Terungkap Motif Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman, Terkuak dari Sepucuk Surat

Nuredy menjelaskan hingga kini pihak kepolisian masih mencari keberadaan pelaku. Kendati demikian, identitas pelaku telah dikantongi polisi.

Editor: Amirullah
Tribun Jogja/Miftahul Huda
Mayat seorang wanita bernama Ayu Indraswari (35) ditemukan di Jalan Kaliurang KM 18, Dusun Purwodadi RT 04 Kalurahan Pakembinangun Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah. Keluarga korban mutilasi melakukan tabur bunga diatas makam korban, Senin (20/3/2023). Sebelum ditemukan jasad Ayu korban mutilasi, kamar wisma tersebut disewa oleh seorang pria, namun kini pria tersebut menghilang. 

Selain itu, ia juga mengaku terpaksa membunuh korban karena tengah terlilit utang.

"Tadi malam kami melakukan penggeledahan kos terduga pelaku. Kami mendapatkan bukti petunjuk berupa surat yang ditulis terduga pelaku bahwasanya suratnya itu intinya adalah penyesalan, dan kemudian adanya tekanan berupa utang yang mana pelaku ucapkan selamat tinggal kepada kenalannya," tutur Nuredy, dikutip dari TribunJogja.

Surat tersebut menjadi petunjuk kuat bagi polisi untuk mengungkap misteri kasus mutilasi ini.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu pisau, gergaji, cutter, sarung pisau dan sejumlah alat lain.

Mantan Suami Korban Diduga Terlibat

Sementara itu, ayah korban, HP (64) mencurahkan kesedihan sepeninggal A.

HP mengatakan pada Sabtu (18/3/2023) pagi, A tidak mengatakan hendak pergi ke mana.

Hingga pada sore harinya, HP merasa cemas karena sang anak tak bisa dihubungi.

Kecemasan HP semakin menjadi-jadi karena tak ada teman di kontak ponsel A yang bisa dihubungi.

Setelah mendengar kabar kematian mengenaskan sang anak, HP pun dirundung duka mendalam.

Menurutnya, tak hanya A yang dibunuh, harta benda korban pun turut lenyap tak tahu ke mana.

HP mengatakan sepeda motor dan dua ponsel milik A diduga dibawa kabur pelaku.

"Pengennya (pelaku) cepet ketemu. Intinya kan itu masalahnya ya itu satu kendaraan belum ketemu, kedua HP, HP-nya dua, dua-duanya belum ketemu, ya itu paling diambil itu nggak mungkin kalau nggak diambil," tuturnya.

Sebelum dibunuh, A sempat menunjukkan gerak-gerik berbeda.

HP menyebut A menjadi cukup pendiam sebelum dibunuh secara sadis.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved