Nisfu Syaban

Niat Shalat Tasbih dan Cara Mengerjakannya pada Malam Nisfu Syaban: Empat Rakaat Dua Kali Salam

Shalat Tasbih merupakan shalat sunnah, yang menjadi amalan baik bila dikerjakan pada malam Nisfu Sya’ban yang jatuh pada hari ini, Selasa (7/3/2023).

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
IST
Niat Shalat Tasbih dan Cara Mengerjakannya pada Malam Nisfu Sya’ban : Empat Rakaat Dua Kali Salam 

Niat Shalat Tasbih dan Cara Mengerjakannya pada Malam Nisfu Syaban : Empat Rakaat Dua Kali Salam

SERAMBINEWS.COM – Berikut niat Shalat Tasbih dan cara mengerjakannya pada Malam Nisfu Syaban 1444 Hijirah.

Shalat Tasbih merupakan shalat sunnah, yang menjadi amalan baik bila dikerjakan pada malam Nisfu Syaban yang jatuh pada hari ini, Selasa (7/3/2023).

Malam Nisfu Syaban menjadi malam istimewa bagi umat Islam selain malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan. 

Pada Malam Nisfu Sya’ban, umat Muslim sangat dianjurkan mengerjakan amalan-amalan saleh, seperti membaca Surat Yasin, shalat sunnah mutlak, memanjatkan doa dan puasa nisfu Syaban pada keesokan harinya. 

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ustaz M. Syukron Maksum, shalat tasbih dilakukan dengan jumlah 4 rakaat.

Shalat tasbih dianjurkan dilaksanakan dengan membaca bacaan tasbih sampai dengan 300 kali.

Shalat tasbih dapat dikerjakan pada sing hari, hendaknya 4 rakaat tersebut dirangkai dalam satu kali salam.

Sedangkan jika shalat tasbih dikerjakan pada malam hari, sebaiknya shalat dilaksanakan dalam dua kali salam.

Berikut lafaz niat shalat tasbih dengan dua kali salam.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnat tasbīhi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Sahaja aku niat shalat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT,”

Karena terdapat bacaan tambahan, maka shalat ini memiliki tata cara atau kaifiyah yang berbeda.

Perbedaan ini terdapat pada bacaannya saja, yaitu dengan penambahan bacaan tasbih, bacaan tasbih yang dimaksud adalah:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم

“Subhaanallah wal hamdulillah wa laailaaha illa allaahu wallaahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”.

Cara Mengerjakan Shalat Tasbih

Shalat tasbih hampir sama dengan melakukan shalat sunnah pada umumnya, yang membedakan hanya shalat ini dilakukan dengan membaca bacaan tasbih pada beberapa posisi, sebagai berikut:

(1) Pada saat berdiri Takbiratul Ihram (bersamaan niat), lalu membaca doa iftitah, dilanjukan dengan membaca Surat Al Fatihah dan surah-surah Al-quran (dianjurkan membaca surat at Takaatsur, Al Ashr, Al Kaafirun, dan al-ikhlas.

Lalu mambaca tasbih:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم

“Subhaanallah wal hamdulillah wa laailaaha illa allaahu wallaahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi” – sebanyak 15 kali.

(2) Rukuk, dan dilajutkan dengan membaca tasbih 10 kali.

(3) iktidal, dan dilajutkan dengan membaca tasbih 10 kali.

(4) Sujud, dan dilajutkan dengan membaca tasbih 10 kali.

(5) Lalu bangkit dan duduk di antara dua suju, dilajutkan dengan membaca tasbih 10 kali.

(6) Sujud kembali, dan dilajutkan dengan membaca tasbih 10 kali.

(7) Tasyahud, dan dilajutkan dengan membaca tasbih 10 kali.

(8) Salam.

Doa Setelah Shalat Tasbih

Setelah melaksanakan shalat, jangan lupa untuk berdoa. Berikut doanya:

اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ اَهْلِ الهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ اليَقِيْنِ وَمُنَاصَحَةَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ اْلعِلْمِ حَتَّى نَخَافَـكَ  اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ مَخَافَةَ تُحْجِزُنَا عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى نَعْمَلَ بِطَاعَتِـكَ سُبْحَانَ خَالِقَ النُّوْرُ. والصَلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ والحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Allahumma inna nas aluka taufiqo ahlil huda wa a’mala ahlil yaqiini wa muna shohata ahli taubati wa ‘azma ahli shabri wawajala ahlil khosy yati wa tholaba ahli raghbati wa ta’abbud ahlil wara’i wa ‘irfaana ahlil ‘ilmi hattaa nakhoafaka. Allahumma Innaa nas aluka makhofata tuhjizunaa ‘an ma’aashiika hatta na’mala bithoo’atika subhaana khooliqo nuur. Washolaatu wassalaamu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’in walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin.

Artinya:  “Ya Allah aku meminta padaMu pertolongan (melakukan kebaikan) sebagaimana yang Engkau berikan kepada orang-orang yang mendapatkan petunjuk, amal-amal yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai keyakinan tinggi,

nasihat-nasihat orang yang ahli bertaubat, kemauan kuat yang dimiliki orang-orang yang ahli bersabar, kesungguhan orang-orang yang selalu takut (padaMu), permintaan orang-orang yang selalu cinta (padaMu), beribadahnya orang-orang yang ahli menjaga diri dari perkara syubhat,

pengetahuan orang-orang yang ahli dalam ilmu (agama) sehingga aku pun dapat takut kepada Mu.

Ya Allah sesungguhnya aku meminta padaMu rasa takut yang menjagaku dari melakukan kemaksiatan padaMu, sehingga dengan taat padaMu aku pun bisa melakukan amal,

yang dengannya bisa kuraih ridhoMu dan dengan taubat aku dapat mengambil rasa takut kepada Engkau, dan dimurnikan padaMu nasehat karena malu pada Engkau.

Dan aku pasrahkan segala urusan padaMu karena wujudnya prasangka baik kepadaMu. Maha Suci Allah Sang Pencipta Cahaya.”

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved