Breaking News

Berita Subulussalam

Warga Subulussalam Meninggal Disambar Petir, Begini Saran Dokter Terkait Penanganan Korban Petir

Manjang Bin Mahdi, pria berusia sekitar 25 tahun meninggal dunia akibat disambar petir, Sabtu (22/4/2023) di Desa Batu Napal Subulussalam

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Dr H Sarifin Usman Kombih, Pembina Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Subulussalam 

Dalam wawancara dengan dr. Sarifin mengatakan, Kota Subulussalam merupakan daerah rawan petir bahkan kerap menimbulkan korban.

Dalam hal ini, dr. Sarifin mengatakan penanganan sementara korban petir atau pertolongan pertama yang selama ini lazim dilakukan dengan cara melumuri tubuh korban menggunakan tanah basah atau lumpur.

Namun secara medis, menurut Sarifin belum ada bukti ilmiah melumuri tubuh korban petir dengan lumpur.

Untuk itu, Sarifin menyarankan apabila ada korban kena petir segeralah bawa ke Pusat Pelayanan Kesehatan (baik RSUD ataupun Puskesmas). 

Baca juga: Shalat Idul Fitri Perdana di Masjid Giok Nagan Raya, Khatib Ajak Saling Memaafkan

Sarifin berharap jangan lagi ada istilah ditanam dulu, dilumpur karena sampai saat ini belum ada bukti bahwa korban kena petir akan menjadi lebih baik setelah ditanam lumpur.

Malah menurut Sarifin sebenarnya sangat membahayakan kalau korban kena petir sampai luka dan ditanam dilumpur maka dapat menyebabkan infeksi dan waktu terbuang sia-sia.

Padahal menurutnya waktu sangat penting digunakan untuk membawa korban ke pelayanan kesehatan untuk ditangani secara benar oleh petugas kesehatan.

Dikatakan, jika kondisi korban kena petir itu tidak sadar, sakit pada area dada, kesulitan bernafas, sakit leher ataupun punggung serta ada tanda-tanda patah tulang dan luka bakar.

Maka mintalah bantuan ambulans (PSC Subulussalam) untuk membawanya ke RSUD atau Puskesmas.

”Jangan sampai gegara ditanam dalam lumpur membuat korban kritis menjadi terlambat ditangani secara medis,” ujar Sarifin

Sementara untuk upaya pencegahan, mantan Direktur RSUD Kota Subulussalam ini menyarakankan kepada warga untuk menghindari ruang terbuka, area-area yang tinggi, berada di dalam kolam.

"Kemudian tidak berlindung di bawah pohon dan menjauhi tiang listrik atau menara yang tinggi. Kalau di dalam rumah, " kata Sarifin.

Dia juga menyarankan segera matikan listrik atau barang elektronik, tutup semua pintu dan jendela dan jangan berdiri/duduk di dekat pintu atau jendela.

Baca juga: BMKG: Aceh Masuk Masa Peralihan, Petir akan Sering Terjadi dalam Beberapa Hari ke Depan

“Gunakan sandal/sepatu berbahan karet dan pakailah pakaian yang kering,” kata kepala Puskesmas Penanggalan ini

Terakhir, Sarifin mengingatkan warga menghindari menggunakan atau berinteraksi dengan benda yang terbuat dari logam dan kayu karena sangat berbahaya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved