Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir

Jenazah Yusniati Tiba di Bandara Kualanamu Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Kota Subulussalam

Mobil ambulans yang mengangkut jenazah almarhumah Yusniati Malim bergerak dari Bandara Kualanamu atau KNO Medan menuju Kota Subulussalam sekitar pukul

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Jenazah almarhumah Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi mahasiswi asal Kota Subulussalam, Provinsi Aceh yang meninggal dunia di Cairo, Mesir saat dibawa dari Bandara Kualanamu (KNO) Medan menuju Kota Subulussalam, Sabtu (15/4/2023) 

Penerbangan ke Kualanamo Medan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA182 dan sesuai jadwal tiba pada pukul 09.30 WIB.

Jika proses pengeluaran jenazah dari pesawat ke Bandara tidak terlalu lama maka akan dapat segera dilanjutkan ke Kota Subulussalam siang itu juga.

Keberangkatan ke Kota Subulussalam menggunakan ambulance jalur darat dengan jarak tempuh normal 5-6 jam perjalanan.

Berikut jadwal penerbangan jenazah almh Yusniati Binti Malim yang diterima Serambinews.com dari sumber terkait. 
*13 April 2023*
Cairo - Istanbul (Turkish Airlines) TK 0691
etd (Cairo) 08.55
eta (Istanbul) 12.15

Baca juga: Kamar Terakhir Itu Kini jadi Saksi Bisu Kepergian Yusniati Menemui Sang Khaliq

*14 April 2023*
Istanbul - Jakarta (Turkish Airlines) TK 056
etd (Istanbul) 01.50
eta (Jakarta) 17.35

*15 April 2023*
Jakarta - Medan
(Garuda Indonesia) GA182
etd (Jakarta) 07.05
eta (Medan) 09.30

Jika jenazah dapat dikeluarkan lebih cepat dari pesawat maka diperkirakan almarhumah Yusniati tiba di kampung halamannya Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam sekitar pukul 17.00 WIB.

Mayat Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi yang sedang dalam pemulangan ke Indonesia akan dimakamkan di bumi wakaf Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Pimpinan Pontren Daarurrahmah, Ustaz Haji Rasyid Bancin kepada Serambinews.com, Jumat (14/4/2023) membeberkan sejumlah alasan dimakamkannya almarhumah Yusniati di bumi wakaf komplek pesantren yang dipimpinnya itu.

Haji Rasyid Bancin yang akrab disapa HRB menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak menenpati pemakaman Pontren Daarurrahmah, Sepadan.

Pertama, kata Ustaz Rasyid karena mendiang Yusniati merupakan alumni Pontren Daarurrahmah pertama yang melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah.

Sehingga, Yusniati selama ini menjadi duta Pontren Daarurrahmah yang diharapkan ke depan dapat memotivasi para santri.

Namun, Yusniati syahid dalam menuntut ilmu tepat saat menjalani pendidikan semester terakhir di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.

Kedua, karena merupakan duta maka dimakamkan di lokasi pontren agar selalu dikenang oleh santri dan alumni PMDR Sepadan.

"Kami berharap ini menjadi kenangan ke depan bagi para santri dan alumni bahwasanya ada kakak kelas mereka yang syahid dalam menuntut ilmu di timur tengah," ujar Ustaz Rasyid Bancin

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved