Rogov mengklaim ledakan itu akibat tembakan pertahanan udara Ukraina.
Sayangnya pernyataan yang diunggah di Telegram itu tidak mencantumkan bukti apa pun.
"Pekerjaan militer Ukraina atas Zaporizhzhia menyebabkan kehancuran sebuah gedung apartemen dan korban jiwa di antara orang-orang yang tidak bersalah," tulisnya di Telegram.
"Hari ini, sekitar pukul 02.45 waktu setempat, dua ledakan terdengar di pusat regional yang diduduki sementara oleh rezim Zelensky," imbuh pernyataan tersebut.
Menurut Tass, Rogov melanjutkan dengan mengatakan bahwa angkatan bersenjata Ukraina terus-menerus menembakkan rudal antipesawat ke daerah pemukiman.
Ia mengklaim Ukraina tidak memperhitungkan keamanan penduduk sipil.
Seperti diketahui, Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Zaporizhzhia adalah salah satu wilayah yang diduduki sebagian di negara yang diklaim telah dianeksasi oleh Federasi Rusia akhir tahun lalu.
Baca juga: Kerusuhan Makin Memanas di Tepi Barat, Menteri Israel Sebut Desa Huwara Palestina Harus Dimusnahkan
Baca juga: VIDEO Pilot Susi Air Masih Disandera, 70 Persen Penerbangan di Papua Terhenti
Baca juga: Pemko Tutup Waduk Pusong Lhokseumawe 3 Bulan, YARA Somasi Pj Wali Kota
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Serang Apartemen 5 Lantai di Zaporizhzhia, 3 Orang Tewas, Tim SAR Cari Korban Selamat
Trump Dukung Ukraina Rebut Kembali Wilayahnya dari Rusia, Sebut Moskow “Macan Kertas” |
![]() |
---|
Ukraina Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
![]() |
---|
Serangan Rudal dan Drone Rusia Hancurkan Kiev, 14 Orang Tewas, Kantor Uni Eropa Rusak |
![]() |
---|
Serangan Udara Besar-besaran Rusia ke Ukraina, Kerahkan Hampir 600 Drone dan Hantam Pabrik AS |
![]() |
---|
Zelensky Melunak di Depan Donald Trump: Bukan Gencatan Sementara, Tapi Perdamaian Abadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.