Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir
Ini Profil Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan Kota Subulusaalam, Lokasi Pemakaman Yusniati Malim
Haji Rasyid Bancin menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak menempati pemakaman Pontren Daarurrahmah, Sepadan, Kota Subulussala
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Haji Rasyid Bancin menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak menempati pemakaman Pontren Daarurrahmah, Sepadan, Kota Subulussalam.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Yusniati Malim Pardosi Binti Malim Sabar Parsosi akan menjadi orang ketiga menempati pemakaman di Bumi Wakaf Ummat, Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan, Kota Subulussalam.
Hal itu disampaikan Ustaz Haji Rasyid Bancin pimpinan Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan, Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Sabtu (15/4/2023).
Haji Rasyid Bancin menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak menempati pemakaman Pontren Daarurrahmah, Sepadan, Kota Subulussalam.
Pertama, kata Ustaz Rasyid karena almarhumah Yusniati merupakan alumni Pontren Daarurrahmah pertama yang melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah, sehingga, Yusniati selama ini menjadi duta Pontren Daarurrahmah yang diharapkan ke depan dapat memotivasi para santri.
Namun, Yusniati syahid dalam menuntut ilmu tepat saat menjalani pendidikan semester terakhir di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.
Kedua, karena merupakan duta maka dimakamkan di lokasi pontren agar selalu dikenang oleh santri dan alumni PMDR Sepadan.
Baca juga: Jenazah Yusniati Tiba di Bandara Kualanamu Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Kota Subulussalam
"Kami berharap ini menjadi kenangan ke depan bagi para santri dan alumni bahwasanya ada kakak kelas mereka yang syahid dalam menuntut ilmu di Timur Tengah," ujar Ustaz Rasyid Bancin
Alasan lain berdasarkan kesepakatan pihak kelurga dan pimpinam pondok yang mengikhlaskan almarhumah Yusniati dimakamkan di komplek pesantren.
Karenanya diputuskan jika jenazah almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi Wakaf Ummat PMDR Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Selain itu, sebagai bentuk penghargaan akan ditabalkan nama Yusniati Pardosi menjadi nama salah satu gedung di Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Menurut Ustadz Haji Rasyid Bancin, pemakaman di bumi wakaf umat Pontren Daarurrahmahbtersebut memiliki alasan kuat yakni kiprah dan perannya bagi yayasan.
Dikatakan, selain Yusniati ada dua tokoh lain yang juga dimakamkan di Bumi Wakaf Ummat Pondok Modern Daarur Rahmah Sepadan.
Pertama yang dimakamkan di Bumi Wakaf Ummat Pontren Daarurrahmah adalah Ustadz Basyaruddin.
Baca juga: Zakat Fitrah Pakai Uang atau Beras, Mana yang Lebih Utama? Ini Penjelasan Prof Nasaruddin Umar
Dia, kata Ustaz Rasyid selaku tokoh imam kampong pada saat pembukaan Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan, lalu ikut serta setiap ada musywarah di awal pergerakan pesantren.
Kecuali itu, Ustaz Basyaruddin merupakan alumni Dayah Darussalam Labuhan Haji, yang didirikan Syekh Muda Waly Alkhalidy.
Atas pertimbangan kiprah dan perannya terhadap pesantren Daarurrahmah inilah maka jasad Ustadz Basyaruddin dimakamkan di Bumi Wakaf Ummat.
Lalu tokoh kedua bernama Suharsono merupakan lurah atau kepala desa saat awal Ustaz Rasyid bertugas sebagai dai perbatasan
Suharsono memiliki banyak gagasan serta ide yang disumbangkan untuk pendirian Pondok Pesantren Daarurrahmahm
Bahkan, kata HRB sapaan akrab Ustaz Rasid, harta benda almarhum Suharsono yang bernilai milyaran rupiah diwakafkan di Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan.
Suharsono menurut HRB mewakafkan hamparan tanah, kebun karet dan kelapa sawit hingga satu unit escavator untuk Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan.
Atas kiprah, peran dan dedikasinya ini, nama Alm Suharsono ditabalkan menjadi sebuah nama gedung di Pondok Modern Daarurrahmah, Sepadan.
Baca juga: Sekjen Demokrat Ungkap Partai Pengusung Anies Hadapi Godaan, Gangguan Hingga Ancaman
"Sebagai cara kami menghormati dan memuliakan almarhum, satu gedung kami tebalkan namanya yakni GEDUNG SUHARSONO," ujar HRB yang juga Pimpinan PT Gadikah Mandiri Islami, travel Umroh dan Haji Plus Provinsi Aceh.
Pondok Modern Daarur Rahmah (PMDR) Sepadan adalah salah satu dayah atau pondok pesantren termuda di Kota Subulussalam.
Didirikan pada bulan Juni 2011 dan mulai menerima santri pada bulan Juli 2012. Kini di usianya yang kedelapan tahun.
Di usia itu, PMDR Sepadan sudah tampil sebagai salah satu dayah terbaik di Kota Subulussalam dengan nilai akreditasi A, bersama dengan empat dayah lainnya yang sudah berusia lama.
PMDR Sepadan menjadikan Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai role model dalam pengelolaan sistem pendidikan, termasuk dalam format Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah-nya.
Kerja sama dengan Pondok Modern Darussalam Gontor sudah terjalin semenjak PMDR Sepadan masih tahap awal berdiri.
Pondok Modern Darussalam Gontor mengirimkan beberapa tenaga pengajar ke PMDR Sepadan, beberapa santri PMDR Sepadan pun dikirim ke Gontor.
Inilah salah satu bentuk kerja sama tersebut hingga membuat kualitas pendidikan dan pengajaran di PMDR Sepadan terjaga dan terpantau dengan baik hingga saat ini.
Tidak berhenti di situ. Demi upaya peningkatan kualitas pendidikan, beberapa santri dan tenaga pengajar secara berkala dikirim ke beberapa lembaga atau pusat kajian seperti Kampung Inggris Pare-Kediri, Lembaga Kaligrafi Gunung Puyuh Sukabumi, Kampung Al-Qur`an Jembrana-Bali, dan lainnya.
Kini PMDR Sepadan memiliki lebih dari 500 santri dan setiap tahun jumlah anak yang mendaftar ke dayah ini terus mengalami peningkatan.
Di tahun 2019 ini, PMDR Sepadan sudah dua kali meluluskan murid. Sebagian santri yang sudah lulus dan sedang dalam tahap pengabdian, mereka diminta oleh beberapa dayah di Kota Subulussalam dan sekitarnya untuk mengajar bahasa asing (Arab-Inggris).
Sebagian alumni juga kuliah di beberapa perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, termasuk di Universitas Al-Azhar Kairo.
Sebagai Pondok Modern, PMDR Sepadan memang memberi penekanan dalam penguasaan bahasa Arab dan Inggris secara aktif.
Beberapa tenaga pengajar di PMDR Sepadan – termasuk H.M. Rasyid Bancin, S.Sos.I. selaku Pengasuh Dayah – pernah kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Secara berkala PMDR Sepadan juga mendatangkan tenaga pengajar dari Timur Tengah sebagai native speaker dalam berbahasa Arab.
Inilah yang menjadikan PMDR Sepadan saat ini sebagai dayah yang terdepan dalam penerapan berbahasa asing.
Namun hal ini tidak membuat PMDR Sepadan abai dalam bidang keilmuan lain, terutama bidang sosial, sains, dan TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi).
Terbukti dalam setiap kali even Olimpiade Sains tingkat Kota Subulussalam, para santri PMDR Sepadan selalu berprestasi bagus dan bisa bersaing di tingkat Provinsi Aceh.
Begitu pun dalam bidang kesenian, olah raga, dan kepramukaan, para santri diharuskan aktif dalam tiga bidang tersebut.
Dan tentunya, penguasaan dan penerapan ajaran Islam menjadi dasar bagi para santri.
Para ustadz pun memberi pengawasan ketat dalam hal amaliah keagamaan ini sehingga setiap santri PMDR Sepadan diharuskan menjadi pribadi yang agamis, sehat, terampil, berilmu, dan beradab. (*)
Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir
Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan
mahasiswi aceh meninggal di mesir
Mesir
Subulussalam
Aceh
Serambinews.com
Pontren Daarurrahmah
3 Sosok Ini Berperan Penting Urus Yusniati, Mahasiswi Asal Subulussalam yang Meninggal di Kairo |
![]() |
---|
Jenazah Yusniati Tiba di Bandara Kualanamu Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Kota Subulussalam |
![]() |
---|
Jenazah Almarhumah Yusniati Tiba di Jakarta, Ini Jadwal Selanjutnya Hingga Tiba di Kota Subulussalam |
![]() |
---|
Haji Rasyid Bancin Sampaikan Alasan Yusniati Dimakamkan di Bumi Wakaf Pontren Daarurrahmah Sepadan |
![]() |
---|
Mahasiswi Asal Subulussalam yang Meninggal di Mesir Sempat Minta Ayah Buatkan Kamar Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.