Pria India

Fans Asib Ali Para Mama Muda Datang Jauh-jauh dari Bandung ke Jakarta, Demi Lihat Pria India

Sejumlah mama muda fans Asib Ali datang jauh-jauh dari Bandung ke Jakarta bawa oleh-oleh berupa singkong rebus demi melihat pria asal India itu.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
Instagram @akashellahi
Para mama-mama muda fans Asib Ali datang jauh-jauh dari Bandung ke Jakarta bawa oleh-oleh berupa singkong rebus demi melihat pria asal India itu. 

Asib Ali Minta Damai secara Terbuka

Pria India itu juga menyampaikan kalau sudah sebulan minta Syarifah bertemu di depan media dan selesaikan masalah ini secara terbuka.

Hanya saja Asib Ali tidak mau bertemu dengan Syarifah beserta keluarga secara tertutup atau privasi, karena berisiko untuk dirinya.

"Dia kemarin chat sama (Syarifah) kamu tahu semuanya, ayo ketemu tapi kita berdua saja, gak ada yang lain," ucap Akash menirukan permintaan Syarifah.

"Saya takut dia (Asib Ali) pergi berdua, mereka ambil Hp dan hapus semua chat (bukti), terus gimana. Bisa aku juga kena nanti," tambahnya.

Menurut pernyataan Akash, Asib Ali ingin bertemu dengan Syarifah untuk menyelesaikan persoalan ini dan saling memaafkan satu sama lain.

"Dia bilang ayo ketemu, siapa yang salah akan kita minta maaf saling memaafkan, selesai masalah," ungkap Akash berdasarkan penuturan Asib Ali.

"Aku udah capek, aku gak mau lanjut ini," tambahnya.

Ungkap Alasan Kenapa Perpanjang Visa

Akash mengungkapkan, alasan Asib Ali memperpanjang visa di Indonesia karena persoalan ini.

Menurutnya, andai 14 Februari lalu ia pulang ke negaranya, berarti pria India itu dianggap kabur dari masalah.

"Nanti semua orang di sini memikir kalau saya yang salah dan saya lari," ungkap Akash berdasarkan penuturan Asib Ali.

"Dari kemarin mungkin lihat, gak ada satu kata pun baik buat dia (Asib Ali) dan Asib gak ada satu kata pun jelek buat dia (Syarifah). Cuma mau klarifikasi tentang diri sendiri tapi gak mau jelekin," pungkasnya.

Makin Panas, Asib Ali Gaet Pengacara Hadapi Syarifah

Diketahui baru-baru ini Syarifah Haerunnisa digandeng kuasa hukumnya datangi Bareskrim Mabes Polri dan Komnas Perempuan untuk berkonsultasi mengenai kasus Asib Ali.

Mendengar hal itu, pihak Asib Ali tidak tinggal diam.

Tim pengacara dari Junifer Dame Panjaitan & Partners, Martin Lukas Simanjuntak menyampaikan pihak Ali berharap bisa dilindungi hak hukumnya.

"Dan juga kami punya kepentingan agar negara Indonesia ini citranya jangan sampai terlihat buruk di luar negeri," kata Martin dilihat Serambinews.com dari YouTube Akash bule pakistan, Kamis (9/3/2023).

"Karena Indonesia terkenal dengan adat istiadat dan peradaban yang baik, sopan dan selalu menjunjung tinggi moralitas," tambahnya.

Pengacara itu menjelaskan, Asib Ali datang ke Indonesia atas itikad baik dan juga rasa gentleman kepada Syarifah.

Selain itu, menurut pernyataan pengacara, Ali sudah mengirim sejumlah uang karena sudah diberi harapan oleh Syarifah untuk menjalin hubungan lebih lanjut.

"Ali diberikan harapan, ketika datang ke Indonesia dia bisa meminang menikahi secara resmi Syarifah," kata Martin.

"Inikan sebenarnya masalah perasaan ya, bukan masalah hukum," tambah pengacara itu.

Hal ini menjadi suatu persoalan ketika Asib Ali datang, justru diperlakukan tidak manusiawi dan masalahnya viral seperti beberapa waktu lalu.

Tanggapi soal ke Bareskrim dan Komnas Perempuan

Pengacara itu juga menanggapi terkait langkah yang diambil Syarifah dan kuasa hukumnya untuk datang ke Komnas Perempuan.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara tempat di mana Syarifah tinggal, sehingga apa yang perlu ditakuti.

"Apa ancamannya sehingga kita harus minta perlindungan (ke Komnas Perempuan)," kata Martin.

Selanjutnya mengenai konsultasi ke Bareskrim, menurutnya siapa yang harus dilaporkan dalam kasusnya Syarifah dan Ali, kemudian apa perbuatan hukum dan ancamannya.

"Karena di sini yang justru menjadi korban adalah Ali," kata Martin.

"Di mana korbannya sudah jauh-jauh datang dari India dan Arab Saudi hanya untuk menunjukkan keseriusannya meminang Syarifah, namun justru disia-siakan," tambahnya.

Menurut pengacara itu, memang kasus ini masalah perasaan, namun bila Syarifah tidak suka, jangan memberi harapan untuk melangsungkan suatu hubungan.

Tim Junifer Dame Panjaitan & Partners juga menanggapi tuduhan terhadap Ali yang katanya memaksa ingin bunuh diri, tudingan tersebut dianggap tidak benar.

Keterangan dari Ali menurut sang pengacara, karena keduanya saling cinta, mereka membuat suatu komitmen untuk menunjukkan rasa cintanya masing-masing.

"Mereka seperti bermain Romeo Juliet, Ali mengiris tangannya dan perempuan itu juga menurut keterangan dari klien kami, di jarinya entah di kanan atau di kiri, itu juga melakukan hal yang sama," kata Martin.

"Sehingga mereka dari kejauhan pada saat melakukan video call itu mengucap janji dengan sama-sama menyobek bagian daripada badannya," tambah pengacara Ali.

Dengan demikian, menurutnya tidak benar bila pernyataan yang beredar selama ini Syarifah dipaksa Ali berkomunikasi melalui WhatsApp.

Kemudian ada juga bukti yang menyatakan bahwa Syarifah justru beberapa kali meminta untuk ditransferkan sejumlah uang.

Dan uang itu diberikan Ali karena ingin menunjukkan bahwa yang bersangkutan punya itikad baik, serius dan sudah mapan serta siap untuk menikah.

"(Nominalnya) kalau diakumulasi dalam bentuk rupiah, itu sekitar 20 dan 30 juta. Ditransfernya menggunakan mata uang riyal," ungkap Martin.

Sementara Akash Ellahi, pria yang menyelamatkan Asib Ali menyampaikan kalau pria India itu kasih uang setelah berjanji untuk menikah.

"Sudah hampir setahun enam bulan jadi dia gak ingat berapa uang itu, tapi yang kira-kira dia ingat pernah kirim 5-6 ribu riyal untuk setahun lebih ini," ungkap Akash.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved