Berita Aceh Barat

Listrik di Daerah Barsela Aceh Sering Padam, DPRA Desak Pj Gubernur Panggil PLN

Selain meminta pertanggungjawaban, Tarmizi juga mendesak agar pihak PLN Wilayah Aceh dapat memberikan penjelasan resmi mengenai gangguan di mesin pemb

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ SA'DUL BAHRI
Tarmizi SP, Anggota DPR Aceh 

Selain meminta pertanggungjawaban, Tarmizi juga mendesak agar pihak PLN Wilayah Aceh dapat memberikan penjelasan resmi mengenai gangguan di mesin pembangkit listrik.

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) DPRA Tarmizi, SP meminta Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki memanggil seluruh petinggi PLN Wilayah Aceh menyusul pemadaman listrik selama dua minggu ini, sehingga pelayanan dinilai kurang maksimal.

Apalagi saat ini sedang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah. 

Selain meminta pertanggungjawaban, Tarmizi juga mendesak agar pihak PLN Wilayah Aceh dapat memberikan penjelasan resmi mengenai gangguan di mesin pembangkit listrik.

"Kami mendesak Pj Gubernur Aceh segera memanggil para petinggi PLN Wilayah Aceh.

Tidak hanya meminta penjelasan, Pj Gubernur juga harus memberi ultimatum, kalau memang tidak bisa agar diminta berhenti saja mereka," tegas Tarmizi melalui siaran pers kepada Serambinews.com, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Ketua DPRK Pertanyakan Listrik Padam Saat Sahur Ramadhan di Nagan, Ini Penjelasan PLN

Tarmizi mengatakan saat di ruang Ketua DPRA, pihak PLN mengatakan pasokan listrik di Aceh saat ini dalam kondisi surplus dan tidak lagi bergantung dengan wilayah tetangga, Sumatera Utara.

Pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bahkan menyatakan siap memberikan dukungan energi, jika ada industri-industri baru yang hendak dibuka di Aceh. Pernyataan tersebut disampaikan General Manager PT PLN (Persero) UID Aceh, Parulian Novandi.

"Surplus apanya? saat ini hampir di seluruh wilayah khususnya di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Simeulue umumnya masyarakat memprotes akibat padamnya listrik hampir setiap hari semenjak meugang sampai saat ini.

Masyarakat sangat terganggu ibadahnya, bayangkan saat sahur tanpa listrik, begitu juga saat berbuka. Apalagi masyarakat yang mencari nafkah di bulan Ramadhan dengan berjualan, sangat butuh listrik. Hanya ini kesempatan mereka cari rezeki disaat lapangan kerja tidak ada untuk mereka," kata Tarmizi. 

Lebih dari itu, tambah Tarmizi, padamnya listrik dengan arusnya yang kurang stabil telah menyebabkan barang elektronik milik masyarakat rusak, seperti kulkas dan bola lampu.

“Keluhan dan penderitaan masyarakat akibat padamnya listrik disampaikan kepada DPRA dan tentu kita tidak boleh diam. Kita aman listrik, bagaimana dengan masyarakat kita,” ujar Tarmizi SP.

Lebih lanjut, tegas Tarmizi, PLN wajib bertanggung jawab atas kerusakan barang elektronik milik masyarakat. Selama ini hanya kesalahan pelanggan saja yang selalu ada sanksi, kesalahan sendiri dianggap biasa. (*)

Baca juga: Masyarakat Pasie Raya Keluhkan Jaringan Telekomunikasi dan Internet Sering Putus saat Listrik Padam

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved