Rohingya Terdampar di Aceh Timur

Warga Bantu Masak Nasi dan Sumbang Pakaian Layak Pakai untuk Ratusan Rohingya di Aceh Timur 

"Tadi pagi, tahap pertama diberikan pakaian bekas tiga goni. Tahap dua ini, ditambah lagi 2 goni pakaian bekas, termasuk pampers anak-anak," jelasnya.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Relawan PMI membagikan bantuan pakaian layak pakai kepada para Rohingya, Senin (27/3/2023). 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, PEUREULAK – Rizal, Pendamping Lokal Desa Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur mengatakan, pasca ratusan imigran Rohingya mendarat di Desa Matang Peulawi, warga langsung membawa para Rohingya itu ke balai desa setempat.

"Tadi pagi, warga memasak nasi dengan Indomie dan telur untuk diberikan makan kepada para Rohingya,” katanya.

“Siang ini, warga juga sedang memasak untuk diberikan makan siang," ungkap Rizal kepada Serambinews.com, Senin (27/3/2023) siang.

Selain diberikan makan, kata Rizal, warga juga memberikan bantuan pakaian layak pakai untuk Rohingya.

"Tadi pagi, tahap pertama diberikan pakaian bekas tiga goni. Tahap dua ini, ditambah lagi 2 goni pakaian bekas, termasuk pampers anak-anak," jelas Rizal.

Selain itu, petugas medis dari Puskesmas Peureulak juga telah memberikan pengobatan bagi 38 orang Rohingya yang sakit.

Setelah dihitung ulang, kata Rizal, total warga Rohingya sebanyak 183 orang, dengan rincian 70 orang wanita, 20 remaja, dan 3 balita, selebihnya laki-laki dewasa.

Sedangkan Camat Peureulak, Nasri mengharapkan, pihak UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) selaku organisasi internasional yang mengurusi pengungsi Rohingya agar dapat segera mengevakuasi para Rohingya ke lokasi yang layak. 

"Harapan kita, segera dipindahkan ke tempat yang layak. Secara kemanusiaan, warga sudah membantu memberikan makan, pakaian, dan pengobatan, tapi untuk berhari-hari warga tidak mampu," jelas Camat Nasri.

Sementara itu, salah seorang petugas UNHCR mengatakan, penentuan lokasi pengungsian Rohingya selanjutnya berdasarkan keputusan pemerintah.

"Kalau kami, lokasi (pengungsian) ikut pemerintah saja karena mereka yang memiliki kewenangan," cetus petugas UNHCR yang tak mau dikutip identitasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved