Kasus Robot Trading ATG
Polisi Bekuk Wahyu Kenzo, Tersangka Kasus Robot Trading ATG, Ada Warga Aceh Mengaku Rugi Rp 120 Juta
Wahyu Kenzo diduga meraup keuntungan mencapai Rp 9 Triliun dari investasi robot trading ATG tersebut.
Wahyu Kenzo diduga meraup keuntungan mencapai Rp 9 Triliun dari investasi robot trading ATG tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Sedikitnya 141 orang melaporkan menjadi korban robot trading Auto Trade Gold (ATG).
Kasus ini terus diusut hingga membuahkan hasil kini sang pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.
Akhirnya, Crazy Rich Wahyu Kenzo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan inventasi robot trading ATG.
Crazy rich Wahyu Kenzo diketahui adalah founder robot trading Auto Trade Gold (ATG).
Dalam kasus dugaan inventasi robot trading ATG, Crazy rich Surabaya, Wahyu Kenzo ditangkap oleh Polresta Malang dan Polda Jatim.
Wahyu Kenzo diduga meraup keuntungan mencapai Rp 9 Triliun dari investasi robot trading ATG tersebut.
Hal itu diungkap Kapolda Jawa Timur, Irjen Toni Harmanto dikutip dari Tribunjatim, Rabu (8/3/2022).
Sebelumnya, kasus dugaan penipuan robot trading ATG ini telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri.
Ada sebanyak 141 orang melaporkan terkait robot trading ATG yang melibatkan crazy rich Wahyu Kenzo.
Sejak dilaporkan oleh para korban robot trading ATG ke pihak kepolisian sejak Januari 2023 silam.
Ternyata, Wahyu Kenzo sudah dua kali mangkir dari pemeriksaan sebagai saksi atas kasus itu.
Polisi pun melanjutkan proses perkara dengan memeriksa saksi pihak pos dan bank.
Pada tanggal 5 Maret 2023 berdasarkan gelar perkara, status Wahyu Kenzo ditingkatkan menjadi tersangka.
Wahyu Kenzo ditangkap setelah diduga melakukan penipuan terhadap 25.000 member dalam investasi robot trading ATG miliknya itu.
25.000 member robot trading ATG tersebut tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia hingga dari negara-negara lainya.
Terkait hal ini, salah satu korban penipuan dari investasi robot trading ATG milik Wahyu Kenzo itu berada di Provinsi Aceh.
Berdasarkan penelusuran TribunGayo.com, salah satu korban robot trading ATG di Aceh yang tidak mau disebutkan namanya mengaku dirinya mengenal ATG sejak Oktober 2021.
Saat itu, ia mengetahui tentang robot trading ATG melalui seorang rekannya.
Setelah dirinya bergabung dengan robot trading ATG, dirinya bisa melakukan withdraw atau melakukan pencairan uang.
“Setelah saya join dan mencoba, saya pun bisa melakukan WD (withdraw) dengan lancar," ujarnya kepada TribunGayo.com, Rabu (8/3/2023) malam.
Apabila ditotal secara keseluruhan hingga saat ini, dirinya mengaku mengalami kerugian dana sekitar Rp 120 Juta.
Dana tersebut tidak dapat dicairkan terhitung sejak September 2022.
“Saya sudah mengalami kerugian Rp 120 Juta.
Dan dana saya tersebut tidak bisa dicairkan sejak bulan September tahun 2022 lalu,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam robot trading ATG ini memang aturannya tidak diperjualbelikan.
“Aturan main ATG ini, awal mulanya hanya robot trading.
Selanjutya di blunding dengan produk minuman kesehatan," bebernya.
Warga Aceh yang menjadi korban robot trading ATG ini menceritakan bagaimana mereka membeli paket produk Kesehatan dan diberi gratis robot trading.
Korban robot trading ATG dari Aceh ini juga mengungkapkan, Owner dan leader ATG kerap kali berdalih bahwa, ada sejumlah masalah seperti, kerusakan sistem alias error dan masalah lainnya.
Bahkan terangnya lagi, kerap kali pihak ATG menyebut ada permasalah mengenai regulasi baru.
Sehingga proses WD cukup rumit dan memerlukan sejumlah proses.
“Ketika ditanyai bagaimana proses WD, pihak ATG sangat banyak alasan.
Alasannya macam-macam, mulai dari sistem, pengurusan izin lanjutan.
Hingga alasan aturan dari pemerintah,” urainya kesal.
Dirinya mengaku selalu dijanjikan bisa melakukan WD.
Dan dijanjikan sejumlah keuntungan sesuai dengan paket dan jangka waktu yang dipilih.
“Mereka menjajikan keuntungan 0,1 persen hingga 1 persen perhari atau 15 persen perbulannya,” ucapnya.
Ia berharap agar pihak ATG mengembalikan dana sesuai MT4 para member.
“Saya berharap kasus ini bisa cepat diungkap agar dana para member bisa dikembalikan.
Sudah 1 tahun 2 bulan kami tidah bisa menarik dana,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Crazy rich Surabaya Wahyu Kenzo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan kasus inventasi robot trading ATG.
Diketahui, dalam proses penyidikan terungkap nilai kerugian investasi bodong ini mencapai Rp 9 Triliun.
Wahyu Kenzo saat ini telah ditahan di ruang tahanan Mapolresta Malang setelah ditangkap pihak Satreskrim Polresta Malang Kota. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribungayo.com dengan judul Wahyu Kenzo Dibekuk Polisi, Warga Aceh Mengaku Jadi Korban Robot Trading ATG Rugi Rp 120 Juta,
Di Depan Perusahaan Global, Wagub Fadhlullah Tegaskan Kebun Sawit di Aceh Bebas Deforestasi |
![]() |
---|
3 Rumah Terbakar di Pulo Lueng Teuga, 4 Sepmor juga Hangus, Dinsos Pidie Antar Bantuan |
![]() |
---|
Polres Aceh Utara Cekal Tiga DPO Kasus Penembakan Anggota Polisi |
![]() |
---|
Festival Kreatif Memotif 2025, Warna Baru dalam Peta Ekonomi Aceh Barat |
![]() |
---|
150 Siswa SMP Bireuen Unjuk Bakat di Pentas PAI, Sekolah yang Absen Akan Dicatat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.