Berita Pidie

Galian C di DAS Tiro Pidie Diduga Sudah Berdampak Tergerusnya Areal Sawah, Ini Permintaan Petani

Sebab, pengambilan pasir hingga batu dilakukan tidak beraturan yang mengakibatkan DAS Tiro, Pidie, rusak.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Warga melihat DAS Tiro, Pidie terus terjadi erosi dampak galian c 

Sebab, pengambilan pasir hingga batu dilakukan tidak beraturan yang mengakibatkan DAS Tiro, Pidie, rusak.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Aktivitas galian c diduga telah lama dilakukan di dasar daerah aliran sungai atau DAS Tiro, Pidie, sehingga menyebabkan areal sawah terus hilang digerus erosi. 

Petani sangat mengeluhkan aktivitas galian c itu.

Sebab, pengambilan pasir hingga batu dilakukan tidak beraturan yang mengakibatkan DAS Tiro, Pidie, rusak.

"Petani sangat sedih areal persawahan produktif warga yang letaknya bersisian dengan DAS Tiro terus dimakan erosi sungai," kata Keuchik Gampong Pulo Tambo, Zakaria, kepada Serambinews.com, Jumat (10/3/2023).

Ia menjelaskan, saat ini sekitar 25 hektare lahan sawah di Gampong Pulo Tambo berubah menjadi aliran DAS Tiro. Sebab, hampir setiap saat dikikis derasnya air sungai.

Bahkan, lahan sawah sudah menjadi sungai sejak banjir tiga bulan terakhir ini. 

Selain itu, permukaan DAS Tiro yang awalnya normal, kini semakin meluas sekitar 200 meter. 

"Seingat saya, dulu DAS Tiro tidak besar, tapi sekarang permukaan sungai sekitar 200 meter," sebut Zakaria didampingi Sekretaris Gampong Pulo Tambo, Kamaluddin.

Ia menjelaskan, lokasi pengambilan pasir dan batu dengan alat berat, lokasinya di perbatasan Gampong Bulo Tambo di bagian hilir.

Akibatnya saat debit air sungai meningkat, lubang-lubang menyeret tebing sungai dari atas.

Menurutnya, dahulu pernah datang orang meminta izin kepada Gampong Pulo Tambo untuk dilakukan aktivitas galian c. Namun warga menolak dengan alasan akan merusak lingkungan.

Selain itu, keberadaan galian c bisa mengancam jembatan gantung menghubungkan Gampong Pulo Tambo dengan Gampong Lhok Panah. Sarana penyeberangan itu satu-satunya akses bagi warga. 

"Dengan dampak kerusakan ditimbulkan galian c, kami sangat berharap keberadaan aktivitas galian C dikaji ulang pemerintah," pungkasnya. (*)


 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved