Puasa Media Menumbuhkan Kecerdasan Emosional

Semoga puasa mengantarkan kita menjadi hamba yang rasional dan mampu pula mengendali emosional dalam ridha Allah SWT. TGK AKMAL ABZAL, Pengurus ISAD Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Bulan Suci Ramadhan dijuluki dengan sebutan Sayyidusy Syuhur (penghulu para bulan). Karena, Ramadhan menyimpan berbagai kelebihan dan keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Untuk itulah, manfaatkan peluang terbaik di bulan Ramadhan dengan ibadah.

Hal itu diungkapkan Tgk Akmal Abzal SHI, pengurus Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh dalam program ‘Serambi Ramadhan’, Rabu (29/3/2023). Program yang memangkat tema ‘Puasa Antara Rasional dan Emosional’ ini dipandu presenter Siti Masyithah, yang disiarkan di kanal Youtube dan Facebook Serambinews.com.

Program khusus kerja sama Serambi Indonesia dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh ini didukung penuh oleh Bank Aceh hadir setiap hari pukul 15.00 WIB selama bulan Ramadhan.

Tgk Akmal menjelaskan, Ramadhan dalam dimensi rasional, selama 11 bulan dalam setahun tentu umat manusia sudah beraktivitas tanpa henti. Maka, manfaatkan sisa sebulan dalam Ramadhan untuk melakukan istirahat dari maindset hubbudunya (suka dunia), dan beralih mengisi dengan kegiatan yang berorientasi pada nilai-nilai ubudiyah demi meraih hadiah dari Allah SWT di hari akhir kelak.

Sedangkan puasa Ramadhan dalam dimensi emosional, menurut Tgk Akmal yang juga selaku Pimpinan LPI Al-Ashar Lambaro, menjalankan ibadah puasa secara sungguh-sungguh, maka akan menumbuhkan kecerdasan emosional.

Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan pengendalian pikiran dan nafsu  dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup. Kecerdasan emosional mampu membebaskan diri dari sifat marah, sombong, angkuh, dendam, serakah, iri dengki, dan beberapa sifat negatif lainnya. Di mana sifat-sifat tersebut menjadi bagian natural yang sulit dipisahkan dalam kehidupan manusia selama ini.

Ibadah puasa di bulan Ramadhan mampu menempa perasaan penuh emosional menjadi jiwa dan fikiran yang rasional. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Orang yang sangat kuat bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi ia ialah orang yang mampu merajai/mengendalikan jiwanya ketika marah.”

Puasa, sebutnya, mampu mengendalinya dan mengikhlaskan karena hati yang ikhlas dan perasaan yang damai pasti sanggup mengendali emosinya, tidak sebaliknya hati yang gersang serta emosi maka amarah akan mendominasi hidupnya. Nauzzubillahi.  “Semoga puasa mengantarkan kita menjadi hamba yang rasional dan mampu pula mengendali emosional dalam ridha Allah SWT. Aamiin,” tutur Tgk Akmal Abzal.(siti masyithah)