Kick Off Semesta Cegah Stunting, Kepala BKKBN Cerita Risiko hingga Target Penurunan Stunting 2024
Kick Off Semesta Cegah Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) cerita soal Risiko hingga target penurunan stunting 2024.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Dirinya berharap postingan terkait stunting yang tadinya dianggap tidak keren, ke depan menjadi sangat keren.
"Dengan kalian (generasi muda) menggelorakan persoalan stunting ini berarti kalian menyelamatkan generasi bangsa Indonesia," urai Dahlan.
Menurutnya, ide dua anak cukup sudah digaungkan dari era Soekarno sejak tahun 1970-an. Dan saat ini menjadi tanggung jawab generasi muda untuk melanjutkan pembatasan kelahiran.
"Gerakan tahun 1970 itu sukses, kalau tidak sukses maka Indonesia mungkin sudah punya populasi 500 juta penduduk," ucap Dahlan.
Dia menambahkan peran BKKBN menjadi penting, menyadarkan seluruh penduduk untuk tidak memiliki anak lebih dari dua anak.
"BKKBN salah satu lembaga yang paling sukses membentuk struktur keluarga hingga hari ini," ujarnya.
Masih di acara yang sama Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Krisdayanti mengatakan persoalan stunting sejatinya bukan hanya pekerjaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saja.
Menurutnya, Komisi IX DPR mendorong melalui sosialisasi, komunikasi, dan edukasi agar prevalensi stunting dapat terus ditekan.
“Kalau saya turun ke dapil Malang Raya bukan nyanyi untuk mereka tetapi melakukan sosialisasi bahwa 1.000 hari pertama dan 270 hari di dalam kandungan penting,” ucap Krisdayanti.
“Kami bergerak bersama bahwa mengonsumsi dua telur cukup dibandingkan mie instan atau cilok karena sekarang juga lagi tren makanan cepat saji,” tambahnya.
Krisdayanti berpendapat sebagai komisi yang membidangi masalah kesehatan menjadi keharusan membangun kesadaran para orang tua agar memberikan asupan gizi baik untuk anak.
Sang Diva menyadari tugas ini tidak mudah tanpa adanya kerjasama stakeholder dalam menangani stunting.
“Komisi IX kita ada 51 anggota kita bergerak bersama dan kita sekarang senang karena akan tambah lagi empat dapil semakin banyak wakil rakyat maka akan semakin mudah sosialisasi hingga edukasi persoalan stunting,” ungkap Krisdayanti.
Nenek dari Ameena Hanna Nur Atta menyampaikan BKKBN sebagai mitra Komisi IX juga telah mampu menekan angka 420 ribu kehamilan tidak direncanakan di masa pandemi Covid-19.
“Sehingga berencana itu keren jadi kalau tidak direncanakan ini yang membuat kita cemas,” urai Krisdayanti.
Krisdayanti mendorong generasi muda lebih menyadari bahwa kehamilan perlu dipersiapkan agar kondisi gagal pertumbuhan anak bisa ditanggulangi.
Ia pun menganjurkan untuk para ibu sejak 270 hari pertama untuk mengonsumsi protein hewani, salah satunya telur.
"Bagaimana 270 hari pertama di dalam kandungan, ibu bisa bergerak bersama. Mengonsumsi dua telur cukup, dibandingkan makan instan," tambah Krisdayanti.
Selain itu ia pun menganjurkan para ibu mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang baik dan tercukupi.
"Tentunya tidak bisa sebentar. Perlu secara berkala melakukan sosialisasi. Mudah-mudahan dengan sosialisasi (kita) bisa bergerak menurunkan stunting hingga 14 persen," tutupnya.
Sementara Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos Dan Bhakti TNI, Yudianto Putrajaya mengatakan bahwa TNI terus mendukung program penurunan prevalensi angka stunting di Indonesia.
Bahkan katanya KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman mengatakan kalau bisa prevalensi angka stunting turun hingga 10 persen.
"BKKBN beragam TNI masih MoU masih membackup masih melaksanakan upaya penurunan angka prevalensi stunting. BKKBN menargetkan turun hingga 14 persen tapi bapak KSAD menyampaikan kalau bisa 10 persen," ujarnya.
Brigjen Putrajaya juga menyebut untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong.
Jajaran TNI AD lanjut Putrajaya sudah melakukan upaya menurunkan angka prevalensi stunting di 15 Pangdam dan 47 Korem serta 342 Kodim dan 3667 Koramil seluruh Indonesia.
"Kepedulian ini harus sama-sama dilakukan karena ini tanggung jawab sesama anak bangsa. Tidak bisa berdiri masing-masing," katanya.
"Petunjuk Bapak KSAD TNI khususnya TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat di sekelilingnya, penanganan stunting ini adalah hal yang khusus dilakukan supaya generasi emas di Indonesia nanti baik," tambahnya.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof KH Yudian Wahyudi, PhD menyebut untuk mendukung program pencegahan stunting di Indonesia pihaknya melibatkan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka(Paskibraka) di seluruh Indonesia.
Anggota Paskibraka kata Prof Yudian berfungsi sebagai 'role model' atau contoh bagi adik-adik kelasnya di sekolah untuk bersama-sama mensosialisasikan pencegahan stunting di Indonesia.
Tidak hanya itu diharapkan kepada seluruh anggota Paskibraka di Indonesia yang kondisi keluarganya mampu juga diminta menjadi kakak asuh penanganan stunting.
"Kami memasukkan persoalan yang dihadapi milenial dengan tokoh milenial. Kami pinjam mereka tugasi mereka beri penjelasan soal stunting kepada adik-adik mereka di sekolah disamping juga mengajak mereka jadi kakak asuh bagi yang mampu," ujar Prof Yudian.
Selain itu lanjut Prof Yudian, di internal BPIP juga disampaikan soal pencegahan stunting di tanah air. Seluruh insan BPIP katanya diajak untuk bersama-sama menjadi bapak asuh atau kakak asuh.
"BPIP juga menggerakkan ke dalam supaya dari kami menjadi bapak asuh. Memang sudah ada tapi belum maksimal yang jelas kami beri isyarat bahwa siapapun bisa jadi kakak asuh dan bapak asuh," kata Prof Yudian.
BKKBN Aceh Sematkan Jaket ke Kakak Asuh
Secara terpisah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs Sahidal Kastri MPd dan Pemimpin Perusahaan (PP) Serambi Indonesia Mohd Din sematkan jaket kakak asuh.
Penyematan jaket kakak asuh diberikan kepada Lazuardi dan Nahrawi Noerdin saat Kick Off Semesta Mencegah Stunting di Aceh bersamaan dengan talkshow di Studio Serambinews, Selasa (21/3/2023).
Kemudian dilanjutkan dengan penandatangan MoU antara BKKBN Provinsi Aceh dan Serambi Indonesia.
Hal yang sama dilakukan penandatangan MoU antara Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) dan CEO Tribun Network Dahlan di Studio Kompas TV pada Selasa (21/3/2023).
Penyematan jaket untuk kakak asuh anak stunting ini serentak di Jakarta dan di 33 provinsi di Indonesia.
Para kakak asuh ini di berbagai daerah di Indonesia bisa menyumbangkan sebagian dananya untuk pembelian telur sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi anak-anak selama enam bulan.
Kakak asuh nantinya bisa menyumbangkan dana senilai Rp 120 ribu tiap bulan atau kurang lebih Rp 1 juta untuk enam bulan yang akan dikonversi menjadi telur.

Upaya Turunkan Angka Stunting di Aceh
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd mengatakan stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak masih janin.
Stunting juga bisa terjadi karena penyakit infeksi yang berulang-ulang ketika janin masih dalam rahim.
Hal ini mengakibatkan gangguan kecerdasan hingga terganggunya metabolisme dalam tubuh yang membuat anak mudah sakit.
Selanjutnya, anak yang mengalami stunting secara ukuran tidak sesuai dengan ukuran anak yang sebayanya.
"Stunting ini mengakibatkan, sudah pendek, pintar juga tidak dan mudah terserang penyakit," kata Sahidal Kastri dalam program Kick Off Semesta Mencegah Stunting dipandu Host Suhiya Zahrati di Studio Serambinews, Selasa.
"Tiga hal ini yang mengakibatkan terganggunya sumber daya manusia kita," tambahnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh itu juga menyampaikan, angka stunting di Aceh masih tinggi berdasarkan data dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI).
Data SSGBI tahun 2021 menyebutkan, Aceh menduduki rangking tiga nasional sebesar 33,2 persen.
Kemudian hasil SSGBI tahun 2022, Aceh berhasil menurunkan 2 persen yakni 31,2 persen angka stunting di provinsi paling barat Indonesia ini.
"Kita sudah rangking lima, namun itu pun kita masih tinggi ya. Makanya BKKBN dalam hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 72 tahun 2021," kata Sahidal.
"Kita berupaya karena stunting ini adalah memang harus gerakan bersama," tambahnya.
Presiden Jokowi menargetkan tahun 2024 nanti angka stunting di Indonesia bisa turun sebesar 14 persen.
"Tetapi khusus untuk Aceh sudah ditargetkan hanya 19 persen," kata Sahidal.
"Mudah-mudahan beberapa kabupaten/kota yang memang turun angka stuntingnya, salah satunya Aceh Jaya terjadi penurunan sebesar 13,8 persen," tambahnya.
Namun ada juga yang masih tinggi, hasil SSGBI tahun 2022 menyebutkan 10 kabupaten/kota naik angka stuntingnya.
"Tertinggi di Simeulue malah, kemudian kota Subulussalam dan juga termasuk Banda Aceh naik," ungkap Sahidal.
"Kalau dulu Banda Aceh yang terendah, sekarang Aceh Jaya yang terendah," tambahnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh itu berharap, tahun 2023 semua pihak berupaya keras menurunkan angka stunting di Aceh.
Sementara Kakak Asuh, Lazuardi mengharapkan, program ini bisa sukses untuk mempersiapkan generasi-generasi Aceh ke depan agar bisa bersaing dengan daerah lainnya di Indonesia.
“Kita tahu Aceh salah satu daerah termiskin, jadi harus punya naluri untuk bersama-sama membantu pemerintah mengatasi hal ini,” kata Lazuardi.
“Ditunjuk sebagai kakak asuh, insya Allah akan saya lakukan sesuai arahan selama enam bulan, kalau bisa pun seterusnya tapi khusus untuk anak-anak kurang mampu,” tambahnya.
Selanjutnya Kakak Asuh, Nahrawi Noerdin mengatakan program mulia ini memang perlu dan dibutuhkan di masyarakat.
“Kita harapkan semua orang bisa melakukan hal sepertinya ini juga,” kata Nahrawi.
Para kakak asuh ini di berbagai daerah di Indonesia bisa menyumbangkan sebagian dananya untuk pembelian telur sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi anak-anak selama enam bulan.
Kakak asuh nantinya bisa menyumbangkan dana senilai Rp 120 ribu tiap bulan atau kurang lebih Rp 1 juta untuk enam bulan yang akan dikonversi menjadi telur.
Sementara Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia, Mohd Din mengatakan, angka stunting dan angka kemiskinan, khususnya di Aceh hingga kini masih sangat tinggi.
“Sebagai pegiat di media, tentu peran yang sangat mungkin kita lakukan adalah membantu gerakan ini dengan mempublikasikannya,” kata Mohd Din didampingi Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia Zainal Arifin M Nur.
“Sehingga masyarakat tahu duduk persoalan yang sebenarnya,” tambahnya.
Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia itu bercerita, negara-negara maju sekarang bisa mencapai kemakmurannya karena masyarakat setempat mampu mengubah perilaku hidup.
Misalnya terkait pengendalian sampah, serta mengedukasi dan menyiapkan calon-calon pengantin sebelum menikah agar siap secara mental dan mampu secara finansial.
“Kemudian kalau kita menemukan anak-anak, apa yang harus dilakukan supaya gizinya tidak buruk, supaya lingkungannya baik,” kata Mohd Din.
“Nah inilah yang kita ambil peran di media untuk membangun kesadaran masyarakat itu,” tambahnya.
Kegiatan #cukupduatelur semesta mencegah stunting ini, berlangsung sejak kick off, dan dilanjutkan dengan social movement berupa sosialisasi di lapangan di daerah yang angka stuntingnya tinggi di 34 provinsi.
Social movement ini berlangsung selama 6 bulan dari 1 Mei 2023 hingga 31 Oktober 2023. Mengingat penetrasi makan telur untuk anak stunting itu selama 6 bulan.
Setelah enam bulan makan telur diharapkan sudah tidak stunting lagi.
Akhir dari kegiatan ini berupa pemberian penghargaan (awarding) yang diselenggarakan di 34 provinsi.
Penghargaan diberikan pada kota dan kabupaten yang berprestasi melakukan percepatan penurunan angka stunting.
Kegiatan tersebut bakal diselenggarakan pada November dan Desember 2023 mendatang.
(Tribun Network/ron/ais/nas/wly)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.