Idul Fitri 1444 H

Tarekat Naqsyabandiyah dan Tarekat Syattariyah Aceh Lebaran Idul Fitri Hari Ini

Tarekat Naqsyabandiyah dan Tarekat Syattariyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 lebih awal dari organisasi Islam di Indonesia lainnya

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Dok Foto Yulham
Foto pendukung - Pengikut Abu Peuleukung (Tarekat Syattariyah Aceh) shalat Idul Fitri di Nagan Raya, Rabu (12/5/2021). 

Adapun kriteria MABIMS yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Arab Saudi dan UEA Kemungkinan Lebaran pada Sabtu

Dilansir dari Al-Arabiya, Rabu (19/4/2023), menurut para astronom di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Hari Raya Idul Fitri 2023 diperkirakan jatuh pada Sabtu, karena hilal Syawal diperkirakan akan terlihat dengan mata telanjang pada Jumat (21/4/2023) malam.

Secara perhitungan, hilal Syawal akan muncul di langit pada Kamis (20/4/2023) malam, tetapi tidak akan disinari oleh matahari dan akan sulit dilihat tanpa peralatan khusus, kata Majid Abu Zahra dari Jeddah Astronomical Society.

“Bulan akan sangat mudah dilihat dengan mata telanjang jika langit cerah pada Jumat malam,” jelas Abu Zahra.

Namun, pemerintah bisa menentukan pada Jumat sebagai awal Idul Fitri jika penampakan hilal pada Kamis dilihat oleh para saksi.

Mahkamah Agung Arab Saudi sebelumnya telah meminta orang-orang di Kerajaan untuk mencoba melihat bulan yang menandakan akhir Ramadhan pada Kamis malam.

Pusat Astronomi Internasional Abu Dhabi menyatakan bahwa bulan tidak akan terlihat dari mana pun di dunia Islam pada hari Kamis, selain dari bagian Afrika Barat jika teleskop digunakan dan cuacanya cerah.

Meskipun kondisi astronomis menunjukkan bahwa bulan tidak dapat terlihat pada Kamis malam, ada kemungkinan pejabat masih menerima kesaksian dari pengamat.

Oleh karena itu, Idul Fitri masih dapat dimulai pada hari Jumat, tambah Pusat Astronomi Internasional Abu Dhabi.

Disebutkan bahwa ada beberapa kejadian di masa lalu ketika Idul Fitri dimulai pada hari tertentu di mana secara ilmiah tidak mungkin untuk melihat bulan Syawal.

Anomali astronomi juga akan terjadi bersamaan dengan bulan Syawal, saat ia melintas di antara matahari dan bumi untuk menciptakan 'gerhana hibrida' langka yang akan terlihat dari belahan bumi selatan termasuk Australia dan Indonesia pada Kamis. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved