Sah, Muntahar Jabat Plh Kadis PUPR Pidie, Ini Profil dan Rekam Jejaknya

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie resmi menunjuk Muntahar sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kadis PUPR) Pidie.

Penunjukan ini dilakukan langsung oleh Bupati Pidie, H Sarjani Abdullah, SH, MH, menyusul pembebastugasan dua pejabat utama di dinas tersebut yang tengah menjalani proses hukum.

Untuk diketahui, Muntahar sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas PUPR Pidie.

Ia mulai mengemban tugas sebagai Plh Kadis PUPR sejak Senin, 20 Oktober 2025.

Dalam waktu yang sama, Bupati Sarjani juga menunjuk Ridwanto SM, Penata Ruang Ahli Muda, sebagai Plh Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR.

Penunjukan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Pidie Nomor: 887/613/ΚΕΡ.33/2025, yang didasarkan pada pertimbangan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Baca juga: Bupati Sarjani Lantik Sekretaris PGRI Jadi Sekretaris Disdukcapil Pidie 

Keputusan tersebut diambil setelah Kepala Dinas PUPR sebelumnya, Buchari, dan Kepala Bidang Bina Marga, Risnandar, resmi dibebastugaskan per 17 Oktober 2025.

Keduanya saat ini tengah menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Banda Aceh atas dugaan tindak pidana korupsi.

Majelis Hakim PN Tipikor telah menjatuhkan vonis satu tahun penjara kepada masing-masing terdakwa.

Namun, baik Buchari maupun Risnandar menyatakan tidak puas dengan putusan tersebut dan telah mengajukan upaya banding.

Profil dan Rekam Jejak

Muntahar dikenal sebagai sosok yang telah lama berkecimpung di dunia birokrasi, khususnya di sektor pekerjaan umum.

Ia lahir di Gampong Kruet Teumpeun, Kemukiman Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie.

Baca juga: Bupati Sarjani Bebastugaskan Kadis PUPR Pidie, Begini Penjelasan Jubir

Pendidikan formalnya dimulai di STM Swasta Al-Fitri Beureunuen, sebuah sekolah teknik yang membentuk dasar keahliannya di bidang infrastruktur.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Universitas Iskandar Muda (Unida) Banda Aceh, tempat ia meraih gelar sarjana (S1).