Ramadhan 1444 H

Tata Cara Iktikaf di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan, Berikut Dalil hingga Waktunya

Bagi Anda yang hendak menjalani ibadah iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan, ada baiknya untuk memerhatikan beberapa hal berikut.

Editor: Faisal Zamzami
IST
Ilustrasi berdoa 

SERAMBINEWS.COM - Umat Muslim kini telah menjalani ibadah puasa Ramadan hari ke-20 dan memasuki 10 hari terakhir Ramadan.

Masyarakat berlomba-lomba beribadah, termasuk melaksanakan iktikaf.

Secara bahasa, iktikaf berarti berdiam diri. Adapun, secara istilah iktikaf adalah berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Bagi Anda yang hendak menjalani ibadah iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan, ada baiknya untuk memerhatikan beberapa hal berikut.

Dalil Iktikaf

Menukil buku Puasa Ramadan oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman dan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan merupakan sunah yang dianjurkan berdasarkan dalil yang ada di Al-Qur'an dan hadis.

Istilah iktikaf termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 187: “Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid.”

Adapun, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah melakukan iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan. Iktikaf dilakukan oleh Rasulullah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.

Aisyah berkata, “Rasulullah berdiam diri di dalam masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Beliau berkata: ‘Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan’.”

Baca juga: Lailatul Qadar Malam Istimewa di Bulan Ramadhan, Ini Tanda-tandanya dan Orang yang Mendapatkannya

Tempat Iktikaf
 
Berdasarkan redaksi dalam surat Al-Baqarah ayat 187, disebutkan bahwa iktikaf dilakukan di dalam masjid.

Imam Al-Qurthubi juga menjelaskan lebih lanjut bahwa tempat iktikaf tersebut telah disepakati oleh para ulama.

“Para ulama telah sepakat bahwa iktikaf tidaklah dikerjakan melainkan di dalam masjid.”

Namun, soal tempat iktikaf ini juga menjadi perdebatan.

Pada masa pandemi Covid-19 lalu, disebutkan bahwa iktikaf boleh dilakukan di rumah dengan memanfaatkan ruangan di dalam rumah untuk beribadah seperti di masjid.

Waktu Iktikaf
 
Iktikaf sebenarnya dapat dilakukan kapan saja. Rasulullah sendiri disebutkan pernah iktikaf pada bulan Syawal.

Akan tetapi, iktikaf lebih ditekankan untuk dilakukan di bulan Ramadan, khususnya saat 10 hari terakhir.

Waktu mulai iktikaf yang dianjurkan adalah sebelum tenggelamnya matahari pada hari ke-21 Ramadan dan selesai setelah matahari tenggelam di akhir Ramadan.

Adapun, batas minimal seseorang dikatakan iktikaf adalah sehari semalam.

Jika kurang dari ketentuan itu maka tidak boleh dan tidak disyariatkan iktikaf.

Baca juga: Lailatul Qadar Malam Istimewa di Bulan Ramadhan, Ini Tanda-tandanya dan Orang yang Mendapatkannya

Adab Beritikaf Menurut Imam Al Ghazali

Menjalankan amalan Itikaf sangat dianjurkan terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Dalam kitab Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali disebutkan ada lima tata cara atau adab dalam beritikaf.

1. Berdzikir kepada Allah

Dzikir yang sebaiknya banyak dibaca adalah kalimat thayyibah (Laa ilaaha illallaah) tasbih  (Subhanallah), istighfar (Astaghfirullah), syukur (Alhamdulillah), dan lain sebagainya.

Dzikir dilakukan secara terus menerus supaya selalu ingat kepada Allah SWT.

2. Konsetrasi dan tidak mengobrol

Selagi beritikaf, sebaiknya kita memusatkan pikiran dan menghayati makna dzikir.

Tidak diperkenankan untuk bercakap-cakap terkecuali jika dalam keadaan mendesak.

 
3. Selalu berada di tempat dan tidak berpindah-pindah

Itikaf yang dianjurkan adalah berada di area dalam masjid dan tidak boleh berpindah-pindah tempat.

Apabila ingin berdzikir, shalat, atau membaca Al-Quran haruslah di tempat yang sama.

Terkecuali apabila ingin buang hajat atau keperluan mendesak lainnya.

4. Menahan hawa nafsu

Walaupun di dalam masjid, tidak lantas membuat kita terbebas dari godaan setan.

Justru godaan paling besar adalah saat seorang hamba beritikaf.

Misalnya ingin bermain gawai, mengakhiri itikaf lebih cepat dan lain sebagainya.

 
5. Taat kepada Allah SWT

Apa yang dimaksud dengan taat kepada Allah SWT ketika beritikaf adalah mematuhi peraturan-Nya.

Misalnya ketika memasuki shalat subuh maka itikaf harus segera diakhiri dan boleh dilanjut ketika waktu subuh sudah berlalu.
 
  

Baca juga: Kerjakan Amalan Ini untuk Meraih Kemulian di Lailatul Qadar, Oki Setiana Dewi : Apapun Dikabulkan

Baca juga: Selama Daurah Ramadhan, Puluhan Santri Dayah IQ Khatam Hafal 30 Juz Al-Quran

Baca juga: KRONOLOGIS Lengkap Pesulap Hijau Cabuli Mama Muda di Pidie, Pakai ‘Pedang Fakar’ hingga Dibuat Lupa

 

Sudah tayang di Kompastv: Serba-serbi Iktikaf di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan: Dalil, Tempat, dan Waktunya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved