Internasional

Drone Ukraina Serang Fasilitas Penyimpanan Bahan Bakar Rusia di Krimea

serangan pesawat tak berawak Ukraina yang mengakibatkan fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia di pelabuhan Krimea Sevastopol terbakar

Editor: Muhammad Hadi
AFP
Pada Sabtu (29/4/2023) pagi, terjadi serangan pesawat tak berawak Ukraina yang mengakibatkan fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia di pelabuhan Krimea Sevastopol terbakar dan menyebarkan asap hitam besar ke langit. FOTO Asap hitam mengepul dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak kunci Kerch jembatan dibangun sebagai satu-satunya penghubung darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. - Insiden ledakan dahsyat di jembatan penghubung Krimea dengan Rusia memicu reaksi dari pemerintah Kyiv. 

para pemimpin Ukraina mengatakan bahwa mereka akan melakukan segala yang mereka bisa untuk mempertahankan wilayah mereka dan meminta dukungan dari komunitas internasional.

SERAMBINEWS.COM - Ukraina dan Rusia masih saling serang dalam konflik yang belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Baik pasukan Rusia dan Ukraina masih intensif melakukan serangan untuk melumpuhkan kekuatan lawannya.

Insiden terbaru adalah serangan drone Ukraina yang menargetkan fasilitas milik Rusia di Krimea.

Pada Sabtu (29/4/2023) pagi, terjadi serangan pesawat tak berawak Ukraina yang mengakibatkan fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia di pelabuhan Krimea Sevastopol terbakar dan menyebarkan asap hitam besar ke langit. 

Baca juga: Rusia Kerahkan Tank Tempur Baru T-14 Armata Ke Medan Perang di Ukraina

Gubernur kota yang dilantik Moskow menyalahkan Ukraina dan menyatakan bahwa api telah dipadamkan sebelum bencana terjadi.

Namun, seorang pejabat intelijen militer Ukraina melaporkan bahwa lebih dari 10 tank produk minyak dengan kapasitas sekitar 40.000 ton yang dimaksudkan untuk digunakan oleh Armada Laut Hitam Rusia telah hancur dalam serangan tersebut.

Serangan ini terjadi ketika Ukraina bersiap untuk serangan balasan yang telah lama dijanjikan untuk mendorong pasukan Rusia kembali dari wilayah yang mereka rebut sejak menginvasi pada Februari 2022. 

Ukraina mengklaim kendali atas semua wilayah hukumnya, termasuk Krimea, sebagai syarat utama untuk setiap kesepakatan damai.

Namun, pasukan Rusia telah menduduki semenanjung itu sejak tahun 2014.

Baca juga: Tiga Pilot Angkatan Darat AS Tewas Akibat Dua Helikopter Apache Bertabrakan

Moskow menuduh Kyiv telah mengirim gelombang drone udara dan laut untuk menyerang Krimea.

Gubernur Sevastopol mengatakan bahwa hanya satu drone yang menghantam tangki minyak.

Pejabat Ukraina tidak mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di situs militer di Krimea, meskipun terkadang mereka merayakannya menggunakan bahasa halus.

Sebaliknya, Andriy Yusov, seorang pejabat militer Ukraina, mengatakan kepada RBC bahwa ledakan tersebut adalah "hukuman Tuhan" atas serangan Rusia di kota Uman, Ukraina, pada hari Jumat yang menewaskan 23 orang. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan bahwa Kyiv akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Uman dimintai pertanggungjawaban sesegera mungkin.

Baca juga: Utang Pemerintah Jadi Rp 7.879 Triliun, Ekonom: Sulit Dihindari Harus Berurusan Dengan Bunga Utang

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved