Anak yang Dibunuh Ayah Kandung Baru Pulang dari Ponpes, Tulis Surat Perpisahan Sebelum Meninggal

Setelah membunuh anaknya, pelaku sempat meninggalkan rumah kontrakan kemudian menyerahkan diri ke Mapolsek Tandes di Surabaya.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH
Bapak pelaku pembunuhan terhadap anak kandungnya di rumah kontrakan di Desa Putat lor, Kecamatan Menganti, Gresik, ketika diamankan di Mapolres Gresik, Jawa Timur. 

Kini Dodik hanya bisa meratapi jenazah cucunya yang telah meregang nyawa.

Ia tak henti-hentinya mengutuk dan mengumpat anak dan menantunya yang dia nilai sudah kehilangan akal.

 
Dodik bahkan menyebut bahwa anak dan menantunya itu merupakan pecandu narkoba.

"Pasangan gila, dua-duanya suka pakai narkoba," kata Dodik dengan nada kesal.

Di sisi lain, Yani beberapa kali memukuli kakinya sendiri sebagai tanda betapa ia kehilangan Z.

Yani dan Dodik pun senada, ingin agar tersangka dihukum mati.

Kini Afan telah mendekam di balik penjara.

Sementara itu, istrinya masih belum diketahui keberadaannya.

Baca juga: Fakta Baru Ayah Bunuh Anak Kandung di Gresik, Polisi Temukan Gambar Bertuliskan Selamat Tinggal

Kronologi

Kejadian bermula pada Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB, korban yang masih kelas 2 sekolah dasar (SD) itu tidur dengan posisi tertelungkup di kamarnya.

Korban kemudian ditusuk berkali-kali oleh pelaku dengan menggunakan pisau dapur berukuran 30 sentimeter.

Z meninggal dengan 21 luka tusukan termasuk yang menembus ke jantung. 

"Ada 21 bekas tusukan pisau dapur, semuanya di bagian punggung korban. Ada tusukan yang mengenai hingga menembus jantung," kata Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra, Sabtu (29/4), dikutip dari Kompas.com.

Setelah membunuh anaknya, Afan sempat meninggalkan rumah kontrakan itu kemudian menyerahkan diri ke Mapolsek Tandes di Surabaya. 

Terungkapnya pembunuhan tersebut berawal dari kakak pelaku, Agus Yulianto, yang merasa gelagat adiknya aneh. 

Agus pun menghubungi pemilik rumah kontrakan. Sekitar pukul 06.00 WIB, pemilik rumah kontrakan mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan. 

"Pemilik kontrakan dihubungi oleh kakak tersangka, dan setelah dicek ternyata korban sudah tertelungkup dengan banyak bercak darah terlihat. Kemudian saksi menghubungi polisi," tutur dia. 

Motif

Afan, pelaku pembunuhan anak di Gresik mengatakan, dirinya tega membunuh putri kandungnya sendiri lantaran masalah ekonomi. 

 
"Ekonomi, alasan ekonomi. Saya hanya pekerja wiraswasta konveksi. Ikut kakak saya kerja di konveksi, gaji cuma Rp300.000 seminggu," ujar dia di hadapan awak media di Mapolres Gresik, Sabtu.

Saat kembali ditanyakan terkait alasan membunuh anaknya, Afan menyinggung soal masuk surga. 

"Supaya masuk surga, sebab anak kecil itu kan masih tidak punya dosa. Beda dengan orang dewasa yang sudah banyak dosanya," kata dia. 

Afan bercerita saat kejadian, istrinya tidak berada di rumah karena pergi dari rumah tiga hari sebelum kejadian.

"Katanya itu mau mengurus KTP (Kartu Tanda Penduduk), tapi enggak balik," ucap dia. 

Saat ini, pihak Polres Gresik juga akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku. Afan ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 44 ayat 3 tentang UU RI no 23 tahun 2004.

Baca juga: Masih hujan, Prakiraan Cuaca di Jakarta, Bandung dan Kota Besar Lainnya, Rabu 3 Mei 2023

Baca juga: Ternyata, Ayu Ting Ting Pernah Dilamar Partai Politik untuk Dijagokan Sebagai Wali Kota Depok

Baca juga: Nadiem Makarim Pakai Baju Adat Aceh saat Upacara Hardiknas 2023, Berikut Isi Pidato Lengkapnya

 

Sebagian sudah tayang di Tribunnews.com: Sosok Z, Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya, Baru Pulang dari Ponpes, Tulis Surat Perpisahan

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved