Bisnis StartUp
Rasio Kewirausahaan Negara Maju 10-12 Persen, Begini Cara Bikin StartUp Buat Founder Muda
Rasio kewirausahaan negara maju capai 10-12 persen, begini cara bikin startup buat kamu founder muda yang ingin jadi entrepreneur.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
Hanya saja, startup dikaitkan-kaitkan dengan teknologi dan kebaruan produk, supaya membedakan dengan UMKM atau usaha kecil lainnya.
Lalu bila ingin membuat startup, apa saja yang mesti dipersiapkan para calon founder muda atau pendirinya? Serambinews.com merangkumnya sebagai berikut:
1. Ide bisnis inovatif
Membuat startup harus didasari pada ide bisnis yang inovatif, memiliki nilai kebaruan dan punya nilai manfaat bagi banyak orang.
Kunci sukses paling fundamental dalam sebuah startup hanya ada dua yakni bisa menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan orang-orang.
Selanjutnya, sebuah startup bersifat orisinil dan tidak menjiplak perusahaan lain, baik dari segi produk maupun pelayanan kepada konsumen.
Baca juga: Tips Menabung Paling Mudah: Pelajar, Freelancer Milenial sampai Karyawan UMR Boleh Coba
Baca juga: Cek Sekarang! Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam dan Harga Emas Antam, Senin 1 Mei 2023
Nilai keunikan dan efisiensi yang ditawarkan untuk kemudahan hidup orang banyak merupakan keniscayaan dari sebuah startup.
Contoh paling dekat yakni lahirnya Gojek, Tokopedia, Traveloka dan sebagainya.
Bila Gojek didasari oleh sulitnya menemukan akang ojek di tempat-tempat tertentu, harga yang tidak terstandarisasi, penumpukan terjadi di beberapa pangkalan yang menyebabkan ketidakmerataan, Gojek hadir mempermudah semua itu.
Mirip dengan Gojek, Tokopedia berusaha mudahkan para pedagang memasarkan produknya melewati batasan ruang dan efisiensi waktu serta transaksi yang harus tatap muka layaknya perdagangan model konvensional.
Hal-hal seperti ini sangat diharapkan dari lahirnya sebuah startup, yakni menawarkan penyelesain masalah dan pemenuhan kebutuhan orang banyak.
Meski demikian, sebuah startup harus terukur, teruji, dan empiris (masuk akal) agar tidak menjadi angan-angan belaka, apalagi sampai menyebabkan kerugian dalam jumlah yang besar.
Banyak yang mengira membuat startup sebagai keren-kerenan karena melahirkan anak-anak muda kaya dengan cara instan dan sukses di usia yang masih belia.
Padahal faktanya, lebih dari 90 persen startup gagal pada tahun pertama, bahkan bisa lebih cepat dari itu.
Baca juga: Dugaan Keluarga soal Kematian Kasat Narkoba Polres Jaktim: Sudah Didor Duluan
Bayangkan startup- startup lokal Indonesia yang kini meraih titel sukses di kancah global seperti Gojek, Tokopedia hingga Traveloka, mereka butuh sekitar 10 tahun untuk mencapai di titik itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.