Ketahanan Pangan

Pembelian Beras Minggu Terakhir Puasa Melonjak, Terutama untuk Zakat Fitrah

Makanya untuk ketahanan pangan nasional, Bulog Pusat terus memasokkan beras impor ke dalam negeri, untuk pemenuhan kebutuhan stabilisasi 

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/HERIANTO
Stok beras kualitas medium di Pasar Induk Lambaro Aceh Besar, masih banyak, tapi harganya tinggi. Minggu (2/5). 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kalangan pedagang beras di Pasar Induk Lambaro Aceh Besar, Pasar Al Mahirah Lamdingin dan Pasar Peunayong menyatakan, daya beli beras masyarakat di Kota bada Aceh dan Aceh Besar, pada minggu terakhir puasa Ramadhan 1444 Hijriah ini,  melonjak cukup tinggi.

“Sejak memasuki puasa ke 25 sampai hari ke 27 ini, penjualan beras per harinya mencapai antara 200 – 300 sak, pada minggu lalu masih berkisar 100 sak per hari, minggu ini meningkat 100 – 200 persen ” kata seorang grosir beras di Pasar Peunayong, Hendra kepada Serambinews.com, Selasa (18/4/2023) ketika dimintai penjelasannya terkait melonjaknya permintaan beras pada minggu terakhir bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

Ia mengatakan, harga beras sampai minggu keempat bulan April ini, masih relatif stabil. Beras kualitas premium dijual Rp 11.500/Kg dan beras kualitas premium Rp 12.300/Kg dan beras kualitas super premium Rp 12.700 – Rp 13.000/Kg.

Tak Pernah Umumkan Pernikahan ke Publik, Billy Syahputra Tiba-tiba Umumkan Kelahiran Anak Pertama

Melonjaknya permintaan beras dari masyarakat pada minggu keempat bulan April ini, ungkap Hendra, terkait pembayaran zakat fitrah dalam bentuk beras. Sebagian besar masyarakat gampong di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, mereka lebih suka membayar zakat fitrah diri dan keluarganya yang melaksanakan puasa degan beras, bukan dengan uang.

Karena itu, pada minggu ini sudah masuk waktunya untuk membayar zakat fitrah puasa, kata Hendra, masyarakat membeli beras ke pasar untuk membayar zakat fitrah diri dan keluarganya dengan beras. Kualitas beras yang digunakan untuk bayar zakat fitrah, sesuai kualitas beras yang dimakannya.

Jika ia mengonsumsi beras kualitas medium, maka zakat fitrah yang dibayarkannya di Masjid Gampong, beras kualitas medium. Begitu juga bagi masyarakat yang mengonsumsi beras kualitas premium dan super premium, bayar zakat fitrahnya dengan beras kualitas premium dan super premium.

Berat beras untuk zakat fitrah per orang, yang ditetapkan MPU sebut Hendra, sekitar 2,8 Kg. Bila satu keluarga ada 5 orang, jumlahnya mencapai 14 Kg, maka ia akan membeli beras kemasan isi 15 Kg, untuk membayar zakat fitrah keluarganya yang berjumlah 5 orang.

Sudah Bayar Rp 300 Ribu ke Wanita Open BO, Pemuda Ini Justru Berujung ke Kantor Polisi, Ini Kisahnya

Hendra menjelaskan, stok beras saat ini di tingkat pedagang beras, cukup banyak, hampir 20 ton lebih/pedagang beras. Hal ini disebabkan, di beberapa daerah sedang panen, termasuk sebagian Aceh Besar, sudah ada yang panen padi baru.

Hendra memperkirakan, setelah lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, harga beras akan melonjak kembali. Alasannya, hasil panen padi pada musim tanam rendeng 2023 ini, belum begitu banyak, sedangkan permintaan gabah kering panen dan gabah kering giling dari pabrik penggilingan padi lokal dan luar Aceh cukup tinggi.

Meski Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menaikkan harga gabah dan beli beras untuk Bulog, menurut Hendra, target pengadaan beras lokal di Aceh tahun ini sekitar 12.000 ton, dapat dipastikan tidak akan tercapai, dan Perum Bulog Kanwil Aceh, pasti akan mengimpor beras lagi dari luar negeri, terutama dari Thailand, karena mutu beras medium dan premiumnya sangat bagus.

Pimpinan Perum Kanwil Bulog Aceh, Irsan Nasution yang dimintai keterangannya terkait penyaluran beras ke pasar untuk stabilisasi harga beras mengatakan, dari Januari – April 2023 ini, jumlahnya sudah melampaui di atas 14.431ton. Ini merupakan jumlah yang sangat besar.

Irsan menyebutkan, realisasi pengadaan beras lokal di Aceh untuk stok pangan nasional di daerah masih sangat rendah baru 2.800 ton, dari target yang direncanakan 12.000 ton.

Perum Kanwil Bulog Aceh pada akhir bulan ini, atau awal bulan depan, katanya, bakal menerima beras impor lagi dari Thailand sebanyak 12.000 ton. Beras impor itu, harus dipasok ke Aceh, karena pengeluaran beras program SPHP, cukup besar, sedangkan realisasi pengadaan beras lokalnya untuk stok pangan nasional di Aceh masih rendah.

Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah yang dimintai tanggapannya terkait masuknya beras impor ke Aceh mengatakan, tidak akan mempengaruhi harga gabah dan beras petani. Buktinya daerah ini sudah tiga kali masuk beras impor dari Thailand dan Vietnam sebanyak 15.000 ton lebih, tapi harga beli gabah petani dan beras di penggilingan tetap saja di atas harga beli yang telah ditetapkan pemerintah. Ini terbukti, pada tahun ini, Bapanas sudah menaikkan harga beli gabah petani, tapi harga jual gabah petani masih tetap di atas harga beli gabah dan beras petani.

Harga beli gabah Bulog Rp 5.300 menjadi Rp 6.300/Kg dan beras dari Rp 8.300/Kg menjadi Rp 9.950/Kg. Sementara harga jual beras di tingkat penggilingan sudah mencapai Rp 11.000 – Rp 12.000 lebih/Kg.  

Makanya untuk ketahanan pangan nasional, Bulog Pusat terus memasokkan beras impor ke dalam negeri, untuk pemenuhan kebutuhan stabilisasi  harga dan pasokan beras ke pasar melalui program SPHP dan lainnya.

”Ini dilakukan, karena harga beras medium di pasar sudah mencapai Rp 11.500/Kg dan beras premium serta super premium antara  Rp 12.300 – Rp 13.000/Kg," pungkas Cut Huzaimah.(*) 

Tak Pernah Umumkan Pernikahan ke Publik, Billy Syahputra Tiba-tiba Umumkan Kelahiran Anak Pertama

Taiwan Beli Ratusan Rudal Harpoon AS, Siap Hadapi China, Ini Kehebatannya dan Dioperasikan 32 Negara

Pemkab Aceh Tamiang Terima Dividen Bank Aceh Rp 4,8 Miliar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved