Breaking News

Luar Negeri

Iran Pasang CCTV di Tempat umum dan Jalan Raya untuk Lacak dan Hukum Wanita Tak Pakai Jilbab

Pihak berwenang Iran memasang CCTV di tempat umum dan jalan raya untuk mengidentifikasi dan menghukum perempuan yang tidak berjilbab

Editor: Faisal Zamzami
ATTA KENARE / AFP
Ratusan perempuan Iran bergabung dalam unjuk rasa di Teheran, Jumat (16/5/2014), menuntut pemerintahan Presiden Hassan Rohani lebih tegas soal penggunaan hijab saat perempuan berada di ruang publik. 

Arahan semacam itu dalam beberapa puluh tahun terakhir mendorong beberapa kelompok garis keras menyerang perempuan tak berjilbab.

Pekan lalu, ada video viral yang menunjukkan seorang pria melemparkan yoghurt ke dua perempuan Iran tak berjilbab di sebuah toko.

Baca juga: Ancaman China Meningkat, Taiwan Pamer Drone Tempur,Terinspirasi Drone Iran Dipakai Rusia di Ukraina?

Tak Pakai Jilbab, 2 Perempuan di Iran Disiram Yoghurt dan Ditangkap

Dua perempuan di Iran disiram yoghurt di sebuah toko oleh seorang pria yang melihat mereka tak memakai jilbab atau tak menutupi rambut sepenuhnya.

Rekaman CCTV "serangan yoghurt" yang diyakini terjadi di Kota Shandiz tersebut telah tersebar luas di media sosial.

Sebagai tanggapan atas video yang viral itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan bahwa jilbab adalah hukum di Iran.

Video menunjukkan seorang pria dengan kemeja kotak-kotak terlihat mengambil sewadah yoghurt dan menyiramkannya ke kepala dua perempuan yang sama-sama berada di sebuah toko.

Aksi pria itu langsung dihadang oleh pria lain yang kemudian mendorongnya keluar dari toko.

Si perempuan juga ditangkap

Diberitakan Sky News pada Sabtu (1/4/2023), pria pelaku penyiraman yoghurt ke kepala dua perempuan itu telah ditangkap.

Pria tersebut dianggap telah menghina perempuan, menimbulkan kekacauan publik, dan melakukan promosi kebajikan secara tidak konvensional.

Namun, menurut otoritas kehakiman setempat, kedua perempuan itu juga ditangkap karena tidak menutupi rambut mereka.

Pihak berwenang mengatakan pemilik toko susu, yang menghadapi penyerang, juga telah diperingatkan.

Laporan di media sosial menunjukkan tokonya telah ditutup.

 
Meski demikian, kantor berita lokal menyebut, pemilik toko telah diizinkan untuk membuka kembali dan akan memberikan penjelasan ke pengadilan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved