Internasional
Drone Ukraina Serang Fasilitas Penyimpanan Bahan Bakar Rusia di Krimea
serangan pesawat tak berawak Ukraina yang mengakibatkan fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia di pelabuhan Krimea Sevastopol terbakar
para pemimpin Ukraina mengatakan bahwa mereka akan melakukan segala yang mereka bisa untuk mempertahankan wilayah mereka dan meminta dukungan dari komunitas internasional.
SERAMBINEWS.COM - Ukraina dan Rusia masih saling serang dalam konflik yang belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Baik pasukan Rusia dan Ukraina masih intensif melakukan serangan untuk melumpuhkan kekuatan lawannya.
Insiden terbaru adalah serangan drone Ukraina yang menargetkan fasilitas milik Rusia di Krimea.
Pada Sabtu (29/4/2023) pagi, terjadi serangan pesawat tak berawak Ukraina yang mengakibatkan fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia di pelabuhan Krimea Sevastopol terbakar dan menyebarkan asap hitam besar ke langit.
Baca juga: Rusia Kerahkan Tank Tempur Baru T-14 Armata Ke Medan Perang di Ukraina
Gubernur kota yang dilantik Moskow menyalahkan Ukraina dan menyatakan bahwa api telah dipadamkan sebelum bencana terjadi.
Namun, seorang pejabat intelijen militer Ukraina melaporkan bahwa lebih dari 10 tank produk minyak dengan kapasitas sekitar 40.000 ton yang dimaksudkan untuk digunakan oleh Armada Laut Hitam Rusia telah hancur dalam serangan tersebut.
Serangan ini terjadi ketika Ukraina bersiap untuk serangan balasan yang telah lama dijanjikan untuk mendorong pasukan Rusia kembali dari wilayah yang mereka rebut sejak menginvasi pada Februari 2022.
Ukraina mengklaim kendali atas semua wilayah hukumnya, termasuk Krimea, sebagai syarat utama untuk setiap kesepakatan damai.
Namun, pasukan Rusia telah menduduki semenanjung itu sejak tahun 2014.
Baca juga: Tiga Pilot Angkatan Darat AS Tewas Akibat Dua Helikopter Apache Bertabrakan
Moskow menuduh Kyiv telah mengirim gelombang drone udara dan laut untuk menyerang Krimea.
Gubernur Sevastopol mengatakan bahwa hanya satu drone yang menghantam tangki minyak.
Pejabat Ukraina tidak mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di situs militer di Krimea, meskipun terkadang mereka merayakannya menggunakan bahasa halus.
Sebaliknya, Andriy Yusov, seorang pejabat militer Ukraina, mengatakan kepada RBC bahwa ledakan tersebut adalah "hukuman Tuhan" atas serangan Rusia di kota Uman, Ukraina, pada hari Jumat yang menewaskan 23 orang.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan bahwa Kyiv akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Uman dimintai pertanggungjawaban sesegera mungkin.
Baca juga: Utang Pemerintah Jadi Rp 7.879 Triliun, Ekonom: Sulit Dihindari Harus Berurusan Dengan Bunga Utang
Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.