Salam
Tuntaskan Segara Gaji Guru Honorer!
Pasalnya, sudah tiga bulan (Januari-Maret) gaji mereka tidak dibayar oleh pihak yang terkait.
SEBUAH pemandangan yang memilukan terlihat di gedung DPRA, Selasa (28/3/2023), manakala 50 perwakilan guru hono-rer dari SMA, SMK, dan SLB swasta mengadu nasibnya ke lembaga dewan tersebut. Pasalnya, sudah tiga bulan (Januari-Maret) gaji mereka tidak dibayar oleh pihak yang terkait.
Kondisi ini benar-benar sangat menyedihkan, terutama meng-ingat bahwa saat ini sedangkan dalam bulan puasa dan seben-tar lagi akan datang Hari Raya Idul Fitri.
Dua momentum ini ten-tu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi jika posisi guru honorer tersebut sudah berkeluarga. Karenanya kita berharap kepada para pemangku kepentingan di daerah ini agar segera menuntaskan gaji guru honorer yang be-lum dibayar sejak Januari 2023 itu. Jangan biarkan mereka hi-dup dalam kondisi yang serba tidak ada kepastian, yakni terus terkatung-katung tanpa penyelesaian yang lebih menjanjikan.
Memang kita memahami, mungkin saat ini pemerintah sedang kesulitan dari sisi anggaran, tetapi kita meyakini juga akan selalu ada jalan jika niat baik dari pemerintah untuk menyelesaikan ka-sus ini memang ada. Sebaliknya, jika saling buang badan dalam penyelesaiannya, maka jangan harap kasus ini bisa tuntas sesu-ai harapan banyak pihak, terutama para guru honorer tersebut.
Ingat membiarkan mereka menunggu terus dalam posisi pe-nuh dengan ketidakpastian tentu saja tidak baik. Mereka pasti berharap negara hadir untuk menyelesaikan masalah mereka, bu-kan malah sebaliknya, negara justru menjadi bagian dari persoal-an yang sedang mereka hadapi.
Seperti diberikan harian ini kemarin, sebanyak 50 perwakilan guru honorer dari SMA, SMK, dan SLB swasta se-Aceh menda-tangi ruang Komisi 6 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Se-lasa (28/3/2023).
Tujuan mereka mendatangi Komisi 6 tersebut tidak lain un-tuk mengadu nasib soal gaji bulan Januari-Maret 2023 agar se-gera terealisasi. Hal itu mengingat, hari raya idul fitri yang sema-kin dekat.
Kedatangan para perwakilan guru honorer itu diterima Ketua Komisi 6 DPRA, Tgk. Anwar, Wakil Ketua Tgk. Yunus, dan ang-gota Dr. Amiruddin, Hj. Nurlelawati, Bardan Sahidi, dan Kartini.
Para guru itu mendatangi DPRA di fasilitasi oleh Ketua KoBar-GB, Dra. Husniati Bantasyam. Husni mengatakan, gaji tiga bulan tersebut diberikan kepada guru dan tendik di sekolah negeri, na-mun untuk guru swasta tidak diberikan lagi.
Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk penzaliman. Pasal-nya, para guru ini sama-sama memiliki tugas untuk mencerdas-kan anak bangsa. Karena itu, pihaknya bersama Komisi 6 DPRA mengaku akan memperjuangkan gaji guru honorer ini untuk satu tahun ke depan.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap kepada pemangku kepen-tingan di daerah ini agar lebih serius menangani persoalan gaji guru honorer tersebut. Ingat, para guru honorer itu adalah manu-sia yang tentu saja dalam setiap persoalan yang muncul di ka-langan mereka harus disikapi dengan rasa dan pertimbangan ke-manusiaan pula.
POJOK
Bupati Kapuas dan istrinya jadi tersangka kasus korupsi
Ini baru pasangan sehidup semati dalam penjara
Pj Bupati Aceh Besar bagikan takjil di simpang bundaran Blangbintang
Baguslah, asal jangan dibagikan di simpang siur
GP Center deklarasi Kaesang Pangarep jadi calon Wali Kota Depok
Hmmm, kita pun jadi ingat Kahiyang Ayu ya?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.