Luar Negeri

Hari Kedua Pertempuran di Sudan Tentara vs Pasukan Paramiliter, Puluhan Orang Tewas dan 600 Terluka

Sedikitnya 56 orang telah tewas dan hampir 600 lainnya terluka dalam bentrokan tersebut, menurut Komite Sentral Dokter Sudan.

Editor: Faisal Zamzami
Twitter
Baku tembak antara pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan angkatan militer negara di Afrika Utara itu pecah pada Sabtu (15/4/20123) yang diwarnai pembakaran 2 pesawat di bandara . 

"Bukan kami yang melakukan ini. Kami membela diri. Kami minta maaf dan kami mengatakan kepada rakyat Sudan bahwa krisis ini akan berakhir, dan Sudan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan ini akan menjadi pelajaran untuk dipelajari di masa depan,” ungkapnya.

Dagalo menuduh tentara Sudan melanggar gencatan senjata kemanusiaan sementara yang ditengahi oleh PBB pada Minggu malam.

"Kami diserang dari segala arah," kata Dagalo.

“Kami berhenti bertempur dan pihak lain tidak, yang membuat kami berada dalam posisi sulit, dan kami harus terus bertempur untuk mempertahankan diri," imbuhnya.

Dagalo juga berspekulasi bahwa Burhan telah kehilangan kendali atas militernya, dengan mengatakan "mereka (pasukan militef Sudan) sepertinya tidak mendengarkannya”.

Naiknya Dagalo ke tampuk kekuasaan dimulai ketika ia menjadi pemimpin pasukan Janjaweed Sudan yang terkenal kejam, yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dalam konflik Darfur pada awal 2000-an.

Kelompok tersebut menewaskan sedikitnya 118 orang dalam protes pro-demokrasi pada Juni 2019 setelah tentara menembaki demonstrasi damai.

Dia dan Burhan berperan penting dalam penggulingan Presiden Omar al-Bashir pada 2019, tetapi sejak itu mereka terjebak dalam perebutan kekuasaan, dengan ketegangan mengenai integrasi RSF ke dalam militer.

Baca juga: 14 Orang Tewas akibat Bentrokan Antar Suku Meletus di Darfur Sudan

Alarm Perang Saudara

Mantan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok memperingatkan akan terjadinya perang saudara dan menyerukan negosiasi segera.

"Perang ini harus dihentikan hari ini, perdamaian adalah satu-satunya pilihan untuk menghindari tergelincir ke dalam perang saudara," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di Abu Dhabi pada Minggu.

Amerika Serikat dan PBB juga menyerukan diakhirinya pertempuran.

Para pemimpin Afrika mengadakan pertemuan darurat pada Minggu untuk menanggapi situasi ini.

Tetangga Sudan, Mesir dan Sudan Selatan, telah menawarkan diri untuk menjadi penengah.

Misi politik PBB di Sudan mengatakan bahwa kedua faksi yang bertikai di negara tersebut telah menyetujui sebuah "proposal" meskipun belum jelas apa isinya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved