Dhiauddin asal Aceh Lolos Semifinal Lomba Azan di Arab Saudi, Buat Juri Menangis, Hadiah Rp 8 Miliar

Dhiauddin bakal mendapatkan hadiah sebesar 534.000 dollar AS (Rp 8 miliar) jika berhasil menjadi juara pertama kategori lomba azan.

|
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
TWITTER @OtrElKalam
Tangkapan layar dari video yang menampilkan seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Dhiauddin mengikuti ajang lomba azan di Arab Saudi yang diselenggarakan Otr El Kalam. 

Dhiauddin berhasil menyingkirkan sekian ribu peserta hingga akhirnya dia menapaki babak semifinal lomba azan di Arab Saudi yang diselenggarakan Otr El Kalam.

“Saya berasal dari Indonesia dan sekarang menjadi muazin di Malaysia,” kata Dhiauddin dalam video yang diterjemahkan oleh KBRI di Riyadh dari unggahan Otr El Kalam.

El Kalam dalam unggahannya mengatakan bahwa dalam hati Dhiauddin sudah melekat bahasa Arab karena itu adalah bahasa Al-Qur’an.

Baca juga: Kisah Ustaz Dhiauddin Ikut Lomba Azan Internasional Diungkapkan Orang Tua, Awalnya Hanya Iseng

Sosok Dhiauddin 

Ustaz H Dhiauddin LC MA memang tengah ramai jadi perbincangan di Aceh setelah viral di media sosial (medsos) saat mengikuti lomba azan internasional di Arab Saudi.

Dhiauddin yang merupakan putra asli Aceh Barat itu adalah anak dari pasangan Tgk H Nazaruddin Basyah dan Nurwahidah SAg yang saat ini berdomisili di Desa Peunaga Paya, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Sebelum musibah tsunami melanda Aceh, keluarga tersebut bermukim di Gampong Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan. Mereka merupakan keluarga qari dan qariah.

Sang ayah H Nazaruddin Basyah merupakan qari nasional asal Aceh Barat, dan bakat sang ayah itulah yang mengalir deras dalam tubuh Dhiauddin saat ini.

Tgk Nazaruddin Basyah yang ditemui Selasa (4/4/2023) mengisahkan bahwa putranya kelahiran 1989 itu punya track record mumpuni dalam jenjang dunia pendidikan.

Dhiauddin mengenyam pendidikan dasar di SD Peunaga, kemudian melanjutkan sekolah di MTsN Model Meulaboh, dan Madrasah Aliah Program Kusus (MAPK) di Banda Banda Aceh. MAPK merupakan kumpulan pelajar berbakat dan berprestasi atau jalur sekolah unggulan.

Disebutkan, setelah tamat dari MAPK, Dhiauddin melanjutkan kuliah S1 langsung ke Mesir Kairo, dan setelah itu melanjutkan S2 di Malaysia.

Saat ini yang bersangkutan sedang melanjutkan program Doktoral di Universitas Malaysia.

Dikisahkan Tgk H Nazarudin, anaknya mengikuti perlombaan azan internasional di Arab Saudi tersebut berawal dari keisengan, artinya, hanya sebatas untuk coba-coba.

Pendaftarannya dilakukan secara online serta mengirimkan rekaman azan ke pihak panitia. Lalu Tim Penilai meloloskan Dhiauddin untuk mengikuti lomba tersebut.

 Nazarudin mengatakan, anaknya itu mendapat undangan dari penyelenggara perlombaan azan tingkat internasional itu sebulan menjelang diselenggarakan perlombaan tersebut pada tahun 2023.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved