Profil Irjen Karyoto, Deputi Penindakan KPK yang Jadi Kapolda Metro Jaya, Punya Harta Rp 7,7 M
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempromosikan Irjen Fadil Imran menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.
SERAMBINEWS.COM - Perwira tinggi Bareskrim Polri yang menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irjen Karyoto, dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Fadil Imran.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempromosikan Irjen Fadil Imran menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Penunjukan Irjen Fadil Imran ini tertuang dalam surat Telegram Kapolri Nomor: ST/713/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023.
"Irjen Pol Dr Mohammad Fadil Imran, SIK, M.Si. NRP 68080522 Kapolda Metro Jaya diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabaharkam Polri," demikian poin kedua dalam surat telegram tersebut.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan mutasi perwira tinggi di lingkungan Korps Bhayangkara.
Dalam Surat Telegram Kapolri Nomor:ST/713/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023, disebutkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran diangkat menjadi Kabaharkam Polri.
Kemudian, Karyoto ditunjuk menggantikan posisi Fadil sebagai Kapolda Metro Jaya.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengirim surat rekomendasi agar Karyoto dan Direktur Penyelidikan KPK Endar Priantoro mendapat promosi jabatan di Polri.
Keduanya belakangan dilaporkan ke Dewas karena disebut tidak profesional dalam menangani kasus Formula E.
Beberapa waktu belakangan beredar kabar terdapat perbedaan pendapat di internal KPK.
Sebagian pimpinan KPK disebut-sebut memaksa bawahannya agar kasus Formula E naik ke tahap penyidikan.
Namun, permintaan itu ditolak. KPK kemudian membantah informasi tersebut.
Lantas, seperti apa profil Irjen Karyoto pengganti Irjen Fadil Imran?
Profil Irjen Karyoto
Dikutip dari Surya.co.id, Irjen Karyoto lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada Oktober 1968.
Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 yang berpengalaman di bidang reserse.
Karyoto diketahui pernah menjabat sebagai Kapolres Ketapang pada 2008.
Satu tahun di Kalimantan Barat, Karyoto kemudian dimutasi ke Interpol dan dilantik menjadi Kasubbid Infodata Kominter Set NCB.
Setelahnya, ia dipindah ke Bareskrim Polri dan menjabat Penyidik Utama Tk. II Dit III/Kor dan WCC.
Tahun 2011, Karyoto menjadi Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri.
Dari Bareskrim Polri, ia lalu dimutasi ke Kota Batam, Kepulauan Riau untuk menjadi Kapolresta Barelang.
Dua tahun di Kota Batam, Karyoto kembali ke tanah Jawa.
Ia dimutasi menjadi Dirreskrimum Polda DIY 2014.
Pada 2015, Karyoto lagi-lagi ditugaskan di Bareskrim Polri menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus.
Kemudian, ia menjadi Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN pada 2016.
Jabatan itu diemban Karyoto selama dua tahun sebelum akhirnya menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Pidkor Bareskrim Polri.
Dilansir TribrataNews Sulut, setelahnya Karyoto dilantik menjadi Wakapolda Sulut menggantikan Brigjen Johni Asadoma.
Acara serah terima jabatan tersebut berlangsung di Aula Catur Prasetya Polda Sulut pada 29 Oktober 2018.
Hampir satu tahun di Sulut, Karyoto kemudian dimutasi menjadi Wakapolda DIY.
Pada April 2020, ia meninggalkan jabatannya sebagai Wakapolda DIY karena menjadi Deputi Penindakan di KPK, sebagaimana diberitakan TribrataNews Bantul.
Pelantikan Karyoto sebagai Deputi Penindakan KPK dipimpin langsung oleh pimpinan lembaga anti-rasuah pada 14 April 2020, di Auditorium Gedung Penunjang KPK.
Momen ini berbarengan dengan kenaikan jabatan yang diperoleh Karyoto, dari Brigjen menjadi Irjen.
Meski bertugas di KPK, status Karyoto masih sebagai anggota Polri.
"Terkait posisi di Polri, yang bersangkutan tetap jadi anggota Polri dengan penugasan di kelembagaan di luar Polri," ujar Kapolri saat itu, Idham Azis, Selasa (14/4/2020).
Diketahui, Karyoto mengisi jabatan Deputi Penindakan KPK yang sebelumnya pernah diduduki Ketua KPK, Firli Bahuri.
Posisi ini kosong hampir setahun setelah ditinggal Firli yang ditarik kembali ke Polri pada Juni 2019.
Sejak saat itu, Deputi Penindakan KPK sementara dijabat Direktur Penyidikan, Brigjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
Dalam proses seleksi tahap akhir, Karyoto mengalahkan dua calon lainnya.
Mereka yakni Wakapolda Sumatra Selatan, Brigjen Rudi Setiawan, dan Kepala Pendidikan dan Pelatihan (Kadiklat) Reserse Lemdiklat Polri, Brigjen Agus Nugroho.
Baca juga: Jelang Isu Mutasi di Pidie, Dewan: Kepala SKPK Jangan Fokus Cari Muka ke Pj Bupati
Punya Harta Rp 7,7 M
Inspektur Jenderal (Irjen) Karyoto yang dimutasi dari posisinya sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Kapolda Metro Jaya memiliki kekayaan Rp 7.710.000.000 atau Rp 7,7 miliar.
Kekayaan Karyoto itu tertuang dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan 6 Februari 2023 untuk laporan periodik 2022.
Harta Karyoto didominasi tujuh unit tanah dan bangunan senilai Rp 5.720.000.000 yang terletak di Garut, Jawa Barat; dan Sleman, Yogyakarta.
Dari tujuh tanah dan bangunan tersebut, aset yang nilainya paling besar terletak di Sleman.
Luasnya mencapai 360 meter persegi/340 meter persegi senilai Rp 2.170.000.000.
Selain itu, Karyoto juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.740.000.000.
Rinciannya adalah Toyota Alphard Minibus 2020 hasil sendiri senilai Rp 700 juta, Toyota Innova Q 2022 hasil sendiri senilai RP 570 juta, dan Toyota Innova V 2022 hasil sendiri senilai RP 470 juta.
Dalam laporan itu, Karyoto juga tercatat memiliki harta bergerak lain senilai Rp 500 juta, kas dan setara kas Rp 650 juta. Ia tidak tercatat memiliki surat berharga maupun harta lainnya.
Sub total kekayaan Karyoto mencapai Rp 8.610.000.000. Namun, jumlah tersebut dikurangi utang sebesar Rp 900 juta.
Dengan demikian, total kekayaan Karyoto Rp 7.710.000.000.
Diminta Kembali ke Polri
Pada Februari 2023 lalu, Irjen Karyoto dan Brigjen Endar Prihantoro yang menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK, mendapat surat rekomendasi untuk kembali ke Polri.
Surat rekomendasi ini dikeluarkan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri.
Hal inipun telah dikonfirmasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Iya memang betul ada (surat rekomendasi)."
"Namun, demikian tentunya kita akan melihat peluang-peluang yang ada,” jelas Kapolri di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/2/2023), dikutip dari polri.go.id.
Dikabarkan, surat Firli Bahuri kepada Listyo Sigit itu adalah buntut dari kontroversi penanganan kasus Formula E.
Rumor yang beredar mengatakan terjadi perselisihan antara Firli dengan Karyoto dan Endar.
Firli disebut-sebut tetap berusaha agar kasus Formula E dapat dilanjutkan ke tahap penyidikan dengan berusaha mengganti pejabat lembaganya yang berseberangan dengannya.
Namun, rumor tersebut dibantah Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri.
Ali mengungkapkan rekomendasi pengembalian Karyoto dan Endar ke Polri dalam rangka promosi jabatan.
Ia mengatakan surat pengusulan promosi Karyoto dan Endar Prihantoro ke Polri sudah ada sejak November 2022.
"Jadi benar berdasarkan informasi yang kami peroleh, ada surat yang dikirimkan KPK terkait pengusulan promosi di lingkungan Polri untuk keduanya," kata Ali Fikri, Kamis (9/2/2023).
"Yang kami ketahui surat promosi dimaksud sudah diajukan sekitar awal November tahun lalu," tandasnya.
Baca juga: Keluar Haid Jelang Berbuka, Bagaimana Hukum Puasanya? Begini Kata Buya Yahya
Baca juga: Masa Kecil Natasha Wilona Terungkap, Ternyata Pernah Tak Mampu Beli Buku hingga Pakai Seragam Bekas
Baca juga: Jangan Masukkan ke Dalam 5 Lubang Ini, Buya Yahya Ungkap 9 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya Baru, Sebelumnya Jabat Deputi Penindakan KPK
Hendarto Bos PT SMJL Ditahan KPK, Dana Kredit Negara Rp1,7 Triliun Dipakai Judi dan Beli Aset |
![]() |
---|
Demo Buruh di DPR RI Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Puluhan Orang Diamankan |
![]() |
---|
VIDEO Yaman Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik ke Bandara Ben Gurion Bertubi - Tubi |
![]() |
---|
Harumkan Nama Aceh, Ustadz Takdir Feriza Disambut Kalungan Bunga oleh Pemerintah |
![]() |
---|
Karhutla di Nagan Raya Sudah Padam, Luas 5,5 Hektare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.