Berita Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Terus Pacu Turunkan Angka Stunting

“Untuk itu, kami juga mengharapkan dukungan dari 604 keuchik di Aceh Besar, sehingga program penurunan stunting ini akan lebih cepat terealisasi,”

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Sekdakab Aceh Besar Drs Sulaimi MSi membuka Diseminasi Data Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting di Kabupaten Aceh Besar di Aula Dekranasda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Jumat (28/4/2023). 

Laporan Indra Wijaya | Jantho

SERAMBINEWS.COM, JANTHO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar yang diwakili Sekdakab Aceh Besar Drs Sulaimi MSi mengatakan, saat ini Pemkab  Aceh Besar bersama seluruh OPD, para camat hingga seluruh keuchik di 604 gampong  dalam wilayah Aceh Besar akan terus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting.

Dalam kaitan itu diharapkan dukungan aktif dari semua pihak, sehingga program nasional yang sudah diprogramkan oleh Presiden Joko Widodo ini akan mencapai hasil maksimal. 

Sekdakab Aceh Besar Sulaimi yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Aceh Besar mengatakan, saat ini percepatan penurunan stunting telah menjadi program prioritas dan kegiatan di lintas sektor, lintas kementerian, lembaga dan lintas tingkat pemerintahan, mulai pemerintah pusat sampai ke pemerintah gampong. 

Demikian pula halnya dalam perencanaan dan penganggaran. Ia mengatakan,  program untuk percepatan dan penurunan stunting ini telah dianggarkan melalui anggaran lintas sektor, lintas kementerian, lembaga dan lintas tingkat pemerintahan dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah gampong.

Baca juga: Tiket Habis, Ratusan Penumpang Kapal Aceh Hebat 1 Rute Sinabang-Calang Gagal Berangkat

Sebagai contoh, sudah ada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023 mengamanatkan juga bahwa terdapat beberapa kegiatan percepatan penurunan stunting yang dapat didanai melalui Dana Desa atau APBDes seperti pemberian makanan tambahan (PMT). 

“Untuk itu, kami juga mengharapkan dukungan dari 604 keuchik di Aceh Besar, sehingga program penurunan stunting ini akan lebih cepat terealisasi,” kata Sulaimi, Sabtu (29/4/2023).

Saat ini semua pihak diiminta  untuk selalu melakukan kolaborasi, koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas. Demi untuk  mewujudkan konvergensi dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Aceh Besar.

“Pemkab Aceh Besar menyampaikan ucapan terima kasih kepada BKKBN Provinsi Aceh yang telah memfasilitasi kegiatan ini dan kepada peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga akan bermanfaat dalam mewujudkan percepatan penurunan stunting di Aceh Besar,” ujarnya.
 
Dikatakannya, ketersedian sumber daya manusia yang melakukan pelayanan dan pendampingan untuk pencegahan stunting dan percepatan penurunan angka stunting juga sangat penting. 

Baca juga: Polisi di Nagan Raya Selidiki Kasus Ikan Mati di Krueng Nagan

Beberapa tenaga tersebut adalah tenaga medis, tenaga gizi, guru, penyuluh agama, Penyuluh Keluarga Berencana, Kader Posyandu, Kader Pembangunan Masyarakat (KPM), Kader PKK, Kader Keluarga Berencana dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK, dan Kader KB.  

Di Kabupaten Aceh Besar sendiri, terdapat 604 gampong. Berarti 604 TPK dengan anggotanya sebanyak 1. 812 orang yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Aceh Besar

Sebagai dasar dalam melakukan Gerakan Bersama ini, juga harus memiliki data base yang akurat, update, dan real time.

Oleh sebab itu kita harus memberikan perhatian yang lebih besar terhadap penyediaan data ini, karena penyediaan data ini melibatkan banyak pihak. 

Sebagai upaya untuk melakukan pencegahan terhadap lahirnya anak dalam kondisi stunting, maka  harus memetakan kondisi keluarga dan masyarakat, sehingga terhindar dari faktor-faktor yang menyebabkan  terjadi kelahiran anak yang berisiko stunting. 

"Faktor-faktor tersebut seperti kondisi sanitasi, ketersediaan air bersih dan terlalu cepat berumahtangga. Data tersebut dikumpulkan melalui kegiatan pendataan keluarga yang dilakukan setiap tahunnya oleh para kader," pungkasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved