Info Singkil

Marthunis Jadi Khatib Idul Fitri di Masjid Agung Nurul Makmur Aceh Singkil, Ini Isi Khutbahnya

Politisi yang jujur tidak akan menerima suap dan memberikan suap, demi keuntungan sesaat atau agar busa terpilih menjadi pejabat publik.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Dok Humas
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Marthunis jadi khatib Idul Fitri 1444 Hijriah di masjid Agung Nurul Makmur, Sabtu (21/4/2023). 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Marthunis ST DEA, jadi khatib shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Agung Nurul Makmur, Sabtu (21/4/2023).

Khutbahnya mengambil tema Idul Fitri 1444 Hijriah sebagai inagurasi atau titik awal keberkahan Aceh Singkil.

Marthunis dalam khutbahnya antara lain menyebutkan selama puasa Ramadhan umat Islam digembleng dengan keikhlasan dan merasa diawasi oleh Allah. 

"Bayangkan meskipun kita haus dan lapar saat cuaca terik tetap memilih untuk tidak meneguk air atau makan meski kesempatan untuk melakukan itu terbuka lebar di rumah atau di kamar tanpa ada orang tahu. Namun kita tetap yakin meskipun manusia tidak ada yang tahu, sesungguhnya Allah Maha Tahu dan kita merasa malu apabila kita membatalkan puasa secara tidak benar atau hak," ujarnya.

Perasaan ikhlas dan diawasi oleh Allah yang diperaktekan selama sebulan penuh menurut Marthunis, harus dilanjutkan pada bulan-bulan setelah Ramadhan. 

Ia lantas mengulas sifat ikhlas dan merasa diawasi oleh Allah sesui profesi keseharian rakyatnya.

Pertama bila seorang ASN merasa diawasi Allah saat merumuskan kebijakan dan mengelola anggaran negara. Maka dipastikan tidak ada korupsi, kolusi dan nepotisme. Alhasil birokrasi akan menjadi bersih, melayani, amanah dan adil.

Selanjutnya pedagang dapat bersifat jujur dalam transaksi perdagangan dan menghindari kecurangan hanya karena menginginkan keuntungan sesaat. 

Seorang yang jujur mengatakan hal yang sebenarnya tentang kondisi ekonomi dalam survei bantuan Pemerintah. Lalu memastikan orang miskin paling berhak menerima bantuan. 

Berikutnya prilaku sehari-hari orang jujur dan merasa diawasi Allah adalah tidak membuang sampah sembarangan, mengotori lingkungan dan berbuat kerusakan. 

Seorang pelajar tidak nyontek pada saat ujian, hanya karena ingin mendapat nilai baik tanpa mau belajar. 

Lalu pemilih dan/atau politisi tidak menerima suap dan memberikan suap hanya demi keuntungan sesaat dan terpilih menjadi pejabat publik. Sehingga tercipta Pemilu yang bersih dan nantinya menghasilkan pemimpin adil.

"Perasaan ikhlas dan diawasi oleh Allah ini sesungguhnya merupakan definisi ihsan," kata Marthunis.

Selanjutnya Marthunis dalam khutbahnya menggambarkan kondisi kekinian Aceh Singkil. 

Saat ini sebutnya, kondisi Aceh Singkil, memerlukan perbaikan di semua aspek pembangunan. Aceh Singkil, masih menjadi Kabupaten termiskin di Aceh, pendapatan per kapita juga rendah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved