Luar Negeri

Bocoran Kesepakatan Pemulihan Hubungan Arab Saudi dan Iran yang Dimotori China

Sumber Saudi menjelaskan pengembalian hubungan diplomatik tidak berarti akhir dari semua sengketa.

Editor: Faisal Zamzami
Sumber: Arab News
Seorang sumber di Arab Saudi yang mengetahui detail dari negosiasi yang dipimpin oleh China antara Kerajaan Arab Saudi dan Iran memastikan kesepakatan antara kedua negara tersebut adalah kelanjutan dari putaran sebelumnya yang dimulai di Irak pada 2021. 

Gencatan senjata yang disponsori PBB di negara itu tahun lalu hanya berlangsung enam bulan setelah kelompok Houthi menolak desakan meredakan ketegangan dan perpanjangan gencatan senjata.

Tehran secara publik membantah memasok senjata ke Houthi, tetapi inspektur PBB berulang kali melacak pengiriman senjata yang disita dan jejaknya kembali ke Iran.

Setelah sikap rekonsiliasi pekan lalu oleh Arab Saudi dan Iran, pejabat dari kedua negara mengatakan Iran akan menekan Houthi mengakhiri serangan terhadap Arab Saudi, seperti yang dicatat oleh laporan WSJ.

 
Arab Saudi mengharapkan Iran menghormati embargo senjata PBB yang dimaksudkan untuk mencegah senjata mencapai Houthi, laporan tersebut mengutip seorang pejabat Arab Saudi, dan mengurangi kemampuan kelompok meluncurkan serangan terhadap Kerajaan dan memperluas pengaruhnya di Yaman.

Kesepakatan untuk melanjutkan hubungan Saudi-Iran "memberikan dorongan pada prospek kesepakatan [Yaman] dalam waktu dekat," sementara pendekatan Iran terhadap konflik ini akan menjadi "semacam tes litmus" untuk keberhasilan kesepakatan diplomatik pekan lalu, menurut pejabat AS yang dikutip oleh WSJ.

Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, terbang ke Tehran minggu ini untuk membahas dengan pejabat bagaimana mengakhiri perang di Yaman dan kemudian ke Riyadh.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, meyakinkan diplomat PBB bahwa Tehran siap melakukan lebih banyak untuk membantu mengakhiri konflik di Yaman.

Tim Lenderking, utusan khusus AS untuk Yaman, juga bertemu dengan pejabat Saudi dalam upaya memulai kembali pembicaraan perdamaian.

Menghangatnya hubungan Arab Saudi-Iran disambut baik oleh komunitas global, dengan Uni Eropa, dalam sebuah pernyataan, mencatat, "Karena Arab Saudi dan Iran keduanya menjadi pusat keamanan di wilayah tersebut, pemulihan hubungan bilateral mereka dapat berkontribusi pada stabilisasi wilayah secara keseluruhan."
 

Baca juga: Pemko Banda Aceh Gelar Tarhib Ramadhan 1444 H

Baca juga: Palsukan Dokumen dan Lakukan TPPU, Henry Surya Bos KSP Indosurya Ditahan di Mabes Polri

Baca juga: Ammar Zoni Minta Pesankan Makanan Pada Keluarga Saat di Rehabilitasi, Ternyata Bukan Irish Bella

Kompas.tv: Inilah Bocoran Kesepakatan Pemulihan Hubungan Arab Saudi dan Iran yang Dimotori China, Menggemparkan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved