Ramadhan 2023

Sudah Berkali Tamat Puasa Tapi Masih Suudzan, Menebar Fitnah, Pemarah, Apa yang Salah ?

Untuk menjawab hal tersebut, perlu perenungan dan terlebih dahulu menjawab pertanyaan, puasa itu kewajiban atau kebutuhan ?

Editor: Agus Ramadhan
FOR SERAMBINEWS.COM
H. Hasanuddin, M.Ed (Tu Sudan) 

Kalau orang yang sudah mandi tapi badannya masih kotor dan bau, apa berarti tidak perlu mandi, atau cara mandinya yang mungkin salah?

Jadi kalau ada orang sudah puasa tapi masih berperangai buruk, atau belum bertaqwa.

Boleh jadi kalbunya belum berhasil menangkap pesan makna puasa.

Kalau puasa hanya dilakukan dengan cara menahan lapar dan dahaga, mungkinkah kita lalu tak bergunjing, kemudian menjadi orang yang sabar, rendah hati, tidak zhalim?

Perilaku atau akhlaq manusia bukan lahir dari mengasah perut semata. Melainkan dari mengasah kalbu.

Bila puasa yang dilakukan tak mencapai sasaran, bukan lantaran ajarannya yang salah, tapi pelaksanaannya yang tidak tepat.

Sangatlah tidak mungkin Allah memberikan ajaran yang salah.

Manusia dan jin diciptakan, tak lain untuk beribadah, atau mengabdi kepada Sang Pencipta.

Itulah orbit manusia, hakekatnya harus mengabdi atau beribadah kepada Allah.

Maka resep puasa agar mencapai sasaran adalah selalu berada pada orbitnya yaitu mengabdi kepada Allah .

Yaitu mempuasakan kehendak diri dan hanya menjalankan kehendak Allah.

Mari kita mempuasakan kehendak diri, ganti berpuasa dengan kehendak Allah .

Bila dihina menjadi marah, itu kehendak diri. Ganti dengan kehendak Allah yaitu dihina dengan tetap bersabar .

Bila ketemu teman bergunjing, itu kehendak diri, ganti dengan kehendak Allah, menghindari ghibah dan fitnah .

Bila mendapat musibah berkeluh kesah, itu kehendak diri. Ganti dengan kehendak Allah tetap bersyukur, karena ketetapan Allah itu selalu baik dan ada hikmahnya .

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved