Berita Banda Aceh

Earth Hour 2023: Lebih Dari 190 Negara Ikut Berpartisipasi Dalam Aksi 1 Jam Untuk Bumi

Di Banda Aceh sendiri, kegiatan puncak earth hour itu dilaksanakan di Aula Serbaguna Gubernur Aceh, Minggu (25/3/2023)

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
kegiatan puncak earth hour 2023 dilaksanakan di Aula Serbaguna Gubernur Aceh, Banda Aceh, Minggu (25/3/2023). 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Earth Hour merupakan gerakan yang diorganisir oleh WWF untuk menyatukan masyarakat dari seluruh dunia dengan menyerukan pesan solidaritas untuk melakukan aksi terhadap isu-isu lingkungan dan penyelamatan planet.

Dalam aksi tersebut, lebih dari 190 negara dan wilayah akan berpartisipasi pada momen tersebut.

Di Banda Aceh sendiri, kegiatan puncak earth hour itu dilaksanakan di Aula Serbaguna Gubernur Aceh, Minggu (25/3/2023).

Koordinator Kota Earth Hour Banda Aceh, Jihan Triana mengatakan, Earth Hour adalah salah satu kampanye global terbesar di dunia yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk menyatakan kepeduliannya terhadap perubahan iklim dan masa depan alam.

Baca juga: BMKG: Aceh Masuk Masa Peralihan, Petir akan Sering Terjadi dalam Beberapa Hari ke Depan

Hal itu dapat dilakukan dengan cara mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam (20.30-21.30 waktu setempat), pada setiap hari Sabtu di Minggu terakhir di bulan Maret setiap tahunnya.

"Perubahan iklim merupakan permasalahan kompleks yang dihadapi oleh bumi saat ini sehingga melibatkan berbagai dimensi– sains, ekonomi, masyarakat, politik, dan pertanyaan moral dan etika – dan merupakan masalah global, dirasakan pada skala lokal, yang akan ada selama ribuan tahun," katanya.

Pada kegiatan itu juga turut dilakukan penyerahan penghargaan Earth Hour Champion kepada Syafwina sebagai Ketua Ceudah-Asian Friendship Society of Aceh. Kemudian dilaksanakannya talkshow yang mengusung tema “Menghemat Energi untuk Bumi” yang diisi oleh dua narasumber.

Ia mengatakan, pada puncak kegiatan tersebut diisi Candle Light Session - kegiatan memadamkan energi listrik dan menyalakan lilin bersama - yang dilaksanakan secara internal di Garuda Kupi, Banda Aceh pada pukul 20.30 hingga 21.30 WIB.

Baca juga: 123 Juta Orang Bakal Mudik Tahun 2023 Ini, Catat Tips Mudik Aman dan Nyaman Berikut

Peringatan Global Switch Off 2023 Earth Hour Banda Aceh kali ini turut mengajak kolaborasi dengan Komunitas, Unit Kegiatan Mahasiswa, Duta, serta Pemerintah Kota Banda Aceh melalui video dukungan serta seruan menghemat energi kepada
masyarakat. 

"Earth Hour merupakan wujud efisiensi energi yang paling sederhana dan bisa dilakukan semua orang. Sehingga aksi Earth Hour ini tidak hanya terbatas pada sektor maupun waktu tertentu saja, melainkan oleh setiap individu dan dengan jangka waktu yang tak terbatas," ungkapnya.
 
Selama 11 tahun gerakan Earth Hour di Banda Aceh, harapannya, dengan adanya gerakan Global Switch Off Earth Hour ini dapat mendorong masyarakat untuk mengambil tindakan langsung dan melakukan perubahan dalam hidup mereka untuk melindungi lingkungan dan memperlambat perubahan iklim.

Baca juga: Ini Sembilan Orang yang Boleh tak Puasa Ramadhan, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Di Indonesia sejak pertama di inisiasi tahun 2009 oleh WWF-Indonesia, Earth Hour telah didukung oleh 128 kota, dan digerakkan oleh 2000 volunteer aktif yang tersebar di 30 kota, serta didukung oleh 2 juta pendukung melalui aktivasi digital.
 
 Sejak tahun 2014, WWF-Indonesia dan komunitas Earth Hour terlibat aktif dalam menginisiasi program konservasi dan telah melakukan transplantasi terumbu karang sebanyak 1460 pada 5 titik lokasi di Bali dan pembibitan serta penanaman mangrove sebanyak 13.110 bibit di 6 wilayah yaitu: Bali, Surabaya, Balikpapan, Aceh, Tangerang, dan Serang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved