Mahasiswi Asal Aceh Meninggal di Mesir

Jenazah Yusniati, Mahasiswi asal Kota Subulussalam Meninggal di Mesir Diserahkan ke KBRI

Malim Sempurna mengatakan, Yusniati menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (11/4/2023) pukul 16.20 waktu Kairo, Mesir atau pukul 21.20 WIB.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Kondisi Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi mahasiswi asal Kota Subulussalam, Provinsi Aceh saat kritis Februari lalu, di ruang ICU Rumah Sakit Madinat Nasr City Rabiatul Adawiyah, Cairo, Mesir akibat gangguan saraf di kepala, penyumbatan saluran paru-paru, hingga gangguan ginjal stadium 2. Mahasiswi asal Subulussalam itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (11/4/2023) waktu Mesir. 

Padahal, dara kelahiran 4 Agustus 2000 itu dikenal memiliki nilai akademik yang sangat baik alias cerdas, rajin, baik, dan taat beribadah.

Alumni perdana Pondok Pesantren Daarurrahmah Sepadan pimpinan Haji Rasyid Bancin ini, sejak SMP hingga SMA dilaporkan mendapat nilai bagus.

“Bahkan saat kuliah di Mesir, selalu naik kelas dan taat beribadah. Dulu saat mondok, dia juga santri yang pintar, patuh, dan baik,” kata Haji Rasyid Bancin, Pimpinan Ponpes Daarurrahmah Sepadan.

Berdasarkan keterangan dokter yang menangani Yusniati yakni dr Mahmud Mukhtar dan Muhammad Handawi menjelaskan, mahasiswi tingkat empat semester delapan Jurusan Syariah Islamiah ini didiagnosa penyakit komplikasi.

Yusniati didiagnosa menderita gagal ginjal stadium 2, penyumbatan pada paru-paru, hingga gangguan saraf di kepala.

Malim Sabar bersama isteri pun tak dapat berbuat banyak untuk sang putri.

Kedua orangtua Yusniati kala itu hanya dapat menyaksikan sang anak berbaring lemah dari layar telepon genggam.

Mereka juga tak sempat bisa menjenguk langsung karena kondisi jarak.

Malim Sabar meminta bantu pada mahasiswa teman-teman Yusniati untuk membantu putrinya selama di rumah sakit.

“Tolong bantu anak saya, jagakan anak saya, kalianlah orang tuanya. Kami belum bisa ke Mesir untuk menjaga Yusniati,” ujar Malim dengan suara bergetar menahan tangis sebagaimana terekam dalam video call.

Malim tampak tak kuasa menahan tangis manakala melihat anak gadisnya itu terkulai lemah tak sadarkan diri dalam perawatan medis di rumah sakit.

“Bangun nak, sehat ya nak. Ya Allah angkatlah penyakit anakku ini. Lekas sembuh anakku, kami orangtua mu di sini nak. Tolong dengar kami nak,” begitu antara lain kata yang terucap dari bibir orang tua Yusniati.

Seberapa pun kata dan tangis, Yusniati tampak tak dapat menjawab. Dia hanya berbaring tanpa bergerak.

Hampir setiap saat terdengar tangisan pilu disertai napas yang tersesak dari mulut sang orangtua menahan perihnya batin menyaksikan anaknya menahan sakit yang menggelanyut di tubuhnya. 

Sementara selang oksigen dan infus dan alat medis lainnya seakan "tumbuh menjalar" di tubuh mungil Yusniati, lantaran hidup si gadis malang itu sangat bergantung dengan alat bantuan medis.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved