Ramadhan 2023

Masih Bolehkah Berniat Puasa Atau Makan Sahur Jika Waktu Sudah Imsak? Ini Penjelasan Hukumnya

ada kalanya orang terlambat bangun dari tidurnya, sehingga waktu sudah memasuki imsak. Lantas, dalam kondisi tersebut, apakah masih boleh makan sahur?

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Kompas.com
Ilustrasi makan sahur bersama keluarga - Masih bolehkah berniat puasa atau makan sahur jika waktu sudah imsak? 

SERAMBINEWS.COM - Masih bolehkah berniat puasa atau makan sahur jika waktu sudah memasuki imsak?

Hal ini mungkin menjadi persoalan bagi sebagian umat muslim saat menjalani ibadah puasa khususnya di bulan Ramadhan.

Sebagaimana diketahui, makan sahur dan niat merupakan dua hal yang dikerjakan umat muslim saat menjalankan ibadah puasa.

Niat merupakan satu dari dua rukun puasa yang harus dilakukan.

Niat puasa wajib ini juga memiliki ketentuan tersendiri.

Berbeda dengan niat puasa sunnah yang bisa dipanjatkan pada pagi hari jika terlewatkan pada malam hari, niat puasa wajib atau puasa Ramadhan harus dilakukan pada malam hari.

Jika tidak berniat, sebagian ulama berpendapat tidak sah puasa yang dijalani.

Sementara itu, makan sahur di malam hari sebelum berpuasa merupakan sunnah yang dianjurkan.

Kedua hal itu dikerjakan ketika malam hari, sebelum esoknya berpuasa.

Baca juga: Ini Sembilan Orang yang Boleh tak Puasa Ramadhan, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Kebiasaannya, orang akan makan sahur menjelang waktu imsak, lalu berniat untuk menjalani ibadah puasa esok harinya.

Akan tetapi, ada kalanya orang terlambat bangun dari tidurnya, sehingga waktu sudah memasuki imsak.

Lantas, dalam kondisi tersebut, apakah masih boleh makan sahur dan berniat puasa ?

Sahkah puasanya jika tetap makan dan berniat di waktu imsak ?

Berikut kami rangkum penjelasan yang pernah disampaikan oleh Ulama Muda Aceh Ustad Masrul Aidi, LC, MA.

Niat puasa dan makan sahur di waktu imsak

Mengenai makan sahur dan niat puasa yang dilakukan ketika waktu sudah memasuki imsak ini pernah dijelaskan oleh Ustadz Masrul Aidi Lc, MA.

Kepada Serambinews.com Ustadz Masrul menjelaskan, bagi pengikut mazhab Syafi'i, seseorang tetap dapat melangsungkan niat puasa Ramadhan meski sudah memasuki waktu Imsak.

Tidak hanya niat berpuasa, makan sahur meski waktu sudah memasuki Imsak juga dibolehkan.

Baca juga: Berikut, Waktu Mustajab Doa di Bulan Ramadan 1444 H, Hanya Ada di Waktu Sahur, Berbuka Puasa

Akan tetapi, disunnahkan berhenti beberapa menit sebelum azan Subuh.

"Pada waktu Imsak itu masih boleh niat, masih boleh makan sahur, cuma disunnahkan berhenti beberapa menit sebelum kumandang azan Subuh," kata Pemimpin pondok pesantren (Ponpes) Babul Maghfirah Aceh Besar tersebut, sebagaimana dikutip dari Serambinews.com.

Mengenai alasan dibolehkan niat dan makan sahur meski waktu sudah imsak dijelaskan lebih lanjut oleh Ustadz Masrul.

Dalam Mazhab Syafi'i, kata Ustad Masrul, antara Imsak dan terbit fajar ada jeda waktu lebih kurang sekitar 10 menit.

Itu artinya, waktu imsak masih tergolong dalam waktu malam.

Oleh sebab itu, seseorang tetap dapat melangsungkan niat puasa atau makan sahur saat waktu Imsak.

"Kalau mengikut mazhab Syafi'i, kalau sudah Imsak, Imsak itu sebenarnya masih dalam waktu malam. jadi Imsak itu ada jeda waktu antara imsak dengan terbit fajar lebih kurang sekitar 10 menit," terangnya.

"Jadi imsak itu jangankan sekadar niat, makan sahur pun masih boleh. Soalnya Imsak itu sepuluh menit sebelum terbit fajar," sambungnya.

Lebih lanjut lagi, pemimpin ponpes tersebut memaparkan mengenai seseorang yang lupa niat puasa Ramadhan dalam kondisi darurat.

Jika dalam kondisi itu, maka baginya bisa berpindah mazhab.

Baca juga: Berat Banget! Ini Denda Pasutri Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Puasa, Simak Ulasan Buya Yahya

Mengenai hal ini, dicontohkan seperti seseorang yang terbangun ketika adzan Subuh, sementara ia belum niat puasa.

Kemudian orang tersebut juga tidak ber niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan.

Maka ia boleh langsung berniat dan melanjutkan puasa untuk esok hari.

Hal ini diperbolehkan dalam kondisi darurat mengingat bukan karena unsur kesengajaan.

"Tetap lanjut puasanya, kemudian tetap diniatkan disaat dia bangun tidur. Itu nanti ikut mazhab Imam Hanafi," sambungnya.

Lain halnya bagi seseorang yang pada awalnya sudah memanjatkan niat puasa Ramadhan sebulan penuh.

Kemudian, ia sengaja tidak meniatkan lagi dalam praktik tiap malamnya, maka kata Ustaz Masrul Aidi, ibadah puasa orang seperti itu tidak sah.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

Baca juga: Sunnah Berbuka Dengan yang Manis, Amankah Makan Kurma Saat Buka Puasa Bagi Penderita Diabetes?

INFO RAMADHAN 2023

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved