Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir
3 Sosok Ini Berperan Penting Urus Yusniati, Mahasiswi Asal Subulussalam yang Meninggal di Kairo
Meski berada di negeri orang ribuan kilometer dari orang tuanya, Yusniati yang dalam keadaan sakit mendapat perhatian khusus dari sejumlah sosok petin
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Meski berada di negeri orang ribuan kilometer dari orang tuanya, Yusniati yang dalam keadaan sakit mendapat perhatian khusus dari sejumlah sosok petinggi Ikatan Alumni Timur Tengah atau IKAT dan Keluarga Mahasiswa Aceh atau KMA Mesir hingga pemulangan jenazah mahasiswi ini tiba di kampung halamannya Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam itu, Sabtu (15/4/2023).
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Derita yang menimpa Yusniati Malim Binti Malim Sabar Pardosi yang kritis akibat penyakit komplikasi hingga harus dirawat di ruang Intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Madinat Nasr City Rabiatul Adawiyah, Kairo, Mesir menyentuh segenap pihak.
Meski berada di negeri orang ribuan kilometer dari orang tuanya, Yusniati yang dalam keadaan sakit mendapat perhatian khusus dari sejumlah sosok petinggi Ikatan Alumni Timur Tengah atau IKAT dan Keluarga Mahasiswa Aceh atau KMA Mesir hingga pemulangan jenazah mahasiswi ini tiba di kampung halamannya Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam itu, Sabtu (15/4/2023).
Adalah Ustadz. Rif'at Zaki, Lc., Senior Keluarga Mahasiswa Aceh Mesir, yang mengurus kebutuhan almarhumah sejak pertama sekali dirawat di rumah sakit Cairo, Mesir awal Februari lalu.
Ustaz Rif'at Zaki adalah crazy rich asal Aceh yang bermukim di Mesir dan sangat royal terhadap para mahasiswa Aceh di Mesir.
Sosok kedua adalah Ustaz. Muhammad Zuhri Sulaiman, Lc selaku pendamping jenazah almarhumah Yusniati Malim Pardosi dari Kairo menuju Indonesia hingga ke kampung kelahirannya di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Baca juga: VIDEO Jenazah Yusniati Tiba di Kota Subulussalam, Dimakamkan di Pondok Daarur Rahmah
Sosok ketiga adalah Fadhil Rahmi senator dan senior IKAT Aceh yang berperan meloby pemerintah, sehingga mendapat dana dari Baznas dan OIAA hingga Baitul Mal Aceh untuk biaya pengobatan Yusniati saat dirawat di rumah sakit.
Selain itu, Fadhil Rahmi juga terus mengawal dan menggalang dana pemulangan jenazah almarhumah Yusniati Malim dari Kairo, Mesir hingga ke kampung halamannya.
Peran lainnya dari Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) secara organisasi yang memiliki andil dalam merawat dan menggalang pembiayaan Yusniati Malim mahasiswa asal Kota Subulussalam di Kairo, Mesir saat di Rumah Sakit hingga pemulangan jenazahnya ke Indonesia.
"Alhamdulillah sejak pertama kali menerima berita almarhumah dirawat di RS, IKAT melalui kafalah langsung berkoordinasi dengan KMA Mesir dalam hal penggalangan donasi untuk biaya pengobatan almarhumah," tulis IKAT dalam rilisnya yang diterima Serambinews.com Sabtu (15/4/2023) melalui perwakilan IKAT Kota Subulussalam, Ustaz Haji Rasyid Bancin.
Dikatakan, satu hari setelah ketua baru terpilih dalam sebuah mubes, dana yang terkumpul melalui IKAT ketika itu sebesar Rp. 33.125.000, dan langsung disalurkan melalui KMA Mesir.
Dana tersebut merupakan donasi dari keluarga besar IKAT serta masyarakat Aceh secara umum.
Kecuali itu, kata Ustaz Rasyid Bancin, ketua IKAT juga intens berkomunikasi dengan KMA mengenai perkembangan kesehatan almarhumah.
Lebih jauh disampaikan, IKAT juga dibantu oleh berbagai pihak, di antaranya senator dan senior IKAT Syech Fadhil Rahmi.

Baca juga: Selain Yusniati, Ini Dua Tokoh yang Dimakamkan di Bumi Wakaf Umat Daarurrahmah Sepadan
"Alhamdulillah follow up dari pertemuan dengan senator, Baitul Mal Aceh menanggung biaya pemulangan jenazah Sdri Yusniati," ungkap Ustaz Rasyid Bancin yang akrab disapa HRB
Bantuan lain dari Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia yang turut menyumbang biaya pengobatan almarhumah di RS sebesar 15 juta.
Kemudian dari Baznas dengan surat senator juga akan menyumbang sebesar Rp 25 juta.
"Ini semua tidak terlepas dari usaha senator Aceh, Ustaz Fadhil Rahmi dan IKAT Aceh," tambah Ustaz Rasyid Bancin yang juga Pimpinan Pondok Modern Daarur Rahmah Sapadan.
Anggota IKAT di Subulussalam, Haji Rasyid Bancin dinyatakan cukup aktif melakukan penggalangan untuk almarhumah, baik ketika berada di daerah atau di Arab Saudi.
Bantuan terhadap almarhumah kala dia masih dirawat di Rumah Sakit Kairo Mesir terus mengalir melalui open donasi yang dilakukan oleh KMA Mesir yang sangat terstruktur.
Proses pengeluaran jenazah dari bandara juga dibantu oleh perwakilan Pemerintah Aceh di Medan yang dikepalai oleh Ramli.
Baca juga: Haji Rasyid Bancin Sampaikan Alasan Yusniati Dimakamkan di Bumi Wakaf Pontren Daarurrahmah Sepadan
Menlu dan Dubes hingga Diplomat KBRI juga turut menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhumah.
Ustaz Rasyid menjelaskan jika informasi ini mereka sampaikan sebagai pertanggungjawaban kapada anggota IKAT, bukan bermaksud mengungkit-ungkit kebaikan.
Segenap pengurus menyampaikan ucapan terimakasih kepada anggota IKAT yang telah berkontribusi dalam pekerjaan mulia ini.
"Semoga Allah memberikan keberkahan kepada semua pihak yang telah mengulurkan tangan membantu almarhuman, baik yang terlihat atau tidak. Amin," demikian rilis Ketua IKAT melalui Ustaz Rasyid Bancin kepada Serambinews.com di Kota Subulussalam.
Jenazah tiba di Subulussalam
Jenazah Yusniati Malim Pardosi Binti Malim Pardosi telah tiba di Kota Subulussalam, Sabtu (15/4/2023) setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang 6 jam perjalanan.
Jenazah almarhumah Yusniati dibawa dari Bandara Kualanamo (KNO) Medan Sumatera Utara dengan ambulans jenis APV milik Lazismu Perserikatan Muhammadiyah Kota Subulussalam.
Jenazah almarhumah Yusniati sampai di Masjid Asilmi atau Masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila Kota Subulussalam Jalan Teuku Umar sekitar pukul 18.02 WIB.
Jenazah Yusniati Malim Pardosi Binti Malim Pardosi akhirnya tiba di tanah kelahirannya yakni di rumah orangtuanya di Desa Dah, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam Sabtu (15/4/2023)
Jenazah mahasiswi semester 8 Universitas Al Azhar Cairo Mesir itu dimakamkan tadi malam di Bumi Wakaf Ummat Pondok Modern Daarur Rahmah Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Pemakaman almarhumah Yusniati dilaksanakan usai shalat tarawih di desa setempat.
Sebelum dimakamkan, almarhumah akan kembali dishalatkan oleh masyarakat Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam selepas shalat tarawih.
Sebelumnya, almarhumah juga dishalatkan oleh warga Kota Subulussalam di Masjid Asilmi Jalan Teuku Umar dengan imam H Syamsir.
Pantauan Serambinews.com setiba di rumah orang tuanya, ratusan masyarakat tampak memadati lokasi termasuk warga dari luar kampung.
Suasana duka dan isak tangis hingga histeris meliputi rumah kelaurga almarhumah Yusniati yang meninggal dunia saat menempuh pendidikan di Cairo, Mesir akibat penyakit komplikasi.
Selama kuliah belum pernah pulang
Kesedihan semakin menguat lantaran almarhumah sejak berangkat dari kampung ke Cairo, Mesir belum pernah pulang ke kampung halaman.
Selama ini dia hanya berkomunikasi dengan keluarga via video call atau media komunikasi lainnya.
Sejatinya, Yusniati akan menuntaskan pendidikannya tahun ini dan menyandang gelar sarjana dari Timur Tengah.
Dia akan kembali ke kampung halaman untuk mengabdikan diri menyebarkan ilmu yang didapat dari Timur Tengah.
Yusniati juga menjadi andalan Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan karena merupakan alumni perdana mereka yang melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah.
Di keluarga, Yusniati Malim ini juga sosok penting karena meski merupakan anak ketiga, tapi perannya sangat besar sebagai penasihat, temasuk bagi kedua orang tuanya.
Empat tahun menempuh pendidikan di Kairo, Mesir kerinduan yang sangat mendalam cukup terasa bagi kedua orang tuanya Malim Sabar Pardosi dan Tawarati Kombih.
Rindu yang tak terbilang namun demi cita-cita dan masa depan sang anak ditahankan oleh sang ayah dan ibundanya.
Namun, takdir berkata lain, harapan untuk sang anak meraih gelar sarjana dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir kandas.
Karena, sang putri tercinta pulang ke kampung halaman dengan tubuh kaku tak bernyawa setelah wafat akibat didera penyakit paru-paru, gagal ginjal hingga komplikasinlainnya dalam berjuang menimba ilmu.
Hati orang tua mana yang tak hancur menyaksikan tubuh anaknya yang berangkat dalam keadaan sehat, namun pulang tanpa nyawa.
Bahkan saking remuknya batin orang tua Yusniati, sang ibunda Tawarati Kombih mengalami sakit atau drop dalam sebulan terakhir.
"Kami sangat terpukul, ibunya bahkan sakit dalam sebulan lebih ini akibat memikirkan kondisi putri kami yang kini telah meninggal dunia," ungkap Malin Sabar
Pupus sudah harapan besar Malim Sabar dan istrinya Tawarati Kombih untuk menyaksikan sang anak diwisuda menyandang gelar sarjana.
Yang ada, hanya menatap tubuh kaku sang putri tercinta di dalam peti keranda. Isak tangis menahan duka tak tertahankan dari keluarga ini.
Tak bisa jenguk saat sakit
Hal yang paling melukai hati Malim Sabar Pardosi dan istri adalah karena dia tak dapat menjenguk sang anak di kala kritis di Mesir.
Ini lantaran usaha mengurus visa tidak berhasil sehingga Malim Sabar dan isteri tidak dapat menjenguk sang putri di detik-detik akhir hayatnya.
Jenazah Yusniati tiba di Kota Subulussalam pukul 18.02 WIB setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang 6 jam perjalanan.
Sementara tiba ke rumah orang tuanya di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, sekitar pukul 19.30 WIB.
Jenazah almarhumah Yusniati dibawa dari Bandara Kualanamu (KNO) Medan Sumatera Utara dengan ambulans jenis APV milik Lazismu Perserikatan Muhammadiyah Kota Subulussalam.
Mayat almarhumah Yusniati sampai di Masjid Asilmi atau Masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila Kota Subulussalam Jalan Teuku Umar sekitar pukul 18.02 WIB.
Pantauan Serambinews.com, puluhan masyarakat antusias menanti kedatangan jenazah mahasiswi Kota Subulussalam yanh wafat saat menempuh pendidikan di Cairo Mesir, Selasa (11/4/2023) pukul 21.20 WIB tersebut. (*)
Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir
meninggal di Mesir
Yusniati Malim
Kairo
Mesir
Aceh
Subulussalam
Serambinews.com
IKAT
KMA
Ini Profil Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan Kota Subulusaalam, Lokasi Pemakaman Yusniati Malim |
![]() |
---|
Jenazah Yusniati Tiba di Bandara Kualanamu Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Kota Subulussalam |
![]() |
---|
Jenazah Almarhumah Yusniati Tiba di Jakarta, Ini Jadwal Selanjutnya Hingga Tiba di Kota Subulussalam |
![]() |
---|
Haji Rasyid Bancin Sampaikan Alasan Yusniati Dimakamkan di Bumi Wakaf Pontren Daarurrahmah Sepadan |
![]() |
---|
Mahasiswi Asal Subulussalam yang Meninggal di Mesir Sempat Minta Ayah Buatkan Kamar Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.