Berita Bireuen

HRD: Kehadiran Menhub Jadi Harapan Baru untuk Penyelesain Kereta Api Aceh

Setelah disambut di bandara, Menteri Perhubungan, Anggota DPR RI, dan rombongan langsung melakukan uji coba naik kereta api Cut Meutia dari Stasiun Bu

Editor: mufti
FOTO YUDI WBC
BERI KETERANGAN - Anggota Komisi V DPR RI, H Ruslan M Daud SE MAP, bersama Menteri Perhubungan, Ir Budi Karya Sumadi, memberikan keterangan kepada wartawan di Stasiun Kereta Api Kutablang, Bireuen, pada Sabtu (1/4/2023). FOTO YUDI WBC 

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Anggota Komisi V DPR RI, H Ruslan M Daud SE MAP, mengajak Menteri Perhubungan (Menhub), Ir Budi Karya Sumadi, melakukan kunjungan kerja ke Bireuen pada Sabtu (1/4/2023). Kunjungan kali ini difokuskan untuk melihat infrastruktur kereta api Bireuen-Lhokseumawe. Menteri Perhubungan ditemani sejumlah pejabat Kemenhub termasuk Direktur Jenderal Perkeretaapian dan Kepala Balai Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Menhub yang tiba di Bandara Malikussaleh, Aceh Utara, sekitar jam 13.30 WIB, langsung disambut oleh HRD--sapaan akrab H Ruslan M Daud--Anggota Komisi V DPR RI yang menjadi mitra kerja Kementerian Perhubungan. hadir juga Forkopimda plus Bireuen dan Aceh Utara.

Setelah disambut di bandara, Menteri Perhubungan, Anggota DPR RI, dan rombongan langsung melakukan uji coba naik kereta api Cut Meutia dari Stasiun Bungkah, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara sampai ke Stasiun Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Bireuen. Setiba di Stasiun Kutablang, Menteri dan rombongan disambut dengan Tarian Ranup Lampuan dan dilanjutkan dengan pertemuan singkat dengan masyarakat dan Forkopimda Plus dari Bireuen dan Aceh Utara.

HRD dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa harunya kepada Menteri Perhubungan yang sudah hadir ke Bireuen. “Sungguh saya tidak mampu mengekpresikan perasaan haru saya pada hari ini (kemarin-red) dengan kata-kata atas kehadiran Bapak Menteri Perhubungan ke Aceh, terutama ke Bireuen. Sebab, saya paham betul bagaimana kesibukan Bapak Menteri,” ujar HRD.

“Jadi, ini benar-benar sebuah penghormatan sekaligus harapan baru buat kami di Aceh. Kami yakin dengan kahadiran Bapak Menteri hari ini (kemarin-red) akan memunculkan optimisme baru bagi transportasi Aceh terutama kelanjutan pembangunan Kereta Api Bireuen-Lhokseumawe. Terlebih, dalam suasana bulan suci Ramadhan, semoga ini makin menambah berkah dan ridha dari Allah SWT,” timpal H Ruslan M Daud.

Terkait Kereta Api, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menyampaikan, kereta api di Aceh tidak hanya dipandang sebagai transportasi semata, tapi juga memiliki nilai politik yang esensial. “Dulu Pak Menteri, saat Aceh sedang bergejolak, Presiden Indonesia, Bapak BJ Habibie menjanjikan di depan masyarakat Aceh saat berpidato di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh bahwa Pemerintah Indonesia akan membangun kereta api di Aceh sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan perekenomian di Aceh sekaligus untuk meredam konflik yang berkepanjangan” jelas Bupati Bireuen 2012-2017 ini.

Lebih lanjut, HRD menjelaskan bahwa Kereta Api Bireuen-Lhokseumawe ini sudah dibangun sejak tahun 2007 lalu, tapi sampai sekarang belum tuntas. “Ini sudah lama dibangun, tapi belum fungsional maksimal karena yang terbangun baru 11-an kilometer. Jadi, kalau mau dilihat dari aspek ekonomi, memang benar belum menjadi penopang pertumbuhan ekonomi karena yang dibangun masih sangat pendek. Tapi, kalau sudah tuntas dibangun dari Lhokseumawe sampai ke Bireuen, saya yakin akan membawa efek domino yang positif dari banyak hal,” ungkap HRD optimis.

Untuk itu, H Ruslan M Daud berharap agar kehadiran Menteri Perhubungan serta pejabat dari Direktorat Jenderal Perkerataapian akan menjadi momentum besar dalam penyelesain kereta api Aceh. “Bapak Menteri, atas nama rakyat Aceh, saya sangat berharap dengan kedatangan Bapak Menteri hari ini (kemarin-red) akan menjadi angin segar untuk penyelesain kereta api Bireuen-Lhokseumawe,” harapnya.

Secara perencanaan dan pembebebasan lahan, menurut HRD, sudah tidak ada kendala lagi. “Sekarang tinggal alokasi anggarannya saja. Saya dengar butuh anggaran sekitar Rp 1 triliunan lagi untuk penyelesain kereta api Bireuen-Lhokseumawe. Jumlah tersebut tidaklah banyak kalau dilihat dalam porsi APBN. Mohon ini menjadi prioritas Bapak Menteri,” ucap Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh 2, ini.

Merespons aspirasi yang disampaikan HRD tersebut, Menteri Perhubungan dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya sudah melihat langsung kondisi kereta api Bireuen-Lhokseumawe pada hari ini (kemarin-red).

“Pertama, saya berterima kasih dan menyampaikan apresiasi atas undangan Pak Ruslan yang mengajak saya untuk berkunjung ke Bireuen hari ini (kemarin-red). Seharusnya, jadwal saya cuma sampai Sungai Liput, Aceh Tamiang. Tapi, karena yang minta langsung Pak Ruslan, maka saya langsung memerintahkan jajaran saya untuk mempersiapkan. Dan, Alhamdulillah hari ini saya bisa naik langsung kereta Api Cut Meutia,” ungkap Budi Karya Sumadi.

“Kalau laju kecepatannya sudah bisa mencapai 60 kilometer per jam, saya janji akan membawa Presiden Jokowi nanti ke sini, seperti yang saya lakukan beberapa waktu lalu di Makassar,” kata Menhub di awal kata sambutannya yang disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat dan pejabat yang hadir. 

Terkait penyelesain kereta api Bireuen-Lhokseumawe, Menhub menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan pengawalan alokasi anggaran dari DPR RI. “Secara prinsip, kita berkomitmen untuk menyelesaikan apa yang sudah kita bangun. Saya ingin tegaskan bahwa perhatian Presiden Jokowi untuk Aceh tidak pernah luntur, bahkan masuk dalam top priority agenda pembangunan beliau. Namun untuk menghadirkan transportasi kereta api yang terintegrasi, membutuhkan dukungan anggaran yang maksimal,” jelas Menteri.

“Berkenaan dengan hal tersebut, saya mengharapkan dukungan dari Pak Ruslan selaku anggota Komisi V DPR RI yang memiliki kewenangan untuk membahas anggaran pemerintah, termasuk anggaran Ditjen Kereta Api Kemenhub supaya dapat mengawal seoptimal mungkin anggarannya,” harap Budi.

Merespons poin yang disampaikan Menhub tersebut, HRD saat ditanya wartawan menyampaikan bahwa dirinya akan mengawal sampai tuntas pembangunan kereta api Bireuen-Lhokseumawe. “Saya sudah berkali-kali menyampaikan baik di Raker (rapat kerja) maupun RDP (rapat dengar pendapat) bahwa kereta api Bireuen-Lhokseumawe harus dituntaskan. Sudah banyak anggaran yang digelontorkan, kalau tidak diselesaikan akan sia-sia.  Untuk itu, mohon doanya supaya hajatan kita bersama untuk kehadiran kereta api di Aceh yang representatif dapat segera terwujud,” tutup HRD. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved