Juru Parkir Tewas Ditusuk Temannya, Kesal Korban Tak Saling Bagi Hasil, Pelaku Ditangkap

Namun, keduanya bukanlah jukir resmi dari pemerintah daerah, melainkan preman dan jukir liar di kawasan pasar tersebut.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Polisi menangkap pelaku penusukan juru parkir (jukir) berinisial SRS (45) hingga tewas di Pasar Tasik Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2023) lalu. 

SERAMBINEWS.COM - SRS (45) seorang jru parkir di Pasar Tasik Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tewas.

Ia tewas karena ditikam oleh temannya sendiri yang juga sebagai juru parkir.

Kini, pelaku sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan, pelaku merupakan teman korban sesama jukir, berinisial HR (46).

Namun, keduanya bukanlah jukir resmi dari pemerintah daerah, melainkan preman dan jukir liar di kawasan pasar tersebut.

"Pelaku dan korban ini adalah juru parkir, masuk ke dalam parkir liar karena tidak masuk dalam orang-orang yang mendapatkan perintah dari pemerintah daerah," ujar Komarudin dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2023).

Komarudin berujar, aksi ribut dua jukir itu didasari oleh rasa kesal pelaku kepada korban gegara berebut lahan parkir.

Mulanya, kejadian yang membuat SRS tewas tersebut terjadi ketika pelaku kesal lantaran korban tak mau saling berbagi hasil parkir.

"Tersangka kesal dengan korban karena saat itu korban tidak mau membagi hasil parkirannya yang sebelumnya mereka, mereka ini berkelompok, ya biasanya hasil parkiran selalu dibagi dan hari itu korban tidak mau membagi hasil parkirannya," jelas Komarudin.

Baca juga: Kurir COD Ditusuk Konsumen saat Antar Paket, Diduga Tak Mau Bayar, Polisi Buru Pelaku

Pelaku murka, lantaran korban sudah dua kali tak mau bagi hasil kepadanya.

Akhirnya, kata Komarudin, pelaku sempat cekcok dengan korban hingga terjadilah pembunuhan tersebut.

Namun sebelum aksi penusukan itu terjadi, pelaku sudah merencanakan akan membunuh korban saking kesalnya.

Ia bahkan sengaja membeli pisau baru agar tujuannya tercapai.

"Korban kemudian pergi ke Jembatan Tinggi untuk membeli sebuah pisau yang memang akan digunakan untuk melukai korban," kata Komarudin.

"Selanjutnya, tersangka menghampiri korban dan saat itu juga tersangka meminta jatah ataupun meminta bagian dari hasil parkir. Namun lagi-lagi tak diberikan oleh korban. Saat itu lah langsung dilakukan penusukan oleh tersangka kepada korban," lanjut Komarudin.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved